Sukses

Hari Tasyrik: Ini Arti, Jadwal, Amalan dan Larangannya

Sumber arti, jadwal, amalan dan larangan hari Tasyrik.

Liputan6.com, Jakarta Menjelang awal bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Adha, salah satu momen paling penting dalam kalender Hijriah. Namun, ada aspek lain yang tak kalah pentingnya yang sering kali menjadi perhatian, yaitu hari tasyrik. Apakah hari tasyrik itu, dan mengapa ia begitu signifikan dalam rangkaian perayaan Idul Adha? Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang.

Hari tasyrik merupakan hari-hari khusus yang jatuh setelah Idul Adha, dan memiliki sejumlah amalan serta larangan yang wajib diperhatikan oleh umat Islam. Mungkin ada yang penasaran, apa saja yang harus dilakukan dan dihindari pada hari-hari ini? Apa makna sebenarnya dari hari tasyrik, dan bagaimana seharusnya umat Islam menyikapinya?

Dengan mengetahui arti, jadwal, serta amalan dan larangan yang terkait dengan hari tasyrik, umat Islam dapat menjalani hari-hari tersebut dengan lebih khusyuk dan penuh pemahaman. Mengapa hari tasyrik begitu penting dan apa saja ketentuannya? 

Untuk penjelasan lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber arti, jadwal, amalan dan larangan hari Tasyrik, Rabu (12/6/2024).

2 dari 5 halaman

Apa Itu Hari Tasyrik?

Hari Tasyrik adalah tiga hari yang jatuh setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah menurut kalender Hijriah. Hari-hari ini merupakan bagian penting dari perayaan Idul Adha dan memiliki makna serta ketentuan khusus dalam Islam. Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), hari tasyrik merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari Idul Adha, memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melanjutkan ibadah dan perayaan mereka.

Kata "tasyrik" atau "tasyriq" berasal dari bahasa Arab, yang merupakan turunan dari kata "syaraqa," yang berarti "matahari terbit" atau "menjemur sesuatu." Dalam konteks ini, tasyrik merujuk pada proses menjemur daging di bawah sinar matahari. Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), pada zaman dahulu, masyarakat mengeringkan daging hewan kurban di bawah terik matahari selama hari-hari tasyrik untuk memastikan daging tersebut dapat disimpan lebih lama. Proses pengeringan ini dilakukan karena belum ada teknologi penyimpanan makanan yang canggih seperti sekarang.

Lebih lanjut, menurut Nahdlatul Ulama (NU), dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, hari tasyrik disebut sebagai hari makan dan minum serta memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Pada hari-hari ini, umat Islam dianjurkan untuk menikmati makanan dan minuman sebagai bagian dari perayaan, sambil tetap memperbanyak ibadah dan dzikir. Hari tasyrik juga menjadi momen penting untuk berkumpul dengan keluarga dan komunitas, serta untuk mempererat tali silaturahmi.

3 dari 5 halaman

Jadwal Hari Tasyrik 2024

Hari Tasyrik, yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, adalah hari-hari penting dalam kalender Hijriah yang langsung mengikuti Hari Raya Idul Adha. Sebagaimana dijelaskan dalam buku "Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik" karya Muhammad Abduh Tuasikal, hari-hari ini memiliki makna dan ketentuan khusus bagi umat Islam. Rasulullah SAW bersabda:

يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الإِسْلَامِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَهِيَ

Artinya: "Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari-hari tasyrik adalah 'ied kami kaum muslimin. Hari tersebut (Idul Adha dan hari tasyrik) adalah hari menyantap makan dan minum." (HR Abu Daud no 2419 dan Tirmidzi no 773).

Imam Nawawi menjelaskan bahwa hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Nama "tasyrik" berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti "menjemur" atau "mendendeng" daging di bawah sinar matahari. Pada masa lalu, masyarakat mengeringkan daging kurban selama hari-hari tasyrik agar dapat disimpan lebih lama. Proses ini penting karena belum ada teknologi penyimpanan yang memadai. Hadits tersebut juga menegaskan bahwa hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir, termasuk takbir dan bentuk-bentuk ibadah lainnya.

Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, jadwal hari Tasyrik tahun 2024 adalah sebagai berikut:

  • Selasa, 18 Juni 2024: 11 Dzulhijjah 1445 H
  • Rabu, 19 Juni 2024: 12 Dzulhijjah 1445 H
  • Kamis, 20 Juni 2024: 13 Dzulhijjah 1445 H

Hari-hari ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melanjutkan perayaan Idul Adha dengan tetap memegang teguh nilai-nilai agama. Selain menyantap makanan dan minuman, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan beribadah selama hari-hari tasyrik. Ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan nikmat Allah SWT dan memperkuat ikatan dengan sesama muslim.

