Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu bertanya-tanya, love language apa saja yang bisa membuat hubungan lebih harmonis? Mungkin kamu sering merasa usahamu menunjukkan kasih sayang tidak dihargai atau bahkan disalahartikan. Perbedaan cara mengungkapkan dan menerima cinta bisa menjadi kunci mengapa hal ini terjadi.
Memahami love language apa saja yang ada bisa membantu kamu lebih mengenal diri sendiri dan orang-orang terdekat. Dengan mengetahui jenis love language, kamu bisa menyesuaikan cara menunjukkan cinta dan kasih sayang agar lebih tepat sasaran dan diterima dengan baik. Baik untuk hubungan dengan pasangan, keluarga, teman, rekan kerja, atau bahkan diri sendiri, mengetahui love language bisa menjadi solusi banyak masalah komunikasi.
Jadi, love language apa saja yang perlu kamu ketahui? Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang lima jenis love language yang bisa membantu memperbaiki hubungan dan komunikasi.Â
Advertisement
Untuk informasi lebih lanjutnya, berikut ini telah Liputan6.com love language apa saja yang ada dan contoh-contohnya, pada Rabu (19/6).
Apa Itu Love language?
Love language adalah cara seseorang mengekspresikan dan mengharapkan rasa cinta dan kasih sayang. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Gary Chapman, seorang penulis asal Amerika, dalam bukunya yang berjudul "The 5 Love Languages" yang diterbitkan pada tahun 1992. Dalam buku ini, Chapman menjelaskan bahwa setiap orang memiliki cara unik untuk menunjukkan dan menerima cinta, yang disebut love language atau bahasa cinta.
Pada dasarnya, love language adalah metode atau cara yang digunakan seseorang untuk merasakan cinta dari orang lain dan juga bagaimana cara mereka mengekspresikan rasa cinta tersebut kepada orang lain. Mengetahui dan memahami love language tidak hanya berguna untuk hubungan dengan pasangan, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai hubungan lainnya, seperti dengan teman, rekan kerja, atasan, keluarga, dan bahkan dalam cara kita merawat diri sendiri.
Faktor-faktor yang dapat membentuk love language seseorang cukup beragam. Ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka tumbuh, pengalaman asmara di masa lalu, hingga pola asuh yang mereka terima sejak kecil. Memahami love language seseorang, termasuk diri sendiri, dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan dan komunikasi, serta memastikan bahwa rasa cinta dan kasih sayang diterima dan diberikan dengan cara yang paling efektif dan bermakna.
Advertisement
Pujian Melalui Kata-Kata
Love language pertama adalah pujian melalui kata-kata atau yang dikenal dengan "words of affirmation." Seseorang dengan love language ini akan merasa dicintai dan dihargai ketika menerima kata-kata pujian, apresiasi, atau motivasi dari orang lain. Kata-kata ini bisa memberikan dampak positif yang besar bagi mereka, meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.
Individu yang memiliki jenis love language ini juga cenderung menunjukkan kasih sayang dan perhatian mereka melalui kata-kata. Mereka senang memberikan pujian, apresiasi, dan dorongan kepada orang-orang di sekitar mereka untuk mengekspresikan cinta dan perhatian. Kata-kata manis dan pujian tidak hanya diucapkan secara langsung, tetapi juga bisa disampaikan melalui tulisan, pesan teks, atau bahkan catatan kecil yang diletakkan di tempat yang tidak terduga.
Beberapa contoh kalimat yang bisa membuat seseorang dengan love language ini merasa dicintai adalah, "Kamu benar-benar hebat dalam menyelesaikan proyek itu, aku sangat kagum," "Ayah bangga dengan segala usahamu di sekolah," "Kerja kerasmu terlihat jelas dan sangat menginspirasi, teruskan ya," "Kamu adalah sumber inspirasi bagi banyak orang, termasuk aku," "Terima kasih sudah selalu ada untukku, itu sangat berarti."
Sentuhan Fisik
Love language yang kedua adalah sentuhan fisik, atau yang dikenal sebagai "physical touch." Sesuai dengan namanya, orang yang memiliki love language ini sangat menghargai dan merasa dicintai melalui kontak fisik dengan orang-orang terdekat mereka. Sentuhan fisik di sini haruslah dalam konteks yang positif dan penuh kasih sayang, seperti bergandengan tangan, merangkul, memberikan pijatan lembut, atau memeluk.
Bagi seseorang dengan love language sentuhan fisik, kontak fisik adalah cara utama mereka mengekspresikan dan merasakan cinta. Sentuhan sederhana seperti menepuk bahu, menyentuh tangan, atau mengelus rambut bisa membuat mereka merasa diperhatikan dan dihargai. Dalam momen kebersamaan, mereka mungkin merasa paling dekat dan terhubung ketika ada kontak fisik yang penuh kasih.
