Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha hanya tinggal menghitung hari lagi. Perayaan ini akan menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk merayakan keikhlasan dan pengorbanan. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam akan memperingati kisah Nabi Ibrahim AS yang menunjukkan kepatuhan luar biasa kepada Allah SWT dengan kesediaannya mengorbankan putranya, Ismail AS. Perayaan ini juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, di mana hewan seperti kambing, sapi, atau unta disembelih sebagai simbol ketaatan dan rasa syukur.
Terdapat 3 puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Adha. Puasa sunnah sebelum Idul Adha ini terdiri puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah. Bagi umat muslim di seluruh dunia yang menunaikannya akan mendapatkan sejumlah keutamaan.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai jenis puasa Hari Raya Idul Adha yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/6/2024).
Advertisement
Jenis Puasa Hari Raya Idul Adha
1. Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Islam. Puasa ini terutama dianjurkan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang memiliki banyak keutamaan dan dianggap sebagai hari-hari yang penuh berkah. Puasa ini dilakukan sebanyak 7 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Setiap hari memiliki pahala dan keutamaan tersendiri.Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.
2. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa ini merupakan bagian dari amalan yang dianjurkan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha dan menyempurnakan ibadah di bulan Dzulhijjah, yang merupakan salah satu bulan suci dalam kalender Islam.
Nama "Tarwiyah" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "merenung" atau "mempertimbangkan". Hari Tarwiyah dianggap sebagai hari persiapan bagi jamaah haji sebelum menuju ke Arafah, tempat puncak pelaksanaan haji. Berikut ini bacaan niat puasa Tarwiyah, yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّهِ تَعَلٰى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnata lillaahi ta'aala.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan oleh umat Muslim pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa ini dinamakan "Arafah" karena bertepatan dengan hari ketika para jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah, yang merupakan salah satu rukun haji yang paling utama. Puasa Arafah memiliki keutamaan yang besar dan sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Supaya puasa Arafah sah dan bisa mendapatkan keutamaannya, anda perlu mengamalkan bacaan niatnya. Berikut ini bacaan niat puasa Arafah, yakni:
نَوَيْتُ صَو ْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِل َّهِ تَعَالَ ى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala."
Advertisement
Keutamaan Puasa Hari Raya Idul Adha
Puasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah memiliki keutamaan khusus yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada umat Muslim yang melaksanakannya dengan penuh keikhlasan. Berikut ini adalah detail keutamaan dari setiap hari puasa di awal bulan Dzulhijjah:
- 1 Dzulhijjah: Pada hari ini, Allah SWT mengampuni dosa-dosa Nabi Adam AS di Arafah. Orang yang berpuasa pada hari ini akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya, seolah-olah mereka dibersihkan dari kesalahan dan diampuni segala dosa.
- 2 Dzulhijjah: Allah SWT mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan membebaskannya dari perut ikan nun pada hari ini. Umat Muslim yang berpuasa pada tanggal ini akan mendapatkan pahala seakan-akan telah beribadah dan berpuasa selama satu tahun penuh tanpa melakukan maksiat, sebuah ganjaran yang sangat besar.
- 3 Dzulhijjah: Pada hari ini, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakariya AS. Bagi mereka yang berpuasa, doa-doa mereka akan dikabulkan, memberikan harapan dan keyakinan bahwa Allah mendengar dan menjawab permohonan mereka.
- 4 Dzulhijjah: Hari ini menandai kelahiran Nabi Isa AS. Orang yang berpuasa pada hari ini akan dihilangkan kesusahannya dan akan dikumpulkan bersama orang-orang mulia pada hari kiamat, mendapatkan posisi terhormat di sisi Allah.
- 5 Dzulhijjah: Nabi Musa AS dilahirkan pada hari ini dan munajatnya dimuliakan oleh Allah. Mereka yang berpuasa akan terbebas dari sifat munafik dan dari siksa kubur, menjadikan hari ini penuh dengan keberkahan dan pengampunan.
- 6 Dzulhijjah: Pada tanggal ini, Allah SWT membukakan pintu kebaikan untuk semua nabi. Orang yang berpuasa akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang, mendapatkan perhatian dan perlindungan dari Allah SWT.
- 7 Dzulhijjah: Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka hingga 10 Dzulhijjah. Umat Muslim yang berpuasa pada hari ini akan terhindar dari 30 pintu kesulitan dan kesusahan, serta akan dibukakan 30 pintu kemudahan bagi mereka, menjadikan hidup mereka lebih ringan dan penuh berkah.
- 8 Dzulhijjah: Dapat menghapus dosa setahun sebelumnya. Hal ini dijelaskan oleh ulama Malikiyah dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, “Untuk mendorong puasa di hari Tarwiyah, telah diriwayatkan bahwa pahala puasa di hari Tarwiyah dapat menyamai pahala puasa setahun penuh. Ulama Malikiyah menegaskan bahwa puasa di hari Arafah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.”
- 9 Dzulhijjah: Dibebaskan dari neraka. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan membebaskannya dari neraka.'" (HR. Tirmidzi)
Jadwal Puasa Hari Raya Idul Adha
Puasa Hari Raya Idul Adha dapat dilakukan mulai tanggal 1-9 Dzulhijjah. Berdasarkan kalender Hijriah oleh Kementerian Agama, berikut ini jadwal pelaksanaan puasa Hari Raya Idul Adha jika dikonversi ke dalam kalender Masehi, yakni:
- Sabtu, 8 Juni 2024: 1 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Dzulhijjah)
- Minggu, 9 Juni 2024: 2 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Dzulhijjah)
- Senin, 10 Juni 2024: 3 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Dzulhijjah)
- Selasa, 11 Juni 2024: 4 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Dzulhijjah)
- Rabu, 12 Juni 2024: 5 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Dzulhijjah)
- Kamis, 13 Juni 2024: 6 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Dzulhijjah)
- Jumat, 14 Juni 2024: 7 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Dzulhijjah)
- Sabtu, 15 Juni 2024: 8 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Tarwiyah)
- Minggu, 16 Juni 2024: 9 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Arafah)
Advertisement