Sukses

Sejarah Mata Uang Australia dan Nilai Tukarnya ke Rupiah Saat ini

Keberhasilan ekonomi Australia turut mendukung kuatnya posisi mata uang Australia. Australia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekonomi maju, serta memiliki kekayaan alam yang melimpah.

Liputan6.com, Jakarta Mata uang Australia dikenal sebagai dolar Australia dengan kode internasional AUD, adalah salah satu mata uang yang paling berpengaruh di pasar keuangan global. Saat ini, nilai tukar 1 AUD setara dengan sekitar Rp 10.904,27. Dalam perdagangan internasional, dolar Australia sering disebut sebagai "dolar Aussie" atau cukup "Aussie".

AUD pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966, menggantikan pound Australia. Sejak saat itu, AUD menjadi mata uang resmi Australia, juga dikenal sebagai Negeri Kanguru. Tidak hanya digunakan di Australia, AUD juga dipakai di beberapa negara dan wilayah independen di Pasifik Selatan, seperti Papua Nugini, Pulau Christmas, Kepulauan Cocos, Nauru, Tuvalu, dan Pulau Norfolk.

Keberhasilan ekonomi Australia turut mendukung kuatnya posisi mata uang Australia. Australia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekonomi maju, serta memiliki kekayaan alam yang melimpah. Negara ini kaya akan sumber daya alam seperti logam, batu bara, berlian, daging, dan wol. 

Kekayaan alam ini berperan besar dalam memperkuat perekonomian Australia dan, secara tidak langsung, stabilitas mata uang Australia. Berikut ulasan lebih lanjut tentang mata uang Australia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (25/6/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sejarah Mata Uang Australia

Mata uang Australia memiliki sejarah yang dinamis sejak pertama kali diperkenalkan. AUD menggantikan pound Australia pada 14 Februari 1966. Pada masa awal peredarannya, AUD dipatok ke pound sterling Inggris dengan nilai tukar 2 dolar per satu pound. Langkah ini merupakan bagian dari upaya modernisasi sistem keuangan Australia.

Namun, pada tahun 1967, Australia memutuskan untuk meninggalkan patokan pound sterling dan mulai mematok AUD ke dolar Amerika Serikat (USD) dengan nilai tukar 0,8929 dolar Australia per satu dolar AS. Langkah ini mencerminkan perubahan dalam orientasi ekonomi global Australia, dari berfokus pada Inggris ke arah yang lebih luas, terutama Amerika Serikat.

Transformasi signifikan berikutnya terjadi pada tahun 1983 ketika AUD menjadi mata uang mengambang bebas. Artinya, nilai mata uang Australia ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu permintaan dan penawaran, tanpa intervensi langsung dari pemerintah. Perubahan ini memberikan fleksibilitas lebih besar bagi ekonomi Australia dalam menyesuaikan diri dengan dinamika pasar global.

Bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA), didirikan pada tahun 1960. RBA bertanggung jawab untuk mengedarkan mata uang ini. RBA menetapkan kebijakan moneter dan mengelola jumlah uang beredar di Australia, memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi negara.

Nilai mata uang Australia sangat dipengaruhi oleh harga komoditas karena Australia adalah salah satu eksportir batu bara dan bijih besi terbesar di dunia. Fluktuasi harga komoditas ini memiliki dampak langsung terhadap nilai AUD. 

Misalnya, selama kemerosotan harga komoditas pada tahun 2015, harga minyak mencapai titik terendah dalam satu dekade, dan harga bijih besi serta batu bara juga turun drastis. Akibatnya, nilai AUD melemah tajam, jatuh lebih dari 15 persen terhadap dolar AS dan setara dengan dolar Selandia Baru (NZD), yang merupakan penurunan tajam yang tidak terlihat sejak tahun 1970-an.