4 dari 5 halaman

Amalan Hari Tasyrik

Selama tiga hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan khusus yang memiliki nilai ibadah yang tinggi. Berikut adalah uraian lengkap mengenai amalan-amalan tersebut:

1. Menyembelih Hewan Kurban

Menyembelih hewan kurban adalah salah satu amalan utama yang dilakukan selama hari Tasyrik. Menurut buku "Fikih Kurban" karya Hari Ahadi, waktu terakhir untuk menyembelih kurban adalah pada 13 Dzulhijjah. Ini berarti proses penyembelihan hewan kurban dapat dimulai pada 10 Dzulhijjah, saat Hari Raya Idul Adha, dan berakhir pada 13 Dzulhijjah. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad nomor 16752, yang berbunyi:

كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ

Artinya: "Semua hari Tasyrik adalah waktu untuk berkurban."

Penyembelihan hewan kurban selama hari Tasyrik merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, sebagai wujud kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. Umat Islam yang memiliki kemampuan dianjurkan untuk melaksanakan amalan ini dan mendistribusikan daging kurban kepada yang membutuhkan.

2. Hari Makan dan Minum

Hari Tasyrik juga dikenal sebagai hari untuk makan dan minum serta menampakkan kegembiraan. Umat Islam dianjurkan untuk merayakan hari-hari ini dengan penuh suka cita, mengadakan perkumpulan, dan bersantap bersama, selama hal tersebut bermanfaat dan tidak melanggar syariat. Dalam hadits riwayat Muslim nomor 1141, Nabi Muhammad SAW bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَ ذِكْرِ اللَّهِ

Artinya: "Hari Tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berdzikir."

Makan dan minum selama hari Tasyrik adalah bagian dari perayaan yang menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Ini juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan tetangga.

3. Berdzikir

Berdzikir kepada Allah SWT adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan selama hari Tasyrik. Berdasarkan hadits yang telah disebutkan sebelumnya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir selama tiga hari ini. Berikut adalah beberapa bentuk dzikir yang dianjurkan:

  • Dzikir setelah shalat wajib: Membaca takbir setelah selesai mengerjakan shalat fardhu.
  • Dzikir saat menyembelih hewan kurban: Membaca bismillah dan takbir ketika melakukan penyembelihan.
  • Dzikir sebelum dan setelah makan: Membaca basmalah sebelum makan dan mengakhirinya dengan hamdalah.
  • Dzikir saat melempar jumrah: Khusus bagi jamaah haji, mereka dianjurkan untuk berdzikir ketika melempar jumrah.
  • Dzikir secara mutlak: Dzikir yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja selama tidak melanggar syariat.

Dengan memperbanyak dzikir selama hari Tasyrik, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah mereka. Dzikir ini juga menjadi pengingat akan kebesaran dan keagungan Allah, serta memperkuat keimanan dan ketakwaan umat Islam.

Hari Tasyrik memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melaksanakan berbagai ibadah yang meningkatkan kedekatan mereka dengan Allah SWT. Melalui penyembelihan hewan kurban, makan dan minum bersama, serta memperbanyak dzikir, umat Islam dapat menjalani hari-hari ini dengan penuh berkah dan keberkahan.

5 dari 5 halaman

Larangan Hari Tasyrik

Selama hari Tasyrik, selain amalan yang dianjurkan, terdapat juga larangan yang harus diperhatikan oleh umat Islam. Salah satu larangan utama selama hari Tasyrik adalah berpuasa. Berikut penjelasan lengkap mengenai larangan ini:

Larangan Berpuasa pada Hari Tasyrik

Hari Tasyrik, yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, merupakan hari-hari istimewa dalam Islam di mana umat Islam dianjurkan untuk menikmati makanan dan minuman serta bergembira. Oleh karena itu, berpuasa pada hari-hari ini dilarang. Larangan ini berdasarkan hadits dari Umar bin Al-Khaththab yang berbunyi:

هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالْيَوْمُ الْآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ

Artinya: "Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah SAW larang untuk berpuasa di dalamnya, yaitu Idul Fitri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian memakan hasil sesembelihan kalian." (HR Bukhari no 1990 dan Muslim no 1137).

Penjelasan dari Imam an-Nawawi

Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa hari-hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari-hari ini dimasukkan dalam hari raya ('Ied). Oleh karena itu, hukum yang berlaku pada hari raya ('Ied) juga berlaku pada hari-hari Tasyrik, seperti diharamkannya puasa dan dianjurkannya bertakbir. Imam an-Nawawi menyatakan:

"Hari-hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari Tasyrik tersebut dimasukkan dalam hari Ied. Hukum yang berlaku pada hari Ied juga berlaku mayoritasnya pada hari Tasyrik, seperti hari Tasyrik memiliki kesamaan dalam waktu pelaksanaan penyembelihan kurban, diharamkannya puasa (sebagaimana pada hari Ied) dan dianjurkan untuk bertakbir ketika itu."

Dengan memahami larangan dan pengecualian ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hari Tasyrik merupakan momen untuk bersyukur dan menikmati nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, sehingga berpuasa pada hari-hari ini tidak dianjurkan kecuali dalam kondisi tertentu yang telah dijelaskan.