Liputan6.com, Jakarta Di dunia ini, terdapat beberapa negara yang dikenal dengan fenomena siang tanpa malam, di mana matahari seolah-olah tidak pernah terbenam dan terus bersinar sepanjang hari. Fenomena ini terjadi karena letak geografis negara tersebut yang berada dekat dengan kutub utara atau selatan.
Baca Juga
Advertisement
Negara tanpa malam atau negara yang mataharinya tidak pernah terbenam, merupakan salah satu fenomena alam yang menarik untuk dibahas. Salah satu negara yang terkenal dengan fenomena ini adalah Norwegia. Terletak di bagian utara Eropa, Norwegia mengalami "midnight sun" atau matahari tengah malam pada musim panas.
Selain Norwegia, negara tanpa malam selanjutnya adalah Finlandia. Negara ini terletak di Kutub Utara, di mana matahari terlihat sepanjang musim panas. Keindahan alam Finlandia seperti danau biru yang cerah dan pemandangan hutan yang subur semakin mengagumkan, ketika diterangi oleh sinar matahari sepanjang waktu.
Gelar sebagai negara tanpa malam juga dimiliki oleh Islandia. Terletak dekat dengan Kutub Utara, Islandia mengalami "midnight sun" pada musim panas, di mana matahari terus bersinar sepanjang hari. Fenomena ini memberikan pengalaman unik bagi para wisatawan.
Â
Berikut ini daftar negara tanpa malam yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (24/6/2024).Â
1. Alaska, Barrow
Kota Barrow yang kini dikenal dengan nama resminya Utqiagvik, adalah sebuah kota kecil di Alaska yang dihuni oleh lebih dari 4.500 orang. Berada di dekat Lingkaran Arktik, kota ini mengalami kondisi iklim yang sangat ekstrem. Musim dingin di Utqiagvik sangat keras, dengan suhu yang sering berada di bawah titik beku serta angin yang kencang.
Namun, salah satu fenomena alam paling menakjubkan yang terjadi di Utqiagvik adalah "matahari tengah malam". Selama tiga bulan, mulai dari akhir Mei hingga akhir Juli, matahari tidak pernah terbenam, memberikan cahaya sepanjang hari.
Sebaliknya, pada awal November hingga sekitar 30 hari berikutnya, matahari tidak pernah terbit, menyebabkan periode kegelapan yang panjang yang dikenal sebagai "malam kutub". Kondisi ini memberikan pengalaman yang sangat berbeda dalam hidup di kota kecil yang terletak di ujung dunia ini.
2. Swedia, Kiruna
Swedia terutama bagian utaranya, juga dikenal dengan fenomena matahari tengah malam. Dari awal Mei hingga akhir Agustus, matahari di Swedia terbenam sekitar tengah malam dan terbit kembali sekitar pukul 4 pagi, menghasilkan periode panjang dengan sinar matahari hampir tanpa henti.
Kota Kiruna, yang merupakan kota paling utara di Swedia dengan populasi sekitar 19.000 jiwa, mengalami fenomena ini dengan intensitas yang luar biasa. Di Kiruna, matahari tidak terbenam selama hampir 100 hari dari Mei hingga Agustus. Hal ini memberikan kesempatan unik bagi penduduk dan wisatawan untuk menikmati aktivitas luar ruangan dan pemandangan alam sepanjang malam.
3. Greenland, Qaanaaq
Qaanaaq adalah sebuah kota dan kotamadya yang terletak di ujung utara Greenland. Dengan populasi kurang dari 650 orang, Qaanaaq adalah satu-satunya kota di Provinsi Greenland Utara. Kota ini terkenal karena mengalami periode "Midnight Sun" atau Matahari Tengah Malam yang berlangsung selama dua setengah bulan setiap tahunnya.
Selama periode ini, matahari tidak pernah tenggelam di bawah cakrawala, menciptakan cahaya konstan yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduknya. Selain itu, kondisi geografis dan iklim yang ekstrem di Qaanaaq juga menambah keunikan kota ini sebagai salah satu tempat paling utara yang dihuni di dunia.
Advertisement
4. Norwegia, Hammerfest, dan Svalbard
Norwegia adalah salah satu negara yang unik karena sebagian wilayahnya berada di Lingkaran Arktik, di mana fenomena matahari tak pernah tenggelam atau "hari tanpa malam" terjadi selama beberapa bulan dalam setahun.
Antara bulan Mei dan Juli, misalnya, daerah-daerah seperti Hammerfest dan Svalbard mengalami periode panjang di mana matahari tetap terbit dan tidak pernah terbenam. Ini disebabkan oleh inklinasi bumi yang ekstrem di wilayah Arktik ini.
Hammerfest, sebuah kota kecil namun bersejarah di Norwegia Utara, menonjolkan diri sebagai salah satu kota paling utara di Eropa. Populasinya sekitar 8.000 orang, dan kota ini terkenal karena menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO melalui Busur Geodesi Struve. Selama musim panjang, matahari di Hammerfest terbenam hanya sebentar pada pukul 12:43 dan terbit kembali setelah 40 menit, menciptakan kondisi unik di mana siang dan malam hampir bersentuhan.
Svalbard, wilayah yang terletak lebih jauh di utara, juga menawarkan pengalaman yang serupa. Di Svalbard, sinar matahari dapat terlihat terus menerus dari tanggal 10 April hingga 23 Agustus. Ini membuatnya menjadi salah satu tempat terjangkau yang memiliki matahari terus menerus selama musim panas, meskipun di tengah cekungan Arktik yang dingin.
