Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia meluncurkan logo dan maskot versi terbarunya saat Pemilu serentak 2024. Logo Bawaslu RI terbaru dan maskot Wasra-Wasri diperkenalkan untuk memperkuat identitas visual lembaga ini dalam menjalankan tugas pengawasan pemilu.
Baca Juga
Advertisement
Memahami arti dari logo Bawaslu RI dan maskotnya sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Logo baru yang melambangkan kotak suara dengan tangan yang melindungi dan anak panah ke atas menggambarkan semangat kerja sama, integritas, dan keadilan dalam pengawasan pemilu.
Sementara itu, ada maskot Wasra dan Wasri, yang berbentuk burung hantu, menambahkan dimensi kebijaksanaan dan responsivitas dalam visualisasi peran Bawaslu.
Peluncuran logo Bawaslu RI berupa maskot Wasra-Wasri dilakukan di Jakarta pada 22 November 2023. Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, dalam keterangan persnya kepada media, tegaskan bahwa simbol-simbol ini tidak hanya estetis, tetapi juga sarat makna filosofis.
Menggunakan burung hantu sebagai maskot, Bawaslu menegaskan komitmennya untuk terus waspada dan bijaksana dalam mengawasi jalannya pemilu di Indonesia.
Berikut Liputan6.com ulas arti logo Bawaslu RI dan maskot terbarunya, melansir dari laman website resminya, Rabu (5/6/2024).
Arti Logo Bawaslu RI
Logo Bawaslu RI terbaru memiliki arti yang mendalam dan simbolis, mencerminkan peran dan tanggung jawab Badan Pengawas Pemilihan Umum dalam menjaga integritas proses pemilu di Indonesia. Berikut penjelasan panjang tentang arti logo Bawaslu RI terbaru dan kaitannya dengan Indonesia:
1. Desain Logo Baru
Logo Bawaslu RI terbaru berbentuk kotak suara merah-emas dengan semacam logo surat suara berwarna merah di atasnya. Desain ini tidak lagi mencantumkan lambang Garuda Pancasila, melainkan menggantikan simbol-simbol tradisional tersebut dengan elemen yang lebih relevan dengan tugas utama Bawaslu, yaitu pengawasan pemilu.
Kotak suara merah-emas melambangkan elemen inti dari proses pemilihan umum, yakni kotak suara sebagai tempat penampung suara rakyat. Surat suara merah di atasnya menunjukkan inti dari pemilu, di mana suara setiap warga negara disalurkan dan dihitung.
2. Simbolisme dalam Logo
Logo baru ini terdiri dari beberapa elemen simbolis yang mencerminkan visi dan misi Bawaslu:
- Kotak Suara: Melambangkan inti dari proses pemilihan umum. Kotak suara menjadi simbol demokrasi, di mana setiap suara rakyat dihargai dan dihitung dengan jujur dan transparan.
- Dua Tangan dengan Gestur Melindungi: Melambangkan kerja sama antara Bawaslu dan masyarakat dalam mengawal proses pemilu. Gestur ini menunjukkan bahwa tugas pengawasan pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab Bawaslu, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjaga integritas pemilu.
- Anak Panah Mengarah ke Atas: Melambangkan semangat Bawaslu dalam menegakkan keadilan, menjaga integritas, dan mengejar cita-cita mulia serta optimisme. Anak panah yang mengarah ke atas menunjukkan aspirasi untuk terus maju dan memperbaiki proses pemilu di Indonesia.
3. Makna Simbol Gestur Tangan dan Anak Panah
- Gestur Tangan: Menggambarkan kolaborasi antara Bawaslu dan masyarakat. Tangan yang melindungi menggambarkan upaya bersama dalam pengawasan dan pelaksanaan pemilu yang bersih, adil, dan transparan. Ini mencerminkan nilai-nilai demokrasi di mana masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga kejujuran dan integritas pemilu.
- Anak Panah: Menunjukkan arah menuju peningkatan dan kemajuan. Anak panah ini mencerminkan komitmen Bawaslu untuk terus memperbaiki proses pemilu, menegakkan integritas, dan mengejar cita-cita mulia. Ini adalah simbol optimisme dan tujuan mulia dalam mencapai pemilu yang lebih baik di masa depan.
4. Asal Usul Desain Logo Baru
Logo Bawaslu RI terbaru merupakan hasil dari sayembara desain yang diselenggarakan sejak Agustus 2017. Melalui proses kompetisi ini, Bawaslu berhasil mendapatkan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga penuh dengan makna simbolis yang sesuai dengan visi dan misi lembaga pengawas pemilu tersebut.
