Sukses

3 Fakta Menarik Mukaab Bangunan Mirip Ka'bah di Arab Saudi, Benarkah Tanda Kiamat?

Mukaab digadang-gadang akan menjadi bangunan terbesar di Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta Mukaab merupakan mega proyek Arab Saudi dan bakal menjadi bangunan terbesar di dunia. Hingga saat ini, gedung pencakar langit megah yang berdiri dan menjadi simbol negara tersebut masih dipegang oleh Burj Khalifa di Uni Emirat Arab (UEA).

Arab Saudi membangun Mukaab di tengah pusat kota baru di Riyadh. Menariknya lagi, proyek bangunan tersebut memiliki bentuk seperti kubus. Sehingga, banyak warganet yang mengkritik karena desainna mirip Ka'bah, sampai diijuluki 'Ka'bah baru'.

Peluncuran The New Murabba Development Company diumumkan oleh Public Investment Fund (PIF) yang bertujuan untuk mengembangkan "pusat kota modern terbesar di dunia di Riyadh" pada 16 Februari 2023 lalu. Proyek itu dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Selain dikritik oleh banyak muslim di seluruh dunia, istilah Mukaab juga memiliki akar kata yang sama dalam bahasa Arab, yaitu 'ka'b' yang berarti kubus. Berikut beberapa fakta menarik Mukaab yang dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli, Minggu (2/6/2024).

2 dari 4 halaman

Pintu gerbang menuju 'dunia baru'

Menurut portal Fact Magazines, Mukaab terletak di persimpangan Jalan Raja Salman dan Jalan Raja Khalid yang terletak di barat laut Riyadh. Proyek tersebut menghabiskan dana hingga $800 miliar.

Setelah bangunan tersebut selesai dibangun, diketahui Arab Saudi akan mengubah pusat kota Riyadh menjadi salah satu pusat kota modern terbesar di dunia sehingga menjadikannya salah satu dari sepuluh kota paling layak huni.

Proyek ini juga diharapkan dapat memperluas perekonomian dan menciptakan 334.000 lapangan kerja baru di negara tersebut. Bangunan itu nantinya akan berisi berbagai tempat hiburan seperti pameran budaya dan wisata, teater imersif, serta atrium.

Dikutip dari laman resmi Arab News, The Mukaab akan memiliki luas lantai lebih dari 2 juta kilometer persegi, 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, 980.000 meter persegi ruang ritel, 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi dan 1,8 juta meter persegi fasilitas masyarakat.

3 dari 4 halaman

Diprediksi selesai pada 2030

Keajaiban arsitektur ini akan segera menjadi luar biasa karena bagian luarnya dilapisi warna emas dan berkilauan. Bangunan berbentuk kubus ini memiliki tinggi dan lebar 400 meter, sehingga cukup besar untuk menampung 20 gedung Empire State of New York.

The Mukaab juga dikatakan akan dilengkapi dengan teknologi holografik yang bisa mengubah pemandangan di dalam gedung dari pemandangan luar angkasa hingga padang hijau yang luas. Dengan begitu, pengunjung mendapatkan pengalaman yang menyeluruh.

Maka tak heran, di dalam Mukaab juga terdapat universitas, laboratorium inovasi, 80 tempat budaya dan hiburan seperti bioskop, gedung konser, teater imersif serbaguna, gedung opera, dan galeri museum.

Gedung milik Syarikat Pembangunan Haru Murabba ini diharapkan selesai seluruhnya pada tahun 2030 sejalan dengan Visi Saudi 2030 yang bertujuan untuk mendiversifikasi perekonomian selain minyak.

4 dari 4 halaman

Dikaitkan dengan tanda kiamat

Lantaran berbentuk kubus, Mukaab menuai kritik karena mirip dengan Ka'bah, kiblat dan situs tersuci umat Islam sedunia. Bahkan, ada pula yang menyebutnya sebagai ka'bah baru.

Beberapa lainnya bahkan lebih ekstrem dan mengaitkan ukuran bangunan itu sebagai tanda kiamat seperti dinubuatkan Nabi SAW dalam hadisnya tentang gedung tinggi tanda kiamat.

Kecaman soal Mukaab, terus bergulir lantaran bentuknya yang mirip Ka'bah. Bedanya, jika Ka'bah merupakan simbol suci ibadah umat Muslim, Mukaab akan menjadi tujuan perhotelan premium. Termasuk atraksi, ritel, budaya dan wisata.

Bahkan, ada juga yang mengaitkan dengan tanda-tanda kiamat. "Nabi Muhammad (SAW) mengatakan salah satu tanda kiamat adalah bahwa Anda akan melihat 'para gembala bersaing dalam membangun gedung-gedung tinggi," kata salah sayu warganet seraya mengaitkan The Mukaab dengan tanda kiamat.