Liputan6.com, Jakarta Kondisi lingkungan yang bersih sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat suatu negara. Kota yang bebas polusi, bebas dari sampah berserakan, serta memiliki infrastruktur yang baik menjadi dambaan banyak orang. Dengan lingkungan yang bersih dan maju, berbagai aktivitas dapat dijalankan dengan lebih sehat dan nyaman, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lingkungan yang bersih sangat erat kaitannya dengan kehidupan yang lebih baik dan lebih lama. Ketersediaan air bersih, udara yang murni, serta penanganan limbah dan sanitasi yang baik diketahui dapat meningkatkan kesehatan manusia secara signifikan. Faktor-faktor ini membantu mengurangi risiko penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan memperpanjang harapan hidup. Tidak heran jika masyarakat di negara-negara maju merasa lebih nyaman beraktivitas di luar rumah tanpa rasa takut terkena penyakit atau terganggu oleh lingkungan yang kotor.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai contoh, banyak negara maju memiliki masyarakat yang lebih gemar berjalan kaki menuju sekolah atau kantor mereka karena lingkungan yang mendukung dan memadai. Di sisi lain, masyarakat di negara dengan lingkungan yang kotor seringkali terganggu oleh kondisi tersebut, yang berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas mereka. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Untuk mengukur seberapa bersih dan ramah lingkungan suatu negara, digunakan tolok ukur Environmental Performance Index (EPI). EPI adalah indikator yang digunakan untuk menilai dan membandingkan kinerja lingkungan negara-negara di seluruh dunia. Indeks ini mencakup berbagai aspek, seperti kualitas udara, pengelolaan air dan sanitasi, pengelolaan limbah, dan kebijakan lingkungan. Negara-negara dengan EPI tinggi biasanya memiliki sistem pengelolaan lingkungan yang baik, kebijakan yang efektif, serta kesadaran tinggi dari masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Berdasarkan berbagai sumber, kita dapat melihat daftar negara-negara terbersih dan terkotor di dunia. Negara terbersih di dunia cenderung memiliki EPI yang tinggi, mencerminkan upaya dan komitmen mereka dalam menjaga lingkungan. Sebaliknya, negara-negara terkotor seringkali menghadapi tantangan besar dalam mengelola sampah dan polusi, yang berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Berikut adalah daftar negara terbersih di dunia dan negara terkotor, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (12/9/2024).
5 Negara Terbersih di Dunia
Ada 5 negara yang termasuk dalam daftar negara terbersih di dunia. Negara-negara ini cenderung memiliki Environmental Performance Index (EPI) yang tinggi, yang mencerminkan upaya dan komitmen mereka dalam menjaga lingkungan.Â
5. Prancis
Prancis merupakan salah satu negara terbersih di dunia yang berada pada urutan kelima. Hal ini didukung oleh skor EPI yang mencapai 80, serta berhasil mencapai skor sempurna, yaitu 100, dalam hal emisi pencemaran.
Penting untuk dicatat bahwa Prancis adalah negara terindustrialisasi, sehingga prestasinya dalam masalah kebersihan lingkungan menjadi cukup mengesankan. Salah satu faktor yang turut berkontribusi adalah fakta bahwa sekitar 80% energi di Prancis berasal dari tenaga nuklir. Penggunaan sumber energi ini secara signifikan mengurangi emisi gas karbon yang berbahaya bagi lingkungan.
Selain itu, Prancis juga terkenal dengan inisiatif lingkungannya yang proaktif. Negara ini telah membangun sejumlah turbin hidro di sungainya, dengan tujuan untuk memanfaatkan energi terbarukan dan mengurangi polusi. Selain itu, Prancis juga melarang supermarket membuang makanan yang masih baik walaupun tidak terpakai. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan dan mempromosikan praktik pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Keberhasilan Prancis dalam menjaga kebersihan dan keselamatan lingkungan merupakan contoh yang inspiratif bagi negara-negara lain. Dengan komitmen yang tinggi terhadap penggunaan energi bersih dan upaya pencegahan polusi, Prancis telah membuktikan bahwa negara yang terindustrialisasi pun masih mampu menjadi negara terbersih di dunia.
