Sukses

Masa Nifas Berapa Hari? Begini Tahapan dan Perawatan yang Perlu Dilakukan

Memahami masa nifas berapa hari sangat penting bagi ibu yang baru melahirkan agar dapat melakukan perawatan yang tepat dan mencegah infeksi.

Liputan6.com, Jakarta Masa nifas berapa hari? Nifas adalah fase penting yang dialami oleh setiap perempuan yang baru saja melahirkan, baik melalui persalinan normal maupun operasi caesar. Setelah kelahiran janin, nifas hadir sebagai proses alami tubuh untuk pulih dan kembali ke kondisi sebelum hamil. Memahami masa nifas berapa hari sangat penting bagi ibu yang baru melahirkan agar dapat melakukan perawatan yang tepat dan mencegah infeksi.

Masa nifas, atau dalam istilah ilmiah dikenal sebagai puerperium, dimulai segera setelah plasenta lahir dan berakhir ketika rahim dan organ reproduksi lainnya kembali ke kondisi sebelum kehamilan. Masa ini adalah waktu di mana tubuh seorang perempuan mengalami berbagai perubahan adaptif, yang memungkinkan organ-organ tersebut kembali ke keadaan semula.

Nifas adalah proses keluarnya darah dari vagina yang mirip dengan menstruasi. Perdarahan ini terjadi karena pelepasan dan pemulihan lapisan rahim. Selama kehamilan, seorang perempuan tidak mengalami menstruasi, sehingga setelah melahirkan, darah yang terakumulasi di rahim akan dikeluarkan melalui proses nifas. Berikut ulasan lebih lanjut tentang masa nifas berapa hari yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (5/6/2024).

2 dari 4 halaman

Durasi dan Tahapan Nifas

Pengetahuan tentang masa nifas berapa hari sangat penting bagi ibu yang baru melahirkan. Mengetahui apa yang terjadi selama masa nifas dan bagaimana merawat tubuh dengan benar juga penting untuk kesehatan dan pemulihan pasca melahirkan. Saat nifas, tubuh seorang perempuan mengalami pemulihan dan adaptasi untuk kembali ke kondisi sebelum hamil. 

Secara umum, masa nifas berlangsung selama 4–6 minggu pasca melahirkan. Selama periode ini, darah nifas mengalami perubahan yang terbagi dalam beberapa tahap sebagai berikut.

24 Jam Pasca melahirkan

Pada 24 jam pertama pasca melahirkan, darah nifas yang keluar berwarna merah terang atau merah kecokelatan. Warna ini disebabkan oleh kandungan darah yang tinggi dibandingkan dengan jaringan dari lapisan dinding rahim. Gumpalan darah pada hari pertama bervariasi, mulai dari seukuran kelereng kecil hingga sebesar bola golf.

2–6 Hari Pasca Melahirkan

Pada hari berikutnya hingga 6 hari kemudian darah memiliki tekstur yang lebih berair dan berwarna merah muda atau cokelat tua. Gumpalan darah menjadi lebih kecil dibandingkan dengan hari pertama.

7–10 Hari Pasca Melahirkan

Setelah satu minggu darah berwarna cokelat atau merah muda. Warna darah lokia dapat memudar menjadi putih kekuningan karena terdiri dari sel darah putih dan sisa-sisa jaringan dinding rahim.

11–14 Hari Pasca Melahirkan

Pada hari kesebelas, warna darah nifas cenderung putih kekuningan. Jika ibu mulai bergerak aktif, warna darah dapat berubah kembali menjadi kemerahan.

2–5 Minggu Pasca Melahirkan

Pada tahap ini, perdarahan biasanya sudah berhenti. Namun, beberapa perempuan mungkin masih mengalami perdarahan dengan warna darah yang lebih pucat atau putih kekuningan menyerupai keputihan.

6 Minggu Pasca Melahirkan

Pada 6 minggu setelah melahirkan, perdarahan dan penggumpalan darah sangat sedikit atau mulai berhenti sepenuhnya. Namun, beberapa perempuan mungkin masih menemukan bercak berwarna merah, cokelat, atau kuning setelah melakukan aktivitas berat.

3 dari 4 halaman

Perawatan yang Perlu Dilakukan Selama Masa Nifas

Selain masa nifas berapa hari, pengetahuan tentang perawatan selama fase ini sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah komplikasi. Berikut perawatan yang perlu dilakukan selama masa nifas.

Kontraksi Rahim dan Pengurangan Perdarahan

Setelah melahirkan, dokter mungkin akan memberikan pijatan khusus pada rahim dan injeksi oksitosin sintetis. Tujuan dari tindakan ini adalah membantu rahim berkontraksi secara optimal, yang pada gilirannya membantu mengurangi perdarahan lokia. Pengurangan perdarahan adalah aspek penting dari pemulihan pasca melahirkan untuk mencegah komplikasi serius.

