Sukses

Apa Itu Khodam dalam Pandangan Islam? Pahami Penjelasan dari Perspektif Ilmiah

Media sosial TikTok belakangan ini tengah diramaikan dengan tren cek khodam.

Liputan6.com, Jakarta Media sosial TikTok belakangan ini tengah diramaikan dengan tren cek khodam. Kata cek khodam mulai ramai setelah salah satu pengguna TikTok kerap melakukan siaran langsung dengan dalih baca khodam melalui nama pengguna.

Saat tengah melakukan siaran langsung tersebut, pemilik akun pembaca khodam ini sama sekali tidak memperlihatkan wajahnya. Ia hanya menggunakan suara dan membacakan khodam setiap nama dengan cepat, misalnya menyebut khodam pengguna rawarontek, Nyi Blorong, hingga berbagai hal lain yang lama-lama jadi bahan lelucon pengguna media sosial.

Namun, perlu diketahui bahwa tren cek khodam ini hanya berlaku sebagai hiburan semata. Penamaan khodam dibuat kocak dan menghibur, seperti Naga Kocak, Panda Cupu, Edgar Burger, Harimau Kutub, Raja Sumatera, dan lain sebagainya. Lalu apa itu khodam?

Untuk memahami lebih dalam apa itu khodam, terutama dalam perspektif Islam, simak penjelasan selegkapnya  berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (25/6/2024).

2 dari 6 halaman

Apa Itu Khodam?

Khodam adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab yang berarti "pembantu", "penjaga", atau "pengawal". Dalam tradisi Jawa, khodam sering disamakan dengan "perewangan", yaitu makhluk yang membantu manusia dalam urusan tertentu. Dalam konteks spiritual dan mistis, khodam diartikan sebagai entitas atau roh yang dipercaya memiliki tugas untuk melindungi atau membantu individu dalam berbagai aspek kehidupan. Khodam juga dapat digambarkan sebagai hubungan antara manusia dengan jin, yang dianggap sebagai makhluk gaib yang diciptakan oleh manusia, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Kepercayaan terhadap khodam banyak ditemukan dalam tradisi keagamaan dan budaya di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Khodam sering dikaitkan dengan amalan spiritual dan praktik mistis tertentu, di mana individu berusaha untuk mendapatkan perlindungan, bimbingan, atau kekuatan dari khodamnya. Pelaku spiritual umumnya mempercayai bahwa khodam akan membantu mereka mencapai tujuan hidup atau mengatasi masalah yang dihadapi.

Meskipun khodam sangat populer dan dibahas di media sosial saat ini, penting untuk dicatat bahwa keberadaan atau keaslian khodam tidak bisa diverifikasi secara ilmiah. Kepercayaan terhadap khodam sangat tergantung pada keyakinan dan praktik pribadi masing-masing individu.

3 dari 6 halaman

Cek Khodam di Media Sosial

Fenomena cek khodam sedang ramai dibicarakan di media sosial, terutama di platform TikTok. Dalam era digital ini, banyak pengguna yang membagikan pengalaman pribadi mereka dengan khodam dalam bentuk cerita, video, maupun diskusi di forum-forum online. Konten mengenai khodam ini viral karena memiliki unsur misteri dan supernatural yang selalu menarik perhatian orang.

Namun, dalam siaran langsung dan tren cek khodam di TikTok, khodam justru dikaitkan dengan sosok-sosok irasional seperti rawarontek atau hal-hal gaib lainnya yang dalam budaya Jawa dikenal dengan sebutan perewangan. Hal ini menambah kepopuleran fenomena cek khodam di media sosial karena banyak yang merasa penasaran dan tertarik dengan dunia gaib.

Meskipun fenomena ini sedang ramai, perlu diingat bahwa khodam sendiri merupakan istilah dalam kepercayaan spiritual tertentu yang memiliki interpretasi dan praktik yang berbeda-beda. Masyarakat perlu bijak dalam menanggapi dan menyikapi konten-konten mengenai khodam ini. Menghormati kepercayaan dan pandangan orang lain adalah penting dalam menjaga kerukunan dan saling menghormati. Sebaiknya selalu mencari informasi yang akurat dan mendalam sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi terkait khodam.

4 dari 6 halaman

Diyakini Bantu Urusan Manusia

Khodam adalah topik yang sedang ramai dibicarakan di media sosial. Meskipun kontroversial, keyakinan terhadap khodam ini masih ada di masyarakat Indonesia. Bagi sebagian orang yang percaya, khodam dianggap sebagai makhluk yang membantu urusan manusia.

Khodam dipercaya sebagai bagian dari diri manusia dan secara alami kerap membantu dalam berbagai urusan hingga membentuk kepribadian manusia tersebut. Dalam ilmu psikologi, konsep ini bisa diartikan sebagai ego state. Ego state merujuk pada sistem perilaku dan pengalaman yang terorganisir.

Ego state juga merupakan bagian dari diri manusia yang terbentuk karena pengalaman dan berbagai emosi intens yang pernah dilalui. Ini sejalan dengan keyakinan masyarakat terhadap khodam yang dipercaya memiliki peran dalam membantu dan mempengaruhi kehidupan manusia.

Meskipun keyakinan terhadap khodam ini masih menjadi perdebatan, tidak ada salahnya untuk menghormati keyakinan masyarakat. Setiap individu berhak memilih kepercayaan yang dianggap sesuai dengan nilai dan keyakinannya.