4. Inggris Raya
Inggris Raya telah dibuktikan sebagai salah satu negara terbersih di dunia. Berdasarkan Environmental Performance Index (EPI), Inggris Raya menduduki peringkat keempat dengan skor 81.3. Skor tinggi ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Salah satu alasan mengapa Inggris Raya sangat diakui adalah karena kualitas air minum, sanitasi, dan emisi pencemaran yang sangat baik. Negara ini telah mencapai skor sempurna untuk ketiga kategori ini, menunjukkan tingginya standar kebersihan yang diterapkan di sini. Infrastruktur sanitasi yang handal serta pengelolaan limbah yang efisien dan terkendali telah memastikan bahwa lingkungan dan kesehatan publik tetap terjaga dengan baik.
Selain itu, Inggris Raya juga telah mengadopsi sejumlah kebijakan ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif aktivitas manusia terhadap bumi. Negara ini telah meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan berinvestasi dalam transportasi ramah lingkungan. Upaya ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara di negara ini.
Komitmen pemerintah dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan telah membuat Inggris Raya menjadi salah satu negara terbersih di dunia. Dengan skor tinggi dalam EPI dan kualitas air minum, sanitasi, serta emisi pencemaran yang sangat baik, Inggris Raya menjadi teladan bagi negara-negara lain untuk mengadopsi praktik yang berkelanjutan dan menjaga kebersihan lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
3. Swiss
Swiss menjadi negara terbersih ketiga di dunia dengan skor EPI keseluruhan 81.5. Penilaian ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk kualitas air minum dan sanitasi serta perlindungan terhadap spesies.
Swiss mencatatkan skor sempurna dalam kategori air minum dan sanitasi, yaitu 100. Hal ini menunjukkan bahwa negara ini memiliki akses yang luas terhadap air bersih yang aman dikonsumsi, juga memiliki sistem sanitasi yang baik dan memadai. Kualitas air yang baik merupakan indikator penting bagi keberlanjutan hidup manusia dan juga dapat mencegah penyebaran penyakit.
Selain itu, Swiss juga menyamai skor sempurna Denmark dalam hal perlindungan spesies. Hal ini menunjukkan bahwa negara ini memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dan memperhatikan konservasi spesies. Upaya untuk melindungi keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga keberlanjutan alam dan fungsi ekosistem.
Selain faktor-faktor tersebut, Swiss juga dikenal dengan kebersihan dan kerapihan kotanya. Infrastruktur yang baik, sistem pengelolaan limbah yang efisien, serta kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi faktor pendukung negara ini mencapai peringkat teratas dalam hal kebersihan.
Dengan segala faktor tersebut, tidak mengherankan bahwa Swiss masuk dalam daftar negara terbersih di dunia. Keberhasilan negara ini dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan menjadi teladan bagi negara-negara lain di dunia untuk mengikuti jejak yang sama.
2. Luxembourg
Negara terbersih di dunia yang menduduki peringkat kedua adalah Luxembourg. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penting yang menjadi alasan kebersihan negara ini.
Pertama, Luxembourg memiliki skor Environmental Performance Index (EPI) sebesar 82,3. Hal ini menunjukkan tingkat kebersihan yang tinggi di berbagai aspek lingkungan. Selain itu, negara ini juga memiliki skor yang sangat baik dalam sanitasi (100), air minum (97,7), dan emisi pencemaran (100). Nilai-nilai ini menunjukkan komitmen Luxembourg dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kualitas air.
Selain itu, Luxembourg telah membuat kemajuan signifikan dalam mengurangi dampak negatif pada lingkungannya. Meskipun negara ini mengalami pertumbuhan populasi dan PDB yang pesat, namun Luxembourg berhasil menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungannya. Hal ini menunjukkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan sampah, energi, dan transportasi yang ramah lingkungan.
Meskipun memiliki ukuran wilayah yang relatif kecil, Luxembourg memiliki hutan yang melimpah dan taman alam yang cukup luas. Keberadaan hutan sebagai paru-paru hijau negara ini sangat berkontribusi pada kebersihan udara dan kualitas lingkungan secara keseluruhan.
Dengan berbagai faktor kebersihan yang dimiliki, tidak heran negara ini menduduki peringkat kedua sebagai negara terbersih di dunia. Kegigihan Luxembourg dalam menjaga kebersihan dan kualitas lingkungannya patut diapresiasi, dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
1. Denmark
Denmark telah dinobatkan sebagai negara terbersih dan paling ramah lingkungan di dunia. Penghargaan ini didasarkan pada Environmental Performance Index (EPI) yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF), dengan total skor sebesar 82.5. Negara ini memperoleh skor tinggi dalam beberapa aspek penting terkait lingkungan.
