Liputan6.com, Jakarta Kesehatan selama menjalani ibadah haji merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Terutama mengingat kondisi cuaca yang panas di Mekah dan Madinah, yang dapat mempengaruhi kesehatan jemaah calon haji. Sebelum berangkat, para calon jemaah perlu mempersiapkan diri dengan baik. Ada beberapa gangguan kesehatan yang harus diwaspadai calon jemaah haji 2024.
Baca Juga
Advertisement
Calon jemaah perlu melakukan latihan fisik secara teratur untuk mempersiapkan tubuh menghadapi tantangan selama ibadah haji, terutama karenajadwal yang padat dan aktifitas fisik yang cukup intens. Dengan persiapan yang memadai gangguan kesehatan yang harus diwaspadai calon jemaah haji dapat dihindari.
Bagi calon jemaah yang usianya 65 tahun ke atas, perlu perhatian khusus dalam menjaga kesehatan. Mereka perlu lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi tubuh mereka dengan lebih teliti. Konsultasi dengan dokter sebelum berangkat juga sangat disarankan untuk mengetahui kondisi kesehatan secara lebih mendalam dan mendapatkan saran yang tepat. Berikut gangguan kesehatan yang harus diwaspadai calon jemaah haji 2024 yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (28/5/2024).
1. Hipertensi
Gangguan kesehatan yang harus diwaspadai calon jemaah haji 2024 adalah hipertensi. Penyakit ini dapat menjadi masalah serius bagi jemaah haji yang mungkin sudah menderita hipertensi sebelumnya atau mengalami peningkatan tekanan darah selama perjalanan menuju Tanah Suci.
Faktor-faktor seperti kelelahan, kurang istirahat, dan stres perjalanan dapat memperburuk kondisi hipertensi. Jemaah haji perlu memantau tekanan darah mereka secara teratur dan mengikuti anjuran dokter terkait pengaturan tekanan darah.
2. Serangan Jantung
Jemaah haji yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung perlu memperhatikan kesehatan jantung mereka dengan seksama. Aktivitas yang berlebihan, kelelahan, dan kurangnya konsumsi obat secara rutin dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Penting untuk membatasi aktivitas fisik yang berat, istirahat yang cukup, dan terus mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
3. MERS-CoV
Penyakit infeksi virus MERS-CoV merupakan gangguan kesehatan yang harus diwaspadai calon jemaah haji 2024. Virus ini menyerang saluran napas bawah dan dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Gejala MERS mirip dengan infeksi paru-paru, seperti demam, batuk, sesak napas, dan gejala lain seperti nyeri sendi, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan diare. Jemaah haji perlu menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi membawa virus ini dan memperhatikan kebersihan diri serta lingkungan sekitar untuk mencegah penularan.
Advertisement
4. Heat Stroke
Cuaca panas ekstrem di Mekah dan Madinah dapat meningkatkan risiko terjadinya heat stroke. Ini adalah kondisi serius di mana tubuh tidak mampu mengatur suhu secara efektif akibat paparan panas yang berlebihan. Khususnya bagi jemaah haji yang merupakan lansia, risiko terkena heat stroke sangat tinggi. Penting bagi mereka untuk menghindari terpapar sinar matahari secara berlebihan, tetap terhidrasi dengan baik, dan mencari tempat teduh saat suhu terlalu tinggi.
5. Kolera
Penyakit infeksi saluran pencernaan seperti kolera merupakangangguan kesehatan yang harus diwaspadai calon jemaah haji. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri vibrio. Gejala yang muncul biasanya berupa feses berwarna seperti air cucian beras dan buang air besar encer lebih dari tiga kali sehari. Jemaah haji perlu memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang mereka konsumsi serta menghindari makanan yang berisiko menyebabkan infeksi.
6. Gangguan Saluran Pernapasan
Kondisi udara yang berbeda dengan Indonesia dan banyaknya orang yang berkumpul selama ibadah haji dapat meningkatkan risiko gangguan saluran pernapasan. Beberapa masalah yang sering terjadi adalah asma, bronkitis, dan pneumonia. Penting bagi jemaah haji untuk menjaga kebersihan diri, menggunakan masker jika diperlukan, dan menghindari kontak dengan orang yang sakit untuk mencegah penularan penyakit pernapasan.