Sayembara ini menunjukkan keterbukaan Bawaslu dalam menerima masukan dari masyarakat dan mencerminkan kolaborasi yang kuat antara lembaga pemerintah dan rakyat.
Logo Bawaslu RI terbaru mencerminkan semangat demokrasi dan transparansi yang diusung oleh Indonesia. Mengganti lambang Garuda Pancasila dengan elemen-elemen yang lebih spesifik terhadap pengawasan pemilu menunjukkan fokus Bawaslu pada tugasnya untuk menjaga integritas pemilu. Ini penting untuk negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi, di mana pemilu yang jujur dan adil adalah fondasi dari pemerintahan yang sah.
Logo ini juga mencerminkan nilai-nilai kerja sama, integritas, dan kemajuan yang merupakan bagian dari cita-cita besar Indonesia sebagai negara demokratis.
Â
Â
Advertisement
Arti Maskot Wasra dan Wasri Bawaslu
1. Makna Simbolik Burung Hantu
- Burung Hantu sebagai Simbol Pengawasan: Maskot Wasra dan Wasri berbentuk burung hantu, yang memiliki kemampuan unik untuk melihat dalam kegelapan. Ini melambangkan kemampuan pengawas pemilu untuk mendeteksi dan menangkap potensi pelanggaran dalam situasi yang sulit terdeteksi. Burung hantu juga diasosiasikan dengan kebijaksanaan dan kemampuan investigasi, yang sangat relevan dengan tugas Bawaslu dalam mengawasi jalannya pemilu.
- Simbol Pelajaran dan Investigasi: Burung hantu juga dikenal sebagai simbol pelajaran dan investigasi. Dalam konteks pengawasan pemilu, hal ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang bijaksana dan cermat dalam menilai setiap indikasi pelanggaran, serta kemampuan untuk bertindak cepat dan tepat dalam menangani masalah yang muncul.
2. Filosofi Petani dan Pengawasan
Filosofi maskot Wasra dan Wasri terinspirasi dari peran burung hantu di ladang pertanian, di mana burung hantu membantu petani mengawasi ladang dari hama tikus sehingga panen bisa sukses dan lancar. Analogi ini senada dengan semangat Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi jalannya setiap tahapan pemilu agar berlangsung sukses dan lancar, bebas dari gangguan atau pelanggaran yang bisa merusak integritas proses demokrasi.
3. Kesetaraan Gender dalam Pengawasan
- Dua Karakter: Wasra dan Wasri: Maskot ini terdiri dari dua karakter, Wasra (laki-laki) dan Wasri (perempuan), yang melambangkan kesetaraan gender dalam pengawasan pemilu. Penggunaan dua maskot ini menunjukkan bahwa pengawasan pemilu adalah tugas bersama yang memerlukan partisipasi aktif dari semua gender, serta menegaskan komitmen Bawaslu terhadap prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam pelaksanaan tugasnya.
- Akrab dengan Identitas Singkatan: Wasra adalah singkatan dari "Pengawas Responsif dan Adil", sementara Wasri adalah singkatan dari "Pengawas Berintegritas". Kedua singkatan ini mencerminkan nilai-nilai inti yang harus dimiliki oleh setiap pengawas pemilu: responsif terhadap masalah yang muncul, adil dalam penilaian dan tindakan, serta berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Maskot Wasra dan Wasri adalah hasil dari sayembara yang diadakan oleh Bawaslu sejak 23 Oktober 2023. Sayembara ini diikuti oleh 745 karya yang diseleksi, menunjukkan partisipasi dan antusiasme tinggi dari masyarakat dalam berkontribusi pada pengawasan pemilu. Maskot pemenang karya Syamsul Ma'arif dipilih karena berhasil merepresentasikan visi dan misi Bawaslu dengan cara yang kreatif dan inspiratif.
Logo Bawaslu RI terbaru dan maskot Wasra dan Wasri mencerminkan identitas visual yang konsisten dan bermakna. Jika logo Bawaslu RI terbaru berfokus pada simbolisme kotak suara, tangan yang melindungi, dan anak panah, maskot Wasra dan Wasri melengkapi narasi ini dengan representasi figuratif yang lebih hidup dan mengena. Kedua elemen ini bekerja bersama untuk memperkuat pesan dan tujuan Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu yang responsif, adil, dan berintegritas tinggi.
Â
Â
Â