5 dari 6 halaman

Khodam dalam Pandangan Islam

Khodam dalam perspektif agama Islam memiliki definisi yang jelas dan berbeda dengan konsep yang umum dipahami di masyarakat. Khodam berasal dari kata Arab "Khodim" yang berarti "pembantu" atau "penjaga". Dalam Islam, khodam merujuk pada makhluk gaib yang berfungsi sebagai pembantu dan penjaga manusia. Mereka dapat berupa jin yang menjadi sahabat dekat manusia dan membantu dalam berbagai urusan, seperti perlindungan, keselamatan, dan keberuntungan.

Perlu ditekankan bahwa khodam tidak sama dengan ilmu hitam yang biasanya dikaitkan dengan kekuatan sihir atau ilmu-ilmu dukun. Khodam berbeda karena bersumber dari kekuatan suci yang berasal dari Allah, bukan dari ilmu-ilmu yang bertentangan dengan syariat Islam.

Hukum memiliki khodam dalam Islam diperbolehkan jika pelakunya disiplin syariat dan mantra yang dibaca tidak bertentangan dengan syariat. Khodam yang diperbolehkan haruslah baik dan tidak menimbulkan dharar (kerugian) bagi diri sendiri. Namun, khodam yang diperbolehkan harus memiliki manfaat yang sebanding dan tidak menghilangkan kesadaran. Contoh khodam yang diperbolehkan dalam Islam adalah ketika Nabi Sulaiman AS meminta bantuan jin untuk memindahkan kerajaan Ratu Balqis.

Khodam dalam Islam berfungsi sebagai pembantu dan penjaga manusia. Mereka dapat membantu dalam berbagai urusan, seperti perlindungan, keselamatan, dan keberuntungan. Khodam juga dapat berupa manifestasi dari energi dan memori manusia yang berubah bentuk setelah manusia meninggal dunia. Dalam Islam, khodam tidak dianggap sebagai roh binatang atau kekuatan sihir, melainkan sebagai kekuatan suci yang bersumber dari Allah. Oleh karena itu, khodam yang diperbolehkan dalam Islam haruslah disiplin syariat dan tidak menimbulkan dharar. Khodam yang diperbolehkan juga harus memiliki manfaat yang sebanding dan tidak menghilangkan kesadaran.

6 dari 6 halaman

Karakteristik Jin Menurut Ajaran Islam Islam

Jin dalam ajaran Islam memiliki beberapa karakteristik yang penting untuk dipahami. Pertama, jin memiliki kekuatan besar yang seringkali digunakan untuk tujuan keji dan tipu daya. Mereka mampu melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa. Jin juga dibagi menjadi beberapa golongan, seperti jin yang beriman, netral, dan kafir. Jin beriman melakukan kebaikan, jin netral tidak terlibat dalam interaksi dengan manusia, sedangkan jin kafir mengajak makhluk lain untuk melakukan kemaksiatan.

Selain itu, terdapat juga jin ifrit yang dianggap sebagai raja dari bangsa jin. Jin ifrit memiliki kekuatan yang jauh melampaui golongan jin lainnya, bahkan dapat memindahkan singgasana Ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman AS beranjak dari tempat duduknya. Jin ifrit dapat memiliki sayap atau tidak memiliki ciri ini, dan mereka menghuni lokasi khusus di alam jin.

Dalam konteks khodam, khodam dalam Islam berarti pembantu. Ini dapat merujuk pada makhluk gaib yang membantu manusia dalam berbagai urusan tertentu. Khodam juga dapat merujuk pada jin muslim yang menjadi sahabat dekat manusia, membantu dalam berbagai urusan seperti perlindungan dan keselamatan. Ada perbedaan antara khodam yang merupakan pendamping leluhur dengan khodam yang diperoleh melalui amalan spiritual. Khodam pendamping leluhur umumnya memiliki energi positif dan keahlian khusus, seperti keahlian bertarung, sedangkan khodam yang diperoleh melalui amalan spiritual memiliki perbedaan yang lebih jelas dan kekuatan yang lebih kuat.

Dalam Islam, memiliki khodam diperbolehkan jika pelakunya disiplin terhadap syariat dan mantra yang dibaca tidak bertentangan dengan syariat. Khodam yang diperbolehkan haruslah memiliki manfaat yang sebanding dan tidak menghilangkan kesadaran. Perlu dicatat bahwa khodam berbeda dengan ilmu hitam, karena khodam bersumber dari kekuatan suci yang berasal dari Allah sedangkan ilmu hitam biasanya dikaitkan dengan kekuatan sihir atau ilmu-ilmu dukun yang bertentangan dengan syariat Islam.

Dalam Islam, khodam memiliki peran sebagai pembantu dan penjaga manusia. Mereka membantu dalam berbagai urusan, seperti perlindungan, keselamatan, dan keberuntungan. Khodam juga dapat diyakini sebagai manifestasi dari energi dan memori manusia yang berubah bentuk setelah manusia meninggal dunia. Perlu diingat bahwa khodam yang diperbolehkan dalam Islam haruslah disiplin terhadap syariat dan tidak menimbulkan bahaya. Khodam yang diperbolehkan juga harus memiliki manfaat yang sebanding dan tidak menghilangkan kesadaran.