Sukses

Ciri Pohon Bidara Arab Asli, Simak Cara Menanam, Merawat dan Manfaat Daunnya

Pohon bidara Arab asli, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Ziziphus spina-christi, memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari varietas lain.

Liputan6.com, Jakarta Pohon bidara Arab asli, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Ziziphus spina-christi, memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari varietas lain. Salah satu ciri utamanya adalah daun yang berukuran kecil hingga sedang, berbentuk bulat telur, dan memiliki permukaan yang mengkilap dengan tepi bergerigi halus.

Batang pohon bidara Arab asli biasanya kokoh dan berduri, dengan duri yang tajam dan melengkung, memberikan perlindungan alami bagi pohon tersebut. Kulit batangnya berwarna cokelat keabu-abuan, dan terkadang terlihat retakan-retakan kecil di permukaannya. Pohon ini dapat tumbuh hingga ketinggian 5 hingga 12 meter, dengan ranting-ranting yang menyebar luas.

Bunga pohon bidara Arab berukuran kecil, berwarna kuning kehijauan, dan biasanya tumbuh berkelompok pada ujung-ujung ranting. Setelah berbunga, pohon ini menghasilkan buah berbentuk bulat kecil dengan kulit yang halus dan warna hijau yang berubah menjadi kuning atau merah saat matang. Buah bidara ini tidak hanya dikenal karena rasanya yang manis, tetapi juga karena manfaat kesehatannya yang kaya.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai ciri-ciri pohon bidara beserta cara menanam dan merawatnya yang telah dirangkum dri berbagai sumber, Jumat (31/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Pohon Bidara Arab

Pohon bidara Arab asli, dengan nama ilmiah Ziziphus spina-christi, adalah salah satu pohon yang memiliki banyak manfaat dan telah dikenal sejak zaman dahulu. Pohon ini sering disebut dengan nama Christ's Thorn Jujube atau Sidr tree dalam bahasa Inggris. Pohon bidara Arab tumbuh secara alami di wilayah yang beriklim kering seperti Timur Tengah, Afrika Utara, dan beberapa bagian Asia Selatan. Pohon ini memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang keras, seperti tanah yang gersang dan suhu yang tinggi, membuatnya cocok untuk tumbuh di daerah-daerah tersebut.

Ciri khas pohon bidara Arab terletak pada daunnya yang kecil hingga sedang, berbentuk bulat telur, dan memiliki permukaan yang mengkilap dengan tepi yang bergerigi halus. Daun bidara Arab biasanya berwarna hijau tua, dan permukaannya halus serta mengandung zat lilin yang membuatnya tampak berkilau. Pohon ini juga memiliki batang yang kokoh dan berduri. Duri-duri pada batangnya tajam dan melengkung, yang berfungsi sebagai pertahanan alami pohon ini dari herbivora. Kulit batang pohon bidara Arab berwarna cokelat keabu-abuan dan sering kali terlihat retakan-retakan kecil di permukaannya, menambah karakteristik visual yang khas.

Pohon bidara Arab dapat tumbuh hingga ketinggian 5 hingga 12 meter, dengan cabang-cabang yang menyebar luas. Ranting-ranting pohon ini sering kali memiliki duri-duri kecil yang juga melindungi daun-daun dan buah-buahnya. Pada musim berbunga, pohon ini menghasilkan bunga-bunga kecil berwarna kuning kehijauan yang tumbuh berkelompok di ujung ranting. Bunga-bunga ini kemudian berkembang menjadi buah yang berbentuk bulat kecil. Buah bidara, yang juga dikenal sebagai jujube, berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi kuning atau merah saat matang. Buah ini memiliki rasa yang manis dan sering kali dikonsumsi segar atau dikeringkan.

Secara historis, pohon bidara Arab memiliki banyak manfaat bagi manusia. Daun dan buahnya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai keperluan, mulai dari perawatan kulit hingga pengobatan gangguan pencernaan. Daun bidara juga sering digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai bagian dari ramuan tradisional untuk meningkatkan kesehatan. Selain itu, kayu dari pohon ini cukup kuat dan kadang-kadang digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga atau konstruksi ringan.

Dalam konteks agama Islam, pohon bidara memiliki makna spiritual yang mendalam. Pohon ini disebutkan dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, dan diyakini memiliki keberkahan khusus. Daun bidara sering digunakan dalam praktik-praktik ruqyah untuk mengusir gangguan spiritual atau untuk membersihkan tubuh dari energi negatif.

