Sukses

Keutamaan Salat Tasbih Sebagai Penghapus Dosa, Begini Bacaan Niat dan Tata Caranya

Salat Tasbih tidak hanya dianggap sebagai amalan yang dianjurkan, tetapi juga memiliki keutamaan yang sangat besar bagi mereka yang melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh kekhusyukan.

Liputan6.com, Jakarta Salat Tasbih adalah salah satu ibadah sunah yang memiliki keistimewaan dan keutamaan dalam agama Islam. Ibadah ini terdiri dari empat rakaat dengan setiap rakaatnya dilengkapi dengan membaca tasbih sebanyak 75 kali, sehingga total bacaan tasbih pada satu kali pelaksanaan Salat Tasbih adalah 300 kali. 

Rasulullah menganjurkan umatnya mengerjakan salat tasbih setidaknya sekali seumur hidup. Menurut Moh Rifa'i dalam Risalah Tuntunan salat Lengkap, Salat Tasbih adalah salah satu salat sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada pamannya, Sayyidina Abbas ibn Abdul Muthalib. 

Salat Tasbih tidak hanya dianggap sebagai amalan yang dianjurkan, tetapi juga memiliki keutamaan yang sangat besar bagi mereka yang melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh kekhusyukan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang keutamaan salat tasbih beserta tata cara mengerjakannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (4/6/2024).

2 dari 5 halaman

Keutamaan Salat Tasbih

Salat Tasbih memiliki kekuatan untuk menghapus dosa-dosa umat Ilasm yang Mengerjakannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud , Rasulullah SAW bersabda,

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - أَنَّ «النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ: " يَا عَبَّاسُ! يَا عَمَّاهُ! أَلَا أُعْطِيكَ؟ أَلَا أَمْنَحُكَ؟ أَلَا أحبوكَ؟ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ؟ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ، غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ، خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ، صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ، سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ: أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً، فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ، قُلْتَ: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً، ثُمَّ تَرْكَعُ، فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوعِ، فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا، فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ، تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ، إِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ، فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمْرِكَ مَرَّة

Artinya: Dari Abdullah bin Abbas radliyallâhu 'anhu bahwa Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Abbas bin Abdul Muthalib, "Wahai Abbas, pamanku, tidakkah aku memberimu? Tidakkah aku memberi tahumu? Tidakkah aku lakukan kepadamu? Sepuluh perkara bila engkau melakukannya maka Allah ampuni dosamu; yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang tak dilakukan karena kesalahan dan yang disengaja, yang kecil dan yang besar, yang sembunyi-sembunyi dan yang terang-terangan. Lakukanlah shalat empat rakaat, pada setiap rakaat engkau membaca Al-Fatihah dan surat lainnya. Ketika engkau telah selesai membaca di rakaat pertama dan engkau masih dalam keadaan berdiri engkau ucapkan subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar lima belas kali. Kemudian engkau ruku', ucapkan kalimat itu sepuluh kali saat kau ruku'. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku' (i'tidal), engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Kemudian engkau turun bersujud, kau baca kalimat itu sepuluh kali dalam bersujud. Kemudian engkau angkat kepalamu dari bersujud, engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Kemudian engkau bersujud (yang kedua), engkau baca kalimat tu sepuluh kali. Kemudian engkau angkat kepala, engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Itu semua ada tujuh puluh lima dalam setiap rakaat. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Bila engkau mampu melakukannya setiap sehari sekali maka lakukanlah. Bila tidak maka lakukan setiap satu jumat sekali. Bila tidak maka setiap satu bulan sekali. Bila tidak maka setiap satu tahun sekali. Bila tidak maka dalam seumur hidupmu lakukan sekali.

Dalam hadist tersebut, Rasulullah SAW juga menganjurkan agar kita melaksanakan Salat Tasbih sesering mungkin, mulai dari setiap hari hingga sekali seumur hidup. Ini menunjukkan pentingnya ibadah ini dalam menguatkan hubungan kita dengan Allah dan memperbaiki diri kita. 