5. Kanada, Yukon, dan Nunavut
Di Amerika Utara, Kanada memiliki bagian utara yang mirip dengan Norwegia dalam hal fenomena matahari tengah malam. Nunavut, sebuah wilayah di Kanada Barat Laut, terletak sekitar dua derajat di atas Lingkaran Arktik.
Dengan populasi lebih dari 3.000 orang, Nunavut mengalami periode "hari tanpa malam" selama musim panas, ketika sinar matahari dapat terlihat sepanjang hari. Sebaliknya, di musim dingin, kota ini menghadapi kegelapan total selama sekitar 30 hari berturut-turut, menciptakan kontras yang dramatis antara musim dan cahaya di wilayah ini.
Yukon, juga di Kanada, memiliki ciri khas yang mirip dengan Nunavut. Meskipun tertutup salju sebagian besar tahun, Yukon menawarkan pengalaman yang luar biasa selama musim panas di bagian barat laut wilayah ini. Di sini, sinar matahari dapat terus menerus terlihat selama 50 hari berturut-turut, yang memungkinkan penduduk dan pengunjung untuk menikmati keindahan alam yang langka dari tanah yang menghadap ke utara.
6. Islandia, Grimsey, dan Akureyri
Islandia, sebuah pulau terbesar kedua di Eropa setelah Inggris Raya, terletak di utara garis lintang yang membuatnya mengalami kondisi iklim yang unik. Selama musim panas, malam hari di Islandia cenderung terang dan jelas, terutama di bulan Juni ketika matahari tidak pernah benar-benar tenggelam di horison utara. Ini menjadikan Islandia sebagai tujuan populer untuk pengamat astronomi dan pencinta alam yang ingin mengalami "hari tanpa malam" dalam pengaturan yang unik dan indah.
Grimsey, sebuah pulau kecil yang berada di Lingkaran Arktik, menawarkan pengalaman yang menarik bagi mereka yang ingin menyaksikan Matahari Tengah Malam secara langsung. Terletak di sekitar 40 kilometer utara garis lintang 66 derajat, Grimsey memberikan pandangan yang spektakuler terhadap matahari yang tampaknya tidak pernah tenggelam selama musim panas. Akureyri, kota terbesar di utara Islandia, juga menawarkan kesempatan untuk menikmati fenomena alam yang langka ini, di mana pengunjung dapat menyaksikan matahari terbit di utara horison sepanjang malam.
Â
7. Finlandia, Rovaniemi
Rovaniemi yang dikenal sebagai kota kelahiran Santa Claus, juga merupakan tanah dengan ribuan danau dan pulau yang mempercantik lanskapnya. Selama musim panas, kota ini menikmati fenomena matahari tengah malam, di mana matahari tidak pernah tenggelam selama sekitar 73 hari.
Pada periode ini, penduduk dan wisatawan dapat merasakan cahaya matahari sepanjang hari, memungkinkan berbagai aktivitas luar ruangan seperti hiking, berkemah, dan menikmati alam tanpa batas waktu. Namun, selama musim dingin, Rovaniemi mengalami fenomena sebaliknya, yaitu ketiadaan sinar matahari selama beberapa minggu, yang dikenal sebagai "kaamos" atau malam kutub.
Kondisi ini menyebabkan pola tidur masyarakat setempat berubah drastis; mereka cenderung kurang tidur saat musim panas dan lebih banyak tidur saat musim dingin. Adaptasi terhadap kondisi ekstrem ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Rovaniemi.
8. Rusia, Saint Petersburg
Saint Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia dan sebelumnya dikenal sebagai Petrograd dan Leningrad, merupakan salah satu destinasi yang mengalami fenomena "malam putih". Kota ini, dengan populasi lebih dari 5 juta orang, berada pada garis lintang yang tinggi, sehingga mengalami periode di mana matahari hampir tidak pernah terbenam.
Selama sekitar satu setengah bulan, dari akhir Mei hingga pertengahan Juli, langit Saint Petersburg tetap terang bahkan pada malam hari. Fenomena ini menciptakan suasana yang unik dan mempesona, mendorong berbagai festival, konser, dan aktivitas budaya yang berlangsung sepanjang malam.
"Malam putih" adalah waktu yang istimewa bagi penduduk dan pengunjung untuk menikmati keindahan arsitektur kota, berjalan-jalan di tepi Sungai Neva, dan merasakan kehidupan malam yang tak terlupakan.
9. Faroe Islands, Denmark
Kepulauan Faroe, yang merupakan bagian dari Kerajaan Denmark, terkenal dengan pesona alamnya yang menakjubkan dan lanskap Nordik yang memikat. Selain pemandangan yang mempesona, pulau-pulau ini juga mengalami fenomena matahari tengah malam.
Dari awal Juni hingga pertengahan Juli, matahari tidak pernah benar-benar tenggelam, menciptakan pemandangan yang seolah-olah dari negeri dongeng. Para wisatawan yang datang ke Faroe Islands pada periode ini dapat menikmati cahaya yang tak pernah padam, memungkinkan eksplorasi alam, hiking, dan mengagumi keindahan fjord serta pegunungan tanpa batas waktu.
Fenomena ini menjadikan Faroe Islands destinasi yang sangat menarik bagi para pencinta alam dan fotografer, yang mencari pengalaman unik dan menakjubkan di ujung utara dunia. Fenomena matahari tengah malam menambah daya tarik Faroe Islands, menjadikannya salah satu tempat yang paling memikat untuk dikunjungi.
Advertisement