Pohon bidara Arab asli juga memainkan peran penting dalam ekosistem di mana ia tumbuh. Dengan kemampuan bertahan di lingkungan yang ekstrem, pohon ini membantu mencegah erosi tanah dan menyediakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar. Selain itu, pohon ini juga berperan dalam mempertahankan kelembaban tanah dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan di daerah-daerah kering.

Dengan segala manfaat dan kegunaannya, pohon bidara Arab asli tidak hanya berharga dari segi ekologis, tetapi juga dari segi budaya dan spiritual. Keberadaan pohon ini adalah contoh bagaimana alam dapat menyediakan berbagai sumber daya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam berbagai cara yang saling berhubungan dan mendukung.

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Pohon Bidara Arab Asli

Dikutip dari buku Hukum Islam Agroteknologi: Studi Takhrij dan Syarah Hadis (2023) karya Wahyudin Darmalaksana, dijelaskan bahwa pohon bidara Arab asli memiliki sejumlah ciri khas yang dapat dikenali dengan jelas:

1. Akar

Pohon bidara Arab merupakan tanaman perdu yang memiliki akar tunggang yang kuat. Sistem akar ini memungkinkan pohon untuk tumbuh hanya dengan menggunakan biji yang kemudian berkecambah dan berkembang menjadi pohon bidara yang utuh. Akar tunggang pada pohon bidara berperan penting dalam mencari bahan fotosintesis, terutama air dan berbagai zat hara yang terdapat di dalam tanah, sehingga mendukung pertumbuhan optimal tanaman tersebut.

2. Batang

Batang pohon bidara Arab dikenal karena memiliki banyak duri, yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri alami dari herbivora. Duri-duri ini tidak hanya membantu melindungi pohon dari gangguan hewan, tetapi juga memudahkan pohon dalam proses adaptasi terhadap lingkungan sekitar yang sering kali keras dan kering. Jenis duri yang dimiliki pohon bidara merupakan duri sejati yang sulit lepas secara alami, dengan ukuran yang panjang dan sangat tajam. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara bidara Arab dengan bidara apel India ataupun bidara Cina.

3. Buah

Ciri khas lain dari pohon bidara Arab asli dapat diamati ketika tanaman mulai berbuah. Buah pohon bidara Arab asli memiliki ukuran sekitar 2 cm dan berbentuk bulat, sehingga sering disebut sebagai buah kelereng. Pada tahap awal pertumbuhan, buah ini berwarna hijau dan akan berubah menjadi merah ketika sudah matang. Perubahan warna ini tidak hanya menandai kematangan buah tetapi juga menambah keunikan visual dari pohon bidara Arab.

4 dari 5 halaman

Cara Menanam dan Merawat Pohon Bidara Arab di Indonesia

Menanam dan merawat pohon bidara Arab (Ziziphus spina-christi) di Indonesia memerlukan perhatian terhadap beberapa aspek penting seperti pemilihan lokasi, penyiapan bibit, teknik penanaman, serta perawatan rutin. Berikut adalah panduan langkah demi langkah:

1. Pemilihan Lokasi

Pohon bidara Arab tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis dan subtropis, yang memiliki suhu hangat dan sinar matahari yang cukup. Pastikan lokasi penanaman memiliki tanah yang kering dan tidak tergenang air, karena bidara tidak menyukai tanah yang terlalu lembab.

2. Penyiapan Bibit

Bibit pohon bidara Arab dapat diperoleh dari biji atau dari stek batang. Jika menggunakan biji, berikut langkah-langkahnya:

  1. Pemilihan Biji: Pilih biji dari buah bidara yang sudah matang sempurna.
  2. Perendaman Biji: Rendam biji dalam air hangat selama 24 jam untuk mempercepat proses perkecambahan.
  3. Penyemaian: Tanam biji dalam polybag atau pot kecil dengan campuran tanah dan kompos. Pastikan media tanam tetap lembab tetapi tidak tergenang air.

Apabila menggunakan stek batang:

  1. Pemotongan Stek: Potong batang pohon bidara sepanjang 20-30 cm yang memiliki beberapa tunas.
  2. Perendaman Hormon: Celupkan ujung potongan stek ke dalam hormon perangsang akar untuk mempercepat pertumbuhan akar.
  3. Penanaman Stek: Tanam stek di media tanam yang sama dengan biji, kemudian siram secara teratur.

