Sloth, Mamalia Tropis yang Jadikan Kemalasan sebagai Cara Bertahan Hidup

Sloth terkenal sebagai hewan paling lambat di dunia, dan julukan mereka sebagai hewan malas tidaklah tanpa alasan. Mereka merupakan penghuni pohon di hutan tropis Amerika Tengah dan Selatan yang membutuhkan waktu yang lama untuk bergerak. Bahkan, untuk memanjat 1-2 meter, sloth memerlukan waktu sekitar satu menit. 

Sloth memiliki lengan yang sangat panjang dan bulu yang lebat. Meskipun mereka tampak seperti monyet, sebenarnya mereka berkerabat dengan trenggiling. Struktur tubuh ini tidak didesain untuk gerakan cepat, melainkan untuk menggantung dan bergerak perlahan di atas pohon-pohon.

Sloth juga memiliki kebiasaan tidur yang sangat panjang, mencapai 15-20 jam setiap harinya. Mereka cenderung tidur sambil meringkuk di cabang pohon tropis. Bahkan ketika mereka bangun, mereka bisa tetap tidak bergerak sama sekali alga tumbuh di bulu mereka.

Salah satu alasan utama di balik gerakan lamban dan kemalasan sloth adalah karena sistem pencernaan mereka yang lambat. Dedaunan yang mereka makan membutuhkan waktu hingga satu bulan untuk dicerna sepenuhnya. Karena makanan mereka, dedaunan berdaun hijau, tidak begitu bergizi, mereka harus menghemat energi sebanyak mungkin.

Meskipun terkesan malas, cara hidup yang lamban ini sebenarnya adalah strategi bertahan hidup sloth. Gerakan yang lambat membantu mereka menghindari perhatian predator seperti jaguar dan elang harpy yang mengandalkan penglihatan tajam. Dengan tidak menonjolkan diri, sloth dapat bertahan hidup di lingkungan yang penuh dengan ancaman.

Sloth adalah mamalia yang terbagi menjadi dua jenis utama, sloth berjari dua dan sloth berjari tiga. Perbedaan yang signifikan antara kedua jenis sloth ini adalah pola aktivitas mereka. Sloth berjari dua cenderung lebih aktif pada malam hari, sedangkan sloth berjari tiga lebih aktif pada siang hari. 

Sloth Berjari Tiga

Three-toed sloths atau kukang berjari tiga adalah anggota keluarga Bradypodidae dan . sloth jeni ini dikenal dengan sebutan ai di Amerika Latin karena suara tangisan tinggi yang mereka hasilkan ketika dikejutkan. Ada empat spesies sloth yang termasuk dalam genus yang sama, yaitu Bradypus. Sloth jenis ini memiliki ekspresi wajah yang selalu tersenyum karena warna rambut wajah pendek mereka. Sloth jenis ini tersebar di Amerika Tengah dan Selatan, mulai dari Honduras hingga Argentina utara.

Three-toed sloths jenis ini memiliki delapan atau sembilan vertebra leher, yang memungkinkan mereka untuk memutar kepala dalam lingkup 270°. Gigi mereka sederhana, tanpa gigi taring atau gigi taring sejati, namun memiliki gigi geraham yang sebenarnya. Sloth dewasa memiliki berat sekitar 4 kg, sementara anak sloth memiliki berat kurang dari 1 kg. Tubuh kukang berjari tiga memiliki panjang rata-rata 58 cm dan ekor yang pendek dan dapat bergerak. Kaki depan mereka memiliki tiga cakar panjang yang tajam.

Sloth jenis ini sulit terlihat karena warna mereka yang samar dengan lingkungannya. Rambut luar mereka berwarna cokelat muda hingga abu-abu dan menutupi lapisan rambut hitam-putih yang padat di bawahnya. Alga yang hidup di rambut luar sloth memberi mereka warna kehijauan, terutama saat musim hujan. Sloth jenis ini kebanyakan aktif pada malam hari dan hanya menghabiskan sekitar 10% waktunya untuk bergerak. Mereka tidur dengan cara tergantung di cabang pohon, menyerupai sekelompok daun mati yang tidak mencolok.