3 dari 5 halaman

Bacaan Niat Salat Tasbih

Sebelum melaksanakan salat Tasbih, umat Islam wajib melafalkan niatnya. Salat tasbih dapat dilakukan langsung 4 rakaat dengan 1 salam atau 4 rakaat dengan dua salam. Berikut bacaan niat salat tasbih.

Niat Salat Tasbih 4 Rakaat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnat tasbīhi arba'a rak'ātin lillāhi ta'ālā.

Artinya: Aku berniat melaksanakan salat sunnah Tasbih, sebanyak empat rakaat semata-mata karena Allah Ta'ala

Niat Salat Tasbih 2 Rakaat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatat-tasbiihi rak'ataini lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: Aku berniat melaksanakan salat sunnah Tasbih, sebanyak dua rakaat semata-mata karena Allah Ta'ala.

4 dari 5 halaman

Tata Cara Salat Tasbih

Tata cara pelaksanaan salat tasbih tidak banyak memiliki perbedaan dengan salat sunah lainnya, baik syarat maupun rukunnya. Bedanya, dalam salat Tasbih terdapat tambah bacaan tasbih di setiap rakaatnya dengan jumlah tertentu. Bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut.

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhaanallaah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar

وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil azhiimi.

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (izin) Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Berikut tata cara salat sunah tasbih,

Rakaat Pertama

  1. Niat Mengerjakan salat tasbih
  2. Melakukan takbiratul ihram
  3. Membaca doa Iftitah
  4. Membaca kalimat Ta'awudz
  5. Membaca surat Al-Fatihah
  6. Membaca surat surat pendek. Namun, sebagian ulama yang menyatakan bahwa tidak perlu membaca surat pendek setelah membaca surah Al-Fatihah
  7. Membaca Tasbih sebanyak 15 kali
  8. Membaca Takbir, lalu ruku'. Dalam ruku' hendaklah dibaca kalimat Tasbih sebanyak 10 kali
  9. Bangun dari ruku' (I'tidal) kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  10. Melakukan Sujud, seraya membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  11. Duduk di antara dua sujud dan membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  12. Melakukan sujud kedua seraya membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  13. Bangkit dari sujud, sebelum berdiri ke rakaat kedua membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  14. Takbir dan berdiri

Rakaat Kedua

  1. Membaca surat Al-Fatihah
  2. Membaca surat pendek. Sama seperti rakaat pertama, sebagian ulamaberpendapat bahwa tidak perlu membaca surat pendek setelah membaca surah Al-Fatihah
  3. Membaca Tasbih sebanyak 15 kali
  4. Membaca Takbir, lalu ruku'. Dalam ruku' membaca kalimat Tasbih sebanyak 10 kali
  5. Bangun dari ruku' (I'tidal), membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  6. Melakukan Sujud seraya membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  7. Duduk di antara dua sujud dan membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  8. Melakukan sujud kedua seraya membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  9. Duduk tahiyat akhir dan membaca Tasbih sebanyak 10 kali.
  10. Salam1

Jika ingin mengerjakan salat Tasbih langsung empat rakaat dengan satu salam, maka setelah sujud kedua di rakaat kedua, lakukan tahiyat awal lalu berdiri melanjutkan rakaat ketiga hingga keempat.

5 dari 5 halaman

Doa Sesudah Salat Tasbih

Tidak hanya membaca tasbih dalam salat, umat muslimin juga dianjurkan membaca doa tambahan  kitab karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani. Doa ini dibaca setelah tasyahud akhir sebelum salam.

اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النَّارِ

Allâhumma innî as'aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a'mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa 'azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfâna ahlil 'ilmi hattâ akhâfak. Allâhumma innî as'aluka makhâfatan tahjizunî 'an ma'âshîka hattâ a'mala bi thâ'atika 'amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ'an minka wa hattâ atawakkala 'alaika fil 'umûri kullihâ wa hattâ akûna 'uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).

Artinya: Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara', dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu. 

Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Maha Suci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api).