3. Penanaman

Setelah bibit atau stek tumbuh cukup besar (sekitar 30-50 cm), bibit dapat dipindahkan ke lahan terbuka. Begini caranya:

  1. Penggalian Lubang Tanam: Buat lubang tanam dengan kedalaman 30-50 cm dan lebar 30 cm.
  2. Penanaman Bibit: Tempatkan bibit di tengah lubang dan tutup dengan tanah, lalu padatkan secara perlahan. Pastikan bibit berdiri tegak.
  3. Penyiraman: Siram bibit segera setelah ditanam untuk memastikan akar mendapatkan kelembaban yang cukup.

4. Perawatan Rutin

Perawatan pohon bidara Arab meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama. Begini caranya:

  1. Penyiraman: Siram pohon secara teratur, terutama selama musim kemarau. Pastikan tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang air.
  2. Pemupukan: Berikan pupuk organik atau pupuk NPK setiap 3-4 bulan sekali untuk mendukung pertumbuhan pohon. Pupuk kompos atau pupuk kandang juga dapat digunakan.
  3. Pemangkasan: Pangkas cabang-cabang yang kering atau rusak untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan menjaga bentuk pohon.
  4. Pengendalian Hama: Monitor pohon secara rutin untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Gunakan pestisida organik jika diperlukan, atau cara-cara alami seperti penggunaan larutan sabun untuk mengendalikan serangga.

5. Panen

Buah pohon bidara Arab biasanya dapat dipanen setelah 2-3 tahun setelah penanaman. Panen dilakukan ketika buah sudah matang, ditandai dengan perubahan warna dari hijau menjadi kuning atau merah. Petik buah dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada pohon.

5 dari 5 halaman

Manfaat Daun Bidara

Kolesterol jahat atau LDL dalam darah bisa turun jika anda mengonsumsi serat yang larut dalam air. Serat tersebut bisa didapatkan dari air rebusan daun bidara. Manfaat daun bidara ini bisa mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan dan membuangnya melalui feses.

2. Atasi Masalah Lambung

Bagi penderita masalah lambung juga bisa merasakan manfaat daun bidara. Bahan alami ini ternyata telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati masalah gastrointestinal, termasuk kembung, sakit perut, dan sembelit. Dalam sebuah penelitian menunjukkan, daun bidara dapat mengurangi asam lambung, sekaligus membantu melindungi dan mengobati tukak lambung.

3. Mengatasi Insomnia

Manfaat daun bidara yang berikutnya adalah membantu mengatasi gangguan sulit tidur. Kandungan saponin pada daun bidara berkhasiat memberikan efek menenangkan. Manfaat daun bidara ini bisa dengan mengonsumsi teh daun bidara sebagai obat tidur alami dan meningkatkan kualitas tidur.

4. Atasi Sariawan

Manfaat daun bidara yang selanjutnya adalah mampu mengatasi sariawan dan beberapa masalah pada mulut lainnya. Bahkan, daun bidara juga mampu menjaga bibir Anda tetap terhindar dari pecah-pecah. Manfaat daun bidara tersebut tidak lepas dari kandungan antioksidan yang ada di dalamnya. Antioksidan dalam daun bidara tersebut berguna untuk menghalau bakteri yang bersarang di dalam mulut.

5. Mencegah Penuaan Dini

Manfaat daun bidara yang lainnya adalah dapat mencegah penuaan dini. Menggunakan masker daun bidara dapat mencegah keriput dan lingkaran hitam di bawah mata yang merupakan gejala penuaan dini.

Anda bisa menggunakan daun bidara serbuk yang dicampur madu atau perasan lemon yang dijadikan pasta, lalu balurkan pada wajah dan diamkan hingga mengering. Kemudian bilas menggunakan air hangat sampai bersih. Gunakan dua kali seminggu supaya wajah berseri dan mengurangi keriput.

6. Mengatasi Jerawat

Manfaat daun bidara yang berikutnya adalah mengatasi jerawat. Daun bidara membantu membersihkan dan menjaga kulit tetap sehat. Kandungan antibakteri dalam daun bidara dipercaya dapat membantu mengatasi jerawat. Caranya cukup mudah, pertama, siapkan 5 lembar daun bidara, lalu tumbuk halus. Selanjutnya, beri sedikit air atau perasan lemon hingga kental dan oleskan pada bagian yang berjerawat atau gunakan sebagai masker.

Diamkan selama sekitar 20 menit atau hingga mengering. Setelah itu, bilas wajah hingga bersih. Lakukan sebanyak 3 sampai 4 kali dalam seminggu, selama 2 bulan. Anda juga bisa menggunakan bubuk ekstrak daun bidara yang dijual di toko herbal atau apotek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.