7. Kehilangan Memori (Demensia)
Risiko demensia dapat terkait dengan kondisi fisik dan mental selama perjalanan serta ibadah haji. Stres, kelelahan, dan lingkungan yang berbeda dapat memengaruhi kesehatan mental jemaah haji. Penting untuk menjaga kesehatan mental dengan istirahat yang cukup, menjaga pola makan sehat, dan menghindari stres berlebihan.
Tips Menjaga Kesehatan Selama Ibadah Haji
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan selama menjalani ibadah haji 2024.
1. Persiapkan Obat Rutin
astikan untuk membawa obat-obatan rutin yang biasa digunakan selama di Tanah Air. Ini termasuk obat untuk kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, atau kondisi medis lainnya.
2. Jaga Kebersihan Diri
Rutin menjaga kebersihan diri sangat penting, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah buang air besar, dan setelah menggunakan sanitasi umum. Hal ini dapat membantu mencegah penularan penyakit.
3. Lindungi Diri dari Heatstroke
Untuk menghindari heatstroke, perlindungan diri dari sinar matahari langsung sangat penting. Gunakan spray air, memakai payung, atau topi yang dapat melindungi tubuh dari sengatan matahari secara langsung.
4. Penuhi Kebutuhan Cairan
Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi air putih cukup sebanyak 1,5 hingga 2 liter per hari. Dehidrasi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, khususnya di bawah cuaca panas yang ekstrem.
5. Istirahat Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Hindari aktivitas berlebihan dan jadwal yang terlalu padat yang dapat menyebabkan kelelahan.
6. Kurangi Aktivitas di Udara Terbuka
Hindari aktivitas di udara terbuka terlalu lama, terutama di bawah sinar matahari langsung. Carilah tempat teduh jika perlu beristirahat di luar ruangan.
7. Hindari Minuman Berkafein atau Bersoda
Minuman berkafein atau bersoda dapat memperberat dehidrasi. Lebih baik mengonsumsi air putih atau minuman yang mengandung elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
8. Segera Laporkan Jika Tidak Enak Badan
Jika merasa tidak enak badan atau mengalami gejala penyakit, segera laporkan kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Advertisement
Obat-obatan yang Sebaiknya Disiapkan Jemaah haji
Berikut adalah jenis-jenis obat yang disarankan untuk disiapkan oleh jemaah haji 2024 yang disarankan oleh Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH).
1. Obat Antidiare
Obat ini penting untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare yang mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, atau sanitasi yang kurang memadai.
2. Obat Pencernaan
Obat ini berguna untuk mengatasi gangguan pencernaan lainnya seperti muntah atau sakit perut yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang sama seperti diare.
3. Obat Pereda Nyeri
Obat ini berguna untuk mengatasi nyeri yang mungkin timbul akibat gangguan kesehatan atau cedera selama perjalanan atau ibadah haji.
4. Obat Alergi
Obat ini penting untuk mengatasi reaksi alergi yang mungkin timbul akibat kontak dengan alergen yang berbeda di Tanah Suci.
5. Obat untuk Masalah Kulit
Obat ini penting untuk mengatasi masalah kulit seperti infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian yang dapat terjadi karena cuaca panas dan kelembaban yang tinggi.
6. Obat Flu dan Batuk
Obat ini berguna untuk mengatasi gejala flu atau batuk yang mungkin terjadi akibat paparan dengan jamaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda.
7. Obat Pribadi
Obat-obatan pribadi yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, atau kondisi medis lainnya. Penting untuk membawa obat-obatan ini agar kondisi kesehatan dapat terjaga dengan baik selama perjalanan dan ibadah haji.
Selain obat-obatan di atas, juga disarankan untuk membawa perbekalan medis lainnya seperti plester luka, antiseptik, obat antiinflamasi, dan obat-obatan lain yang mungkin diperlukan sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing jemaah haji.