Liputan6.com, Jakarta Kambing etawa super adalah salah satu jenis kambing unggul yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan kambing biasa. Kambing ini terkenal dengan dagingnya yang lebih lezat dan gurih serta kandungan nutrisi yang lebih tinggi, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga
Advertisement
Ada dua jenis utama kambing etawa super yang dikenal, yaitu kambing etawa Senduro dan kambing etawa Kaligesing. Kedua jenis kambing etawa ini merupakan hasil persilangan antara kambing etawa dengan kambing lokal atau sering disebut sebagai Peranakan Etawa (PE). Kambing PE memiliki ukuran dan kemampuan menghasilkan susu yang hampir sama dengan kambing etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.Â
Kambing etawa murni yang juga dikenal sebagai kambing Jamnapari, berasal dari India. Kambing jenis ini dianggap unggulan karena ukurannya yang lebih besar dari pada jenis kambing lain. Tinggi kambing jantan bisa mencapai antara 90 hingga 127 sentimeter, dengan bobot mencapai 91 kilogram, sementara betina bisa mencapai tinggi 92 sentimeter dan bobot 63 kilogram.Â
Kambing etawa juga mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Berikut ulasan lebih lanjut tentang kambing etawa super yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (24/6/2024).
Kambing Etawa Senduro Super
Kambing Etawa Senduro Super adalah kambing etawa endemik yang berasal dari Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Kambing etawa super ini awalnya hanya terkenal di daerah Lumajang dan sekitarnya, namun sejak diperkenalkan secara online oleh Peternakan Etawa Jaya pada tahun 2008, kambing ini telah dikenal di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.Â
Pada tahun 2014, Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui SK nomor 1055/Kpts/SR.120/10/2014 menetapkan Kambing Etawa Senduro sebagai galur kambing lokal Indonesia yang harus dilindungi dan dilestarikan. Keputusan ini mengakui dan mematenkan keberadaan kambing etawa Senduro sebagai aset nasional.
Kambing Etawa Senduro Super dikenal dengan postur tubuhnya yang besar, tinggi, dan lingkar dada yang tebal. Kriteria ini didukung oleh tulang yang besar, yang dapat dilihat dari diameter tulang kakinya. Kambing jantan Senduro Super dapat mencapai tinggi gumba 1 meter pada usia maksimal 1,5 tahun. Cempe jantan pada umur 4 bulan atau lepas sapih dapat mencapai tinggi 65cm-70cm.
Dengan postur yang tinggi dan lingkar dada yang tebal, kambing Etawa Senduro Super memiliki bobot yang mengesankan. Pejantan Senduro Super bisa mencapai bobot antara 90-100kg pada usia sekitar 1 tahun.
Salah satu ciri khas yang menambah nilai dari kambing Etawa Senduro Super adalah warna bulunya yang putih menyeluruh. Meskipun dominan berwarna putih, kambing ini juga bisa berwarna coklat kemerahan, baik secara keseluruhan maupun sebagai bercak.Â
Telinga panjang dengan karakteristik lemas dan berbentuk terpilin (mlintir) adalah nilai plus lainnya dari kambing Etawa Senduro Super. Panjang telinga kambing dewasa dapat mencapai 30-40cm.Bentuk kepala yang cembung (roman nosed) adalah ciri yang diinginkan, terutama untuk kambing kontes. Pejantan memiliki gelambir tebal yang menggantung di leher, yang semakin besar dan tebal, semakin menambah nilai estetika kambing tersebut.
Kambing Etawa Senduro yang tidak bertanduk atau gundul memiliki nilai plus, terutama untuk kelas super kontes. Meskipun tidak semua kambing Senduro tidak bertanduk, karakteristik ini menjadi ciri khas yang unik dan bernilai.
Advertisement
Kambing Etawa Kaligesing Super
Kambing Etawa Kaligesing Super berasal dari Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Kambing etawa super ini lebih dulu terkenal dibandingkan kambing etawa Senduro, terutama melalui kontes kambing etawa yang sering diselenggarakan di Jawa Tengah dan sekitarnya. Popularitas ini membuat kambing etawa Kaligesing memiliki populasi yang lebih besar dan banyak diakui dalam hal estetika dan penampilan fisik.
Kambing etawa Kaligesing Super memiliki postur tubuh yang tinggi dan memanjang. Tulang yang besar, terutama di bagian kaki, mendukung postur ini. Berbeda dengan kambing etawa Senduro, bobot tidak menjadi kriteria utama dalam penilaian kambing etawa Kaligesing Super. Oleh karena itu, penimbangan bobot berat kambing tidak dilakukan dalam kontes.
Salah satu kriteria utama kambing etawa Kaligesing Super adalah warna hitam yang membentang dari kepala hingga dada, sering disebut "hitam plus." Warna lain yang juga ditemukan adalah coklat (sering disebut "merah") atau hitam. Namun, kambing dengan kepala hitam sering mendominasi juara kontes. Kambing dengan kaki berwarna hitam sampai di lutut, yang seolah-olah mengenakan "kaos kaki" atau "sepatu," juga menjadi nilai plus.
Telinga panjang, lurus, lemas, dan terlipat rapi ke depan, yang dikenal sebagai "kuping setrikaan," adalah salah satu kriteria utama dari kambing etawa Kaligesing Super. Telinga pada cempe berusia 4 bulan bisa mencapai panjang 30cm dan pada usia dewasa bisa mencapai 35cm atau lebih.
Bentuk kepala cembung (Jawa: nonong) dengan dagu bawah yang menonjol ke depan (Jawa: nyakil) adalah aspek utama dari kambing etawa Kaligesing Super. Pejantan biasanya memiliki gelambir tebal yang menggantung di leher. Semua kambing etawa Kaligesing memiliki tanduk, dan yang diminati adalah tanduk yang memanjang ke belakang. Bentuk tanduk yang melengkung ke kepala sebaiknya dihindari.
Kambing etawa Kaligesing memiliki bulu yang lebih panjang dibandingkan dengan kambing etawa Senduro. Bulu pada bagian kaki belakang terutama nampak lebat, lurus, dan panjang (Jawa: rewos/rawis), terutama pada kambing dewasa. Ekor yang tegak seperti ekor tupai adalah ciri yang digemari penggemar kambing kontes. Bulu ekor yang lebat dan lurus mengikuti rewos kaki belakang.