Sloth Berjari Dua

Two-toed sloths atau kukan berjadi dua adalah anggota keluarga Megalonychidae dan termasuk dalam genus Choloepus. Ada dua spesies sloth berjari dua, yaitu Linnaeus's two-toed sloth dan Hoffmann's two-toed sloth. Mereka dapat dibedakan berdasarkan warna bulu di tenggorokan, dimana Hoffmann's memiliki tenggorokan yang sangat pucat, sedangkan Linnaeus's memiliki tenggorokan yang gelap.

Sloth dua jari memiliki lapisan rambut tebal yang ditumbuhi alga, menyerupai sloth tiga jari. Namun, sloth berjari dua memiliki alur longitudinal pada rambut luar mereka yang menampung alga. Mereka lebih besar dari sloth berjari tija, dengan panjang tubuh sekitar 60-70 cm dan berat hingga 8 kg. Mereka memiliki enam atau tujuh vertebra leher. Sloth jenis ini juga dapat menunjukkan perilaku agresif jika diganggu, menggigit dan mencakar dengan cakar tajam mereka.

Reproduksi pada kedua jenis sloth ini dilakukan setelah kurang lebih 6-12 bulan masa kehamilan. Anak sloth kemudian menempel pada perut ibu dan tinggal bersama ibu minimal hingga lima bulan. Sloth dua jari dapat mencapai kematangan dalam dua hingga tiga tahun. Dalam penangkaran, sloth dua jari dapat hidup lebih dari 20 tahun, dengan perkiraan usia maksimum lebih dari 30 tahun.

Sloth memiliki beberapa karakteristik yang benar-benar unik dan menarik, berikut diantaranya.

1. Tiga Kali Lebih Kuat Daripada Manusia

Mmeskipun ukurannya lebih kecil daripada mamalia lain yang sebanding, mereka memiliki kekuatan yang luar biasa. Sloth mampu mengangkat seluruh beban tubuhnya ke atas hanya dengan satu tangan, tiga kali lebih kuat dari rata-rata manusia. Hal ini disebabkan oleh susunan otot kuat dan tendon khusus di tangan dan kaki yang mereka miliki.

2. Penglihatannya Buruk

Meskipun memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, sloth memiliki penglihatan yang buruk. Mereka tidak bisa melihat warna dan resolusi penglihatan mereka buruk, terutama pada sloth berjari tiga yang dilahirkan tanpa sel kerucut di matanya untuk mendeteksi warna. Meski demikian, mereka mampu berenang dengan sangat baik dan bisa menahan napas di bawah air hingga 40 menit.

3. Berumur Panjang

Sloth juga dikenal sebagai makhluk yang panjang umur. Kemampuan bergerak lambat mereka berkontribusi pada umur panjang mereka, rata-rata mencapai 20 tahun dengan beberapa spesies yang bisa hidup lebih lama, terutama di penangkaran. Anatomi tubuh mereka yang ajaib, termasuk organ-organ yang terhubung ke perut untuk memudahkan bernapas dan menghemat energi, membuat mereka menjadi salah satu hewan yang menarik untuk dipelajari dan dilindungi.

4. Beberapa Jenis Terancam Punah

Meski memiliki fisik yang kuat dan umurnya panjang, beberapa jenis kukang juga terancam punah. Beberapa dari enam spesies sloth terancam punah karena hilangnya habitat akibat deforestasi di hutan tropis Amerika Selatan dan Tengah. Hewan yang gemar tidur sambil bergantung ini memiliki mekanisme penguncian unik di tubuhnya yang memungkinkan mereka untuk tidur dengan aman di dahan pohon.