Kebersihan dan Penggunaan Pembalut

Selama masa nifas, menjaga kebersihan organ reproduksi adalah prioritas utama. Perempuan harus rutin mengganti pembalut untuk menampung darah yang keluar, serta memastikan tangan selalu bersih sebelum dan sesudah mengganti pembalut. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir adalah langkah pencegahan penting untuk menghindari infeksi bakteri.

Penggunaan tampon tidak dianjurkan selama masa nifas karena dapat meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, disarankan untuk menggunakan pakaian dalam dan pakaian yang longgar untuk memberikan kenyamanan dan mengurangi risiko iritasi pada area genital.

Istirahat dan Pemulihan Fisik

Istirahat yang cukup sangat penting selama masa nifas. Tubuh memerlukan waktu untuk pulih, dan ini berarti ibu harus menghindari aktivitas fisik yang berat dan memberikan waktu yang cukup untuk beristirahat. Sementara itu, merawat bayi yang baru lahir juga membutuhkan energi dan perhatian, sehingga meminta bantuan anggota keluarga lain dapat sangat membantu dalam meringankan beban dan memastikan ibu mendapatkan istirahat yang diperlukan.

Nutrisi dan Asupan Gizi

Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya nutrisi sangat penting untuk pemulihan pasca melahirkan. Makanan yang baik tidak hanya membantu mempercepat proses pemulihan tetapi juga memastikan bahwa ibu memiliki energi yang cukup untuk merawat bayi dan memenuhi kebutuhan ASI. Asupan makanan yang seimbang, kaya protein, vitamin, dan mineral, sangat disarankan.

Konsultasi Medis dan Penggunaan Obat

Perempuan yang merasa nyeri atau tidak nyaman selama masa nifas bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas atau sesuai dengan saran dokter. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter mengenai perawatan tubuh, urusan seks, dan pemilihan alat kontrasepsi adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan jangka panjang. Jika ada tanda-tanda aneh di luar gejala umum masa nifas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bantuan Keluarga Minta bantuan anggota keluarga dalam mengurus keperluan sehari-hari dan merawat bayi. Ini membantu mengurangi beban ibu dan memastikan dia mendapatkan cukup istirahat. 

4 dari 4 halaman

Kondisi Nifas yang Berbahaya

Masa nifas adalah periode kritis setelah melahirkan di mana tubuh seorang perempuan mengalami berbagai perubahan untuk kembali ke kondisi sebelum hamil. Meskipun perdarahan nifas (lokia) adalah hal yang normal, ada beberapa kondisi yang dapat menjadi indikasi bahaya dan memerlukan perhatian medis segera. 

Memahami tanda-tanda ini sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu selama masa pemulihan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri darah nifas yang dapat mengindikasikan masalah serius.

1. Bau Tidak Sedap 

Darah nifas yang berbau tidak sedap atau mengeluarkan bau busuk dapat menjadi tanda adanya infeksi. Infeksi pada rahim atau saluran reproduksi dapat berbahaya jika tidak segera ditangani.

2. Perdarahan Banyak dan Merah Terang pada Pekan Kedua

Jika darah yang keluar tetap banyak dan berwarna merah terang pada pekan kedua setelah melahirkan, ini bisa menjadi tanda bahwa rahim belum pulih dengan baik atau ada masalah dengan proses penyembuhan.

3. Perdarahan Sangat Banyak

Perdarahan yang tiba-tiba menjadi sangat banyak hingga memerlukan lebih dari satu pembalut dalam satu jam adalah tanda perdarahan pasca persalinan yang serius. Ini adalah kondisi darurat yang memerlukan penanganan medis segera.

4. Demam Disertai Pusing atau Pingsan

Demam yang disertai rasa pusing atau pingsan dapat mengindikasikan infeksi atau kondisi medis lainnya yang memerlukan perhatian dokter.

5. Detak Jantung Cepat dan Tidak Teratur

Detak jantung yang menjadi cepat dan tidak teratur bisa menjadi tanda kehilangan darah yang signifikan atau infeksi serius.

6. Nyeri di Perut Bagian Bawah

Nyeri saat perut bagian bawah ditekan bisa menunjukkan adanya infeksi atau masalah lain di rahim.

7. Gumpalan Darah Besar

Jika keluar banyak gumpalan darah besar seukuran koin dari vagina, ini bisa menjadi tanda bahwa rahim belum sepenuhnya membersihkan diri atau ada komplikasi lain yang perlu diperiksa.

8. Kram Berlebih atau Nyeri Panggul

Kram berlebih atau nyeri di panggul bisa menjadi tanda adanya masalah di rahim atau area sekitarnya yang memerlukan evaluasi medis.

9. Pembengkakan atau Nyeri di Sekitar Vagina

Pembengkakan atau nyeri di sekitar vagina dapat menunjukkan infeksi atau masalah lain pada area perineum atau vagina.