Sukses

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Catat Tanggalnya

Bacaan niat puasa Dzulhijjah, tanggal pelaksanaannya dan keutamaannya.

Liputan6.com, Jakarta Penasaran dengan tata cara dan waktu tepat untuk memulai ibadah puasa Dzulhijjah? Pastikan Anda mencatat tanggal yang penting untuk memulai niat puasa Dzulhijjah. Dalam ibadah yang dianjurkan ini, bacaan niat puasa Dzulhijjah memiliki peran yang sangat penting. Namun, jangan lupa bahwa kewajiban ini berada pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah.

Sambil menantikan waktu yang tepat untuk memulai ibadah puasa, persiapkanlah bacaan niat puasa Dzulhijjah dengan cermat. Setiap kata yang diucapkan dalam niat memiliki makna yang dalam, mengikatkan kesungguhan hati dalam menjalankan ibadah ini. Jadikan catatan tanggal dan bacaan niat puasa Dzulhijjah sebagai pedoman utama Anda dalam menunaikan kewajiban agama dengan penuh khidmat.

Dengan mencatat dengan baik tanggal dan bacaan niat puasa Dzulhijjah, Anda siap untuk memulai ibadah yang penuh berkah dan pahala. Jangan lewatkan momen berharga ini untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.

Untuk informasi lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan niat puasa Dzulhijjah, tanggal pelaksanaannya dan keutamaannya, pada Jumat (7/6).

2 dari 4 halaman

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah

Niat puasa Dzulhijjah menjadi tata cara yang penting dalam menjalankan ibadah puasa sunnah pada bulan yang penuh berkah ini. Seperti halnya puasa sunnah lainnya, niat puasa Dzulhijjah dilakukan di malam hari sebelum fajar. Meskipun diucapkan dalam hati, mengucapkannya secara lisan juga diperbolehkan. Berikut ini adalah niat puasa Dzulhijjah yang dapat Anda baca sebelum memulai ibadah puasa:

Niat Puasa Tanggal 1 - 7 Dzulhijjah

Pada hari-hari awal bulan Dzulhijjah, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah. Berikut adalah niat puasa untuk tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi an adai syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta ala.”

Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah

Tanggal 8 Dzulhijjah merupakan hari Tarwiyah, yang menjadi persiapan sebelum memasuki Hari Arafah. Berikut adalah niat puasa untuk Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi an ada i tarwiyata sunnatan lillahi ta ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta ala.”

Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Hari Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah, menjadi salah satu hari yang amat dianjurkan untuk berpuasa. Berikut adalah niat puasa untuk Hari Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi an ada i arafata sunnatan lillahi ta ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta ala.”

Niat Puasa Ayyamul Bidh 14 dan 15 Dzulhijjah

Puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 14 dan 15 Dzulhijjah. Berikut adalah niat puasa untuk Ayyamul Bidh:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta'âlâ

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Dengan memahami dan mengamalkan niat puasa Dzulhijjah ini, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan dan mendapatkan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.

3 dari 4 halaman

Kapan Puasa Dzulhijjah 2024?

Puasa Dzulhijjah memiliki waktu pelaksanaan yang sangat istimewa dan sarat dengan keutamaan yang dijelaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW. Pelaksanaan puasa ini terbagi menjadi beberapa bagian yang memiliki makna dan keberkahan tersendiri.

Pertama, puasa 1-7 Dzulhijjah menjadi awal dari rangkaian ibadah puasa Dzulhijjah. Diikuti dengan puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, yang merupakan hari persiapan sebelum memasuki Hari Arafah. Kemudian, puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai Hari Arafah, menjadi salah satu puasa yang amat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang besar.

Selanjutnya, ada puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 14 dan 15 Dzulhijjah, yang merupakan penutup dari rangkaian puasa Dzulhijjah. Pada tanggal 13 Dzulhijjah, masih termasuk dalam hari Tasyrik, sehingga diharamkan untuk berpuasa.

Untuk tahun 2024, puasa Dzulhijjah dapat dilaksanakan mulai dari Sabtu, 8 Juni hingga Minggu, 16 Juni 2024. Adapun Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, di mana umat Islam dilarang untuk berpuasa pada hari tersebut. Dengan memahami waktu pelaksanaan puasa Dzulhijjah secara lengkap, umat Muslim dapat memperoleh keberkahan dan pahala yang melimpah dari Allah SWT.

 
4 dari 4 halaman

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang amat istimewa bagi umat Islam, karena di dalamnya terdapat hari-hari penting seperti Hari Arafah dan Idul Adha yang penuh berkah. Puasa di bulan Dzulhijjah menjadi ibadah yang amat dianjurkan dengan berbagai keutamaan yang luar biasa, yang diantaranya tertera dalam hadits Rasulullah SAW.

Pahala yang Berlipat Ganda

Puasa di bulan Dzulhijjah memiliki pahala yang sangat besar, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW:

"‏لاَ يَوْمٌ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَلاَ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُكَفِّرَ فِيهِ عَنْهُمْ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ يَوْمِهِ ‏"‏ ‏.‏

Artinya: "Tidak ada hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Tirmidzi).

Menghapus Dosa dan Kesalahan

Puasa pada Hari Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki keutamaan yang luar biasa dalam menghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda:

"‏صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ ‏"‏ ‏.‏ ‏قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ ‏"‏ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالسَّنَةَ الْبَاقِيَةَ ‏"‏ ‏

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang" (HR Muslim).

Dibebaskan dari Siksa Neraka

Umat Islam yang menjalankan ibadah pada bulan Dzulhijjah, termasuk dengan berpuasa, akan mendapat keutamaan besar berupa dibebaskan dari siksa neraka. Rasulullah SAW bersabda:

"مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمُ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ وَإِنَّهُ لَيُضِيحُ وَيُبَاهِي بِهِمُ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ وَإِنَّهُ لَيَضِحُّ وَيُبَاهِي بِهِمُ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ ‏"‏ ‏.‏

Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).