Contoh-contoh lain dari ungkapan cinta melalui sentuhan fisik termasuk memegang tangan pasangan saat berjalan, memberikan pelukan hangat saat berpisah atau bertemu, atau bahkan sekadar duduk berdekatan dan menyandarkan kepala di bahu satu sama lain saat menonton film. Tindakan seperti memberikan pijatan ringan di bahu setelah hari yang melelahkan atau menyentuh lengan saat berbicara juga dapat memberikan rasa nyaman dan keamanan bagi mereka.
Advertisement
Pemberian atau Penerimaan Hadiah
Cara seseorang menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang juga bisa diwujudkan melalui pemberian atau penerimaan hadiah, yang dikenal sebagai "giving/receiving gifts." Orang dengan love language ini merasa sangat dicintai dan dihargai ketika menerima hadiah dari orang-orang terdekat mereka. Sebaliknya, mereka juga senang mengekspresikan cinta dan perhatian mereka dengan memberikan hadiah.
Bagi seseorang dengan love language ini, nilai dari hadiah bukan terletak pada harga atau jenis barang yang diberikan, melainkan pada usaha, perhatian, dan makna di balik pemberian tersebut. Hadiah yang dipilih dengan cermat menunjukkan bahwa pemberinya benar-benar memikirkan dan peduli terhadap mereka. Tindakan ini mencerminkan perasaan sayang dan perhatian yang tulus, yang sangat berharga bagi mereka.
Contoh-contoh hadiah yang dapat membuat seseorang dengan love language ini merasa istimewa bisa sangat bervariasi. Misalnya, sepasang kaus kaki hangat yang diberikan pada hari yang dingin, sebuah buku dari penulis favorit mereka, atau sekotak cokelat yang mereka sukai. Bahkan hadiah kecil seperti bunga dari halaman rumah atau surat tulisan tangan bisa memberikan dampak besar. Hal ini karena mereka melihat hadiah sebagai simbol dari cinta dan perhatian yang mendalam.
Tindakan
Love language berikutnya adalah tindakan, atau yang dikenal sebagai "acts of service." Bagi orang yang memiliki love language ini, kata-kata manis, sentuhan fisik, atau hadiah bukanlah cara utama untuk merasakan cinta dan perhatian. Sebaliknya, mereka merasa paling dicintai ketika orang lain melakukan tindakan nyata yang menunjukkan kepedulian dan kasih sayang. Demikian pula, mereka cenderung menunjukkan perhatian mereka kepada orang lain melalui tindakan yang konkret dan nyata.
Misalnya, seseorang dengan love language tindakan akan sangat menghargai jika pasangannya membantu mencuci piring setelah makan malam, tanpa perlu diminta. Mereka merasa dicintai ketika seseorang berinisiatif melakukan sesuatu yang meringankan beban mereka, seperti membersihkan rumah, memperbaiki barang yang rusak, atau memasak makan malam ketika mereka lelah. Tindakan-tindakan kecil namun penuh makna ini menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar peduli dan bersedia mengorbankan waktu serta tenaganya demi kebahagiaan mereka.
Contoh lainnya bisa terlihat dalam hubungan keluarga. Seorang anak mungkin merasa sangat dicintai ketika ayahnya membantu mengerjakan PR matematika, atau ketika ibunya bangun pagi untuk menyiapkan sarapan favorit mereka. Tindakan-tindakan ini, meskipun sederhana, mengirimkan pesan yang kuat bahwa mereka diperhatikan dan dicintai. Dalam pertemanan, seorang teman yang dengan sukarela membantu mengorganisir acara ulang tahun atau mendengarkan masalah dengan penuh perhatian adalah contoh bagaimana love language tindakan bisa diungkapkan.
Advertisement
Menghabiskan Waktu Bersama
Love language yang kelima adalah menghabiskan waktu bersama, atau yang dikenal sebagai "quality time." Bagi seseorang dengan love language ini, perasaan dicintai dan dihargai muncul ketika orang-orang terdekat mereka meluangkan waktu untuk bersama dan memberikan perhatian penuh. Mereka merasa istimewa ketika bisa berbagi momen berharga dengan orang yang mereka cintai, tanpa gangguan dan dengan keterlibatan yang tulus.
Menghabiskan waktu bersama berarti lebih dari sekadar berada di satu ruangan yang sama. Bagi mereka, ini berarti meletakkan ponsel, melakukan kontak mata, menikmati aktivitas bersama, dan benar-benar hadir dalam momen tersebut. Aktivitas sederhana seperti berjalan-jalan di taman, memasak bersama, atau sekadar duduk berdua di sofa sambil berbicara tentang hari yang telah berlalu bisa sangat berarti bagi mereka. Kualitas dari interaksi inilah yang menjadi fokus utama, bukan kuantitas waktu yang dihabiskan.
Contohnya, pasangan yang memiliki love language ini akan sangat menghargai kencan malam mingguan di mana mereka dapat berbicara dari hati ke hati tanpa gangguan. Momen seperti ini memungkinkan mereka untuk merasa terhubung dan diperhatikan. Begitu pula, seorang anak mungkin merasa sangat dicintai ketika orang tuanya meluangkan waktu untuk bermain bersama atau membacakan cerita sebelum tidur, memberikan perhatian penuh dan kehadiran yang tulus.
Â
Â
Â