Sukses

Hoax Sri Mulyani Mundur, Begini Kronologinya

Heboh Sri Mulyani Mundur, Kronologi Munculnya HOAX hingga Klarifikasi

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, muncul sebuah unggahan video yang menggemparkan media sosial dengan klaim bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Video tersebut memperlihatkan momen emosional seolah-olah Sri Mulyani mengucapkan salam perpisahan dari jabatannya. Klaim Sri Mulyani mundur ini dengan cepat menyebar, menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat yang mempertanyakan kebenarannya.

Namun, benarkah klaim tersebut? Nyatanya, video yang beredar itu adalah rekaman lama dari tahun 2010, ketika Sri Mulyani mundur dari posisi