Pertama, Denmark memiliki pengolahan air limbah yang sangat baik dengan skor sempurna 100. Hal ini menunjukkan upaya mereka dalam menjaga kualitas air dan melindungi ekosistem perairan. Selain itu, mereka juga memiliki skor tinggi 99.8 dalam pengelolaan sampah, menunjukkan kualitas sistem pengolahan sampah dan promosi pengurangan limbah.
Selain itu, Denmark juga terkenal dengan upaya mereka dalam melindungi keanekaragaman hayati. Negara ini mendapatkan skor 100 dalam indeks perlindungan spesies, menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan dan melindungi flora dan fauna yang langka.
Selain kualitas lingkungan yang luar biasa, Denmark juga terkenal dengan kebijakan komprehensif dan efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah perubahan iklim. Mereka telah berhasil meningkatkan jumlah hotel-hotel ramah lingkungan, menggunakan perahu tenaga surya, dan mempromosikan makanan organik.
Dalam upaya mereka untuk menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan, Denmark telah membuktikan diri sebagai pemimpin dunia. Mereka mengintegrasikan berbagai kebijakan lingkungan dengan baik, dan komitmen mereka terhadap masalah lingkungan meluas ke berbagai sektor kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa Denmark menduduki peringkat teratas sebagai negara terbersih di dunia.
Advertisement
5 Negara Terkotor di Dunia
Negara-negara terbersih di dunia adalah negara-negara yang berhasil mengelola sampah dan polusi dengan baik, sehingga kualitas udara dan lingkungan hidupnya tetap terjaga. EPI (Environmental Performance Index) merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan suatu negara dalam mengatasi masalah lingkungan. Negara-negara dengan EPI yang rendah menunjukkan bahwa mereka memiliki lingkungan yang bersih dan sehat untuk penduduknya.
Namun, di sisi lain, ada juga negara-negara terkotor di dunia yang menghadapi tantangan besar dalam mengelola sampah dan polusi. Beberapa negara dengan permasalahan serius terkait lingkungan antara lain sebagai berikut.
5. Oman
Oman merupakan salah satu negara yang masuk dalam daftar negara terbersih di dunia. Namun, terdapat beberapa alasan mengapa Oman masuk dalam urutan kelima sebagai negara terkotor di dunia.
Dilansir dari U-Earth Team, tingkat polusi udara di negara Oman mencapai 53.9 µg/m³. Angka ini menjadikan Oman sebagai salah satu negara dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia. Polusi udara dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia serta pada ekosistem sekitar.
Selain itu, Oman memiliki populasi yang cukup besar, mencapai 3,9 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, Oman menghasilkan lebih dari 1,7 ton sampah setiap tahun. Setiap harinya, rata-rata Oman menghasilkan lebih dari 1,2 kg atau setara dengan 4.700 ton sampah. Penanganan sampah yang tidak efektif dan pembuangan ilegal sampah menjadi faktor penyumbang terjadinya polusi dan meningkatnya tingkat kekotoran negara ini.
Meskipun Oman masuk dalam daftar negara terkotor di dunia, pemerintah dan masyarakat Oman telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini. Mereka telah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan serta mengimplementasikan kebijakan yang mendukung penanganan sampah yang lebih efektif.
4. Afghanistan
Afghanistan tercatat sebagai salah satu negara terkotor di dunia, menduduki urutan keempat dalam daftar negara dengan tingkat kebersihan terendah. Banyak faktor yang menyebabkan Afghanistan mengalami masalah lingkungan yang serius.
Salah satu alasan utama adalah kualitas udara yang tidak aman. Menurut laman Unicef, Afghanistan sangat terkena polusi industri, emisi kendaraan, dan bahan bakar dengan kualitas buruk. Industri yang beroperasi di negara ini menghasilkan polusi udara yang signifikan, membuat kualitas udara di seluruh negara menjadi buruk.
Selain itu, sekitar 80% sumber air minum di Afghanistan tercemar. Ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan warga negara Afghanistan. Akibatnya, kasus keracunan makanan juga tinggi, karena orang-orang terpaksa menggunakan air yang terkontaminasi untuk memasak dan mencuci makanan.
Kondisi ini memperburuk situasi kesehatan masyarakat Afghanistan secara keseluruhan. Polusi udara dan air yang tinggi telah menyebabkan berbagai penyakit pernapasan dan kondisi kesehatan lainnya di negara ini.
Dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan, Afghanistan harus mengambil tindakan yang tegas dalam mengatasi masalah polusi udara dan air yang kronis. Upaya pembersihan dan perlindungan lingkungan yang berkelanjutan sangat penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup warganya.
Â
3. Pakistan
Pakistan adalah salah satu negara terkotor di dunia karena berbagai alasan. Salah satunya adalah kota Lahore, yang dianggap sebagai tempat paling tercemar di dunia menurut Indeks Udara Kota (AQI). Pencemaran udara yang tinggi ini disebabkan oleh polusi kendaraan, industri yang tidak ramah lingkungan, dan pembakaran sampah yang tidak terkontrol.
Selain itu, Pakistan juga menghasilkan jumlah limbah yang besar setiap tahunnya. Saat ini, negara ini menghasilkan sekitar 49,6 juta ton limbah per tahun, dan jumlah ini terus meningkat sebesar 2,4 persen setiap tahunnya. Ini menunjukkan kurangnya pengelolaan limbah yang memadai di negara ini, yang menyebabkan masalah pencemaran lingkungan semakin serius.
Data juga menunjukkan bahwa lebih dari 40 juta penduduk Pakistan tidak memiliki toilet di rumah mereka. Hal ini mengakibatkan pencemaran lingkungan yang lebih lanjut karena limbah manusia yang tidak terkelola dengan baik.
Masalah pencemaran lingkungan di Pakistan sangat serius dan membutuhkan tindakan yang cepat dan efektif. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan pengelolaan limbah, mengurangi polusi udara, dan meningkatkan akses terhadap sanitasi yang layak. Ini adalah langkah krusial untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di negara ini, dan untuk mengurangi Pakistan dari daftar negara terkotor di dunia.
2. India
India merupakan salah satu negara terkotor di dunia. Menurut laporan dari The Travel, India terkena masalah polusi yang menyebabkan banyak kota menjadi tercemar, sungai-sungai menjadi kotor, kondisi jalan yang buruk, dan juga pembuangan air yang minim. Masalah-masalah ini belum terselesaikan hingga saat ini.
Setiap tahunnya, India menghasilkan lebih dari 62 juta ton sampah, dan diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 165 juta ton pada tahun 2030. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya tempat pembuangan sampah yang memadai, sehingga sampah-sampah tersebut berserakan di jalan-jalan.
Tingkat polusi udara di India juga sangat tinggi. Menurut Data Kualitas Udara Dunia pada tahun 2020, warga India dapat kehilangan hingga sembilan tahun dari usia mereka akibat pencemaran udara yang semakin parah setiap tahunnya.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, pemerintah India perlu melakukan langkah-langkah yang konkret seperti meningkatkan sistem pembuangan sampah, memperbaiki kondisi jalan, dan memperkuat regulasi untuk mengurangi polusi udara. Selain itu, penting juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan menjalankan kebijakan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan melakukan langkah-langkah ini, diharapkan India dapat mengurangi tingkat kekotoran dan menjadi lebih bersih di masa depan.
1. Bangladesh
Bangladesh, sebagai negara terkotor di dunia, menduduki peringkat pertama dalam daftar negara-negara tercemar di dunia. Data yang diperoleh dari laman Statisca menunjukkan bahwa pada tahun 2021, Bangladesh memiliki konsentrasi partikulat (PM2,5) rata-rata sebesar 76,9 mikrogram per meter kubik udara (µg/m3), angka yang sangat tinggi dan menjadikan Bangladesh sebagai negara paling tercemar.
Keadaan lingkungan di Bangladesh sangat memprihatinkan dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Negara ini memiliki luas wilayah sekitar 147.000 km persegi yang dihuni oleh lebih dari 160 juta orang. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, pencemaran air akibat penggunaan pestisida menjadi salah satu masalah serius di Bangladesh.
Selain itu, Dhaka sebagai ibu kota Bangladesh juga mengalami tingkat kemacetan yang tinggi akibat lalu lintas yang sangat padat. Kemacetan tersebut juga berdampak negatif terhadap kualitas udara yang semakin tercemar di kota ini.
Mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Bangladesh menjadi hal yang sangat penting dan mendesak. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dari polusi udara dan pencemaran air. Upaya pemberdayaan masyarakat juga diperlukan untuk mengedukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan agar dapat hidup dalam kondisi yang sehat dan bersih.