Sukses

10 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu, Cek Punyamu Sekarang

10 cara membedakan emas asli dan palsu secara manual.

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia investasi dan koleksi perhiasan, mengenali keaslian emas menjadi hal yang krusial. Masyarakat dihebohkan dengan kabar tentang 'emas bodong' yang beredar luas, menyoroti pentingnya wawasan tentang cara membedakan emas asli dan palsu. Kandungan emas yang tinggi, terutama pada kadar 24 karat, menjadi fokus utama dalam pengecekan keaslian emas. Namun, selain dari kadar emas, ada pula faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan keaslian emas dengan tepat.

Keberadaan 'emas bodong' seiring dengan meningkatnya nilai emas di pasar, menunjukkan perlunya pengetahuan mendalam tentang ciri-ciri emas asli. Salah satu cara untuk membedakan emas asli dan palsu adalah dengan melihat sifat-sifatnya secara cermat. Dari sini, para investor pemula maupun penggemar perhiasan emas diajak untuk memperhatikan dengan seksama setiap detail yang bisa mengindikasikan keaslian emas yang mereka miliki.

Dengan menggali lebih dalam tentang cara membedakan emas asli dan palsu, kita dapat lebih waspada dalam berinvestasi dan mengoleksi perhiasan emas. Sehingga, wawasan ini tidak hanya menjadi pengetahuan biasa, tetapi juga menjadi landasan yang kuat bagi keputusan finansial yang lebih cerdas dan terinformasi.

Untuk panduan lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber 10 cara membedakan emas asli dan palsu secara manual, pada Jumat (31/5).

2 dari 6 halaman

1. Menggores Emas dengan Keramik

Dalam proses manual untuk membedakan emas asli dan palsu, penggunaan keramik polos dapat menjadi salah satu cara yang praktis. Caranya cukup sederhana, yaitu dengan menggoreskan permukaan emas secara perlahan ke atas permukaan keramik. Hasil goresan tersebut akan memberikan petunjuk mengenai keaslian emas.

Jika terdapat goresan hitam yang muncul setelah menggores emas, hal ini menandakan kemungkinan adanya kandungan logam lain di dalam emas tersebut. Biasanya, emas palsu atau yang mengandung campuran logam lain cenderung meninggalkan goresan seperti ini.

Di sisi lain, emas asli akan menunjukkan karakteristik yang berbeda. Setelah digoreskan, emas asli akan tetap mempertahankan warna kuning mengilat yang khas, dan tidak akan meninggalkan goresan hitam atau pudar akibat gesekan dengan keramik.

2. Meneteskan Asam Nitrat

Salah satu metode lain yang digunakan untuk membedakan emas asli dan palsu adalah dengan meneteskan asam nitrat pada emas dan mengamati reaksinya. Namun, perlu diingat bahwa tes ini memiliki risiko tertentu dan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati.

Emas asli tidak akan menunjukkan reaksi terhadap tetesan asam nitrat. Ini menandakan keaslian emas tersebut, karena emas memiliki sifat yang tidak bereaksi terhadap asam nitrat.

Namun, emas palsu akan memberikan reaksi yang berbeda tergantung pada jenis logam yang melapisi emas palsu tersebut:

  • Jika emas palsu dilapisi dengan kuningan, akan muncul warna kuning keemasan setelah diteteskan asam nitrat.
  • Logam besi yang dilapisi emas palsu akan menunjukkan reaksi berwarna hijau.
  • Sedangkan, jika emas palsu dilapisi dengan perak, reaksi yang muncul akan berwarna putih susu.

Perlu diingat bahwa penggunaan asam nitrat harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat berbahaya bagi kesehatan pernapasan. Disarankan untuk mendapatkan bantuan dari ahli jika ingin melakukan tes ini dengan aman.

 
3 dari 6 halaman

3. Memperhatikan Ciri-Ciri Fisik

Salah satu cara yang umum digunakan untuk membedakan emas asli dan palsu adalah dengan memperhatikan ciri-ciri fisiknya. Khususnya pada perhiasan emas, biasanya terdapat kode huruf atau angka yang menjadi penanda asalnya serta menunjukkan kadar emas yang terkandung.

Ciri-ciri emas asli dalam bentuk perhiasan dapat ditemukan dalam ukiran angka 1 hingga 999 atau dalam bentuk karat, seperti 10K, 18K, 22K, dan 24K. Kode tersebut memberikan informasi mengenai persentase emas murni dalam perhiasan tersebut. Semakin tinggi angka karatnya, semakin tinggi pula kadar emasnya.

4. Menguji dengan Magnet

Selain melihat ciri fisiknya, pengujian menggunakan magnet juga sering dilakukan untuk membedakan emas asli dan palsu. Emas asli tidak memiliki sifat magnetis, sehingga tidak akan tertarik oleh magnet saat didekatkan.

Namun, jika terdapat campuran logam lain di dalam emas, seperti besi, nikel, atau logam lainnya, hal ini dapat membuat emas menjadi mudah tertarik oleh magnet. Oleh karena itu, reaksi terhadap magnet dapat memberikan petunjuk mengenai keaslian emas.

Namun, perlu diingat bahwa cara ini tidak selalu memberikan hasil yang pasti, terutama pada perhiasan emas yang memiliki campuran logam mulia di samping emas. Perhiasan dengan kadar emas tinggi pun dapat terpengaruh oleh efek magnet. Oleh karena itu, pengujian ini lebih efektif dilakukan pada emas batangan dengan kadar 24 karat yang murni.