3 dari 4 halaman

Pecahan Mata Uang Australia

Mata uang Australia dapat ditemukan dalam pecahan uang kertas maupun koin. Uang koin mata uang Australia denominasi terkecil yang masih beredar adalah 5 sen. Koin-koin yang lebih kecil, seperti 1 sen dan 2 sen, telah dihentikan dari sirkulasi. Saat ini, koin Australia yang beredar mencakup 5 sen, 10 sen, 20 sen, 50 sen, $1, dan $2. Semua koin sen memiliki warna perak, sementara koin dolar memiliki warna emas, memberikan identitas visual yang jelas bagi masing-masing denominasi.

Sedengkan uang kertas, Australia memiliki denominasi $5, $10 (dengan warna biru), $20 (merah), $50 (kuning), dan $100 (hijau). Baru-baru ini, Australian Mint sedang melakukan desain ulang pada uang kertas $5, dengan fokus pada citra masyarakat adat tradisional alih-alih raja Inggris.

Masing-masing pecahan uang kertas Dolar Australia menggambarkan tokoh-tokoh bersejarah dan tokoh budaya yang memiliki peran penting dalam sejarah Australia. Misalnya, pecahan $100 menampilkan penyanyi soprano terkenal Dame Nellie Melba dan Jenderal Sir John Monash. Sementara itu, pecahan $50 memuat gambar penemu dan penulis Aborigin, Unaipon, dan anggota parlemen wanita pertama Australia, Edith Cowan.

Pecahan-pesahan lainnya juga menghadirkan tokoh-tokoh yang memainkan peran penting dalam sejarah Australia, seperti Pendeta John Flynn dan Mary Reibey pada pecahan $20, serta AB "Banjo" Paterson dan Dame Maria Gilmore pada pecahan $10.

Selain tokoh-tokoh bersejarah, uang kertas Australia juga menampilkan gambar Ratu Elizabeth II dan Gedung Parlemen di Canberra pada pecahan $5, menunjukkan hubungan yang kuat antara Australia dengan Inggris dan nilai-nilai demokrasi serta monarki konstitusional.

4 dari 4 halaman

Nilai Tukar AUD ke IDR

Pada 25 Juni 2024, nilai tukar dolar Australia (AUD) terhadap rupiah Indonesia (IDR) berada pada level 10.904,27 IDR per 1 AUD. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan sebesar 4,91 IDR atau sekitar 0,05% dari penutupan sebelumnya yang berada di level 10.909,18 IDR. Data ini merupakan snapshot waktu nyata, dengan keterlambatan minimal 10 menit, yang disediakan oleh Refinitiv.

Pada hari perdagangan ini, nilai tukar AUD/IDR dibuka pada posisi 10.905,91 IDR. Selama perdagangan, nilai tukar ini berfluktuasi dalam rentang 10.906,31 hingga 10.912,46 IDR.

Untuk konteks yang lebih luas, dalam rentang 52 minggu terakhir, nilai tukar AUD/IDR telah bergerak di antara 10.050,44 hingga 10.977,29 IDR. Ini menunjukkan volatilitas yang cukup signifikan, mencerminkan berbagai faktor ekonomi global dan domestik yang mempengaruhi kedua mata uang.

Pergerakan nilai tukar ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk perubahan harga komoditas, kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA), serta kondisi ekonomi global dan regional. Mengingat Australia merupakan salah satu eksportir utama komoditas seperti batu bara dan bijih besi, perubahan harga komoditas tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai AUD.

Selain itu, kondisi ekonomi di Indonesia, termasuk kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), juga memainkan peran penting dalam menentukan nilai tukar AUD/IDR. Fluktuasi ini menjadi perhatian bagi para pelaku pasar, terutama bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan internasional dan investasi antara kedua negara.

Nilai tukar AUD/IDR pada tanggal 25 Juni 2024 mencerminkan stabilitas relatif meskipun ada sedikit penurunan harian, dan tetap berada dalam tren yang mencerminkan dinamika ekonomi global dan regional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.