4 dari 6 halaman

5. Mengecek Konduktivitas

Salah satu metode yang cukup efektif untuk membedakan emas asli dan palsu adalah dengan menguji konduktivitasnya atau kemampuannya menghantarkan panas. Emas memiliki sifat konduktor yang baik, meskipun masih berada di bawah tembaga dan perak dalam hal kemampuan konduktivitasnya.

Namun, emas tetap menjadi salah satu logam yang mampu menghantarkan panas lebih baik daripada kuningan. Karena sifat konduktifnya yang baik, emas sering digunakan dalam pembuatan chip pada perangkat elektronik seperti laptop atau komputer, serta sebagai bahan pelindung pada helm astronot.

6. Mengetes Suara Deringnya

Cara lain yang dapat digunakan untuk membedakan emas asli dan palsu adalah dengan mengetes suara deringnya. Emas batangan asli memiliki struktur yang padat, sehingga suaranya tetap nyaring saat jatuh di permukaan keras atau keramik.

Suara dering emas asli cenderung lebih panjang dan nyaring ketika dijatuhkan pada permukaan logam, seperti pada koin atau batangan logam lainnya. Ini karena sifat padat dan berat dari emas asli yang menghasilkan suara yang khas dan tajam.

Di sisi lain, emas palsu atau yang mengandung campuran logam lain mungkin menghasilkan suara dering yang lebih pendek atau kurang nyaring ketika dijatuhkan. Perbedaan ini dapat membantu membedakan keaslian emas dengan lebih baik, terutama jika digunakan bersamaan dengan metode-metode lain yang telah disebutkan sebelumnya.

5 dari 6 halaman

7. Menggigit Emas

Seiring dengan popularitasnya, menggigit medali emas menjadi simbol kemenangan bagi atlet. Namun, tidak hanya atlet yang melakukan ini, sahabat yang ingin memastikan keaslian emas juga dapat mencoba metode ini. Menggigit emas dapat menjadi cara sederhana namun cukup efektif untuk memeriksa keaslian emas.

Jika setelah digigit, terdapat bekas gigitan yang terlihat jelas pada emas tersebut, maka dapat dipastikan bahwa emas tersebut asli. Hal ini disebabkan oleh sifat emas yang relatif lunak, sehingga akan meninggalkan bekas gigitan yang cukup mencolok. Sebaliknya, emas palsu biasanya memiliki kekerasan yang lebih tinggi, sehingga tidak akan menunjukkan bekas gigitan yang sama jelasnya.

8. Mencium Bau Emas

Metode lain yang bisa digunakan untuk membedakan emas asli dan palsu adalah dengan mencium aromanya. Meskipun terdengar tidak biasa, namun beberapa orang mengklaim bahwa emas asli memiliki aroma yang khas.

Cara ini didasarkan pada sifat emas yang tidak berkarat, bahkan jika direndam dalam air. Emas palsu yang mengandung logam lain seperti kuningan atau tembaga cenderung mengeluarkan bau amis atau karatan setelah terkena keringat, air, atau direndam dalam waktu yang cukup lama.

Namun, perlu diingat bahwa metode ini mungkin tidak selalu memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan secara sepenuhnya. Lebih disarankan untuk menggunakan metode-metode lain yang lebih terpercaya dan lebih pasti dalam memeriksa keaslian emas.

6 dari 6 halaman

9. Mengukur Kepadatan Emas

Metode untuk membedakan emas asli dan palsu yang lebih kompleks adalah dengan mengukur kepadatan emas. Pengujian densitas ini melibatkan penggunaan air dan gelas sebagai media untuk mengukur volume pergeseran emas.

Emas dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air untuk mengamati pergeseran volume yang terjadi. Kepadatan atau densitas emas kemudian diukur menggunakan rumus yang sederhana, yaitu massa emas dibagi dengan pergeseran volume yang terjadi.

Sebagai contoh, jika sebuah emas memiliki massa 38 gram dan mengalami pergeseran volume sebesar 2 ml ketika dimasukkan ke dalam gelas berisi air, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Densitas = Massa Emas / Pergeseran Volume

             = 38 g / 2 ml

             = 19 g/ml

Perlu diingat bahwa kepadatan emas murni dengan kadar 24 karat sekitar 19,3 g/ml. Dengan demikian, pergeseran volume yang diukur mendekati massa jenis emas asli.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kepadatan emas berdasarkan kadar kemurniannya dapat bervariasi. Berikut adalah contoh pengukuran kepadatan emas dengan berbagai kadar:

  • 14K emas kuning: 12,9 g/ml – 14,6 g/ml.
  • 18K emas kuning: 15,2 g/ml – 15,9 g/ml.
  • 18K emas putih: 14,7 g/ml – 16,9 g/ml.
  • 22K emas kuning: 17,7 g/ml – 17,8 g/ml.

10. Menguji Secara Profesional

Jika merasa khawatir atau ingin memastikan keaslian emas secara lebih akurat, sebaiknya emas dibawa untuk diuji secara profesional. Caranya adalah dengan membawa emas langsung ke outlet Pegadaian terdekat atau ke tempat pemeriksaan emas yang memiliki alat dan tenaga ahli.

Saat membawa emas, informasikan kepada petugas bahwa emas perlu diperiksa keasliannya. Tunggu hingga hasil pengujian keluar untuk mendapatkan kepastian mengenai keaslian emas yang dimiliki. Tes profesional ini memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan dalam membedakan emas asli dan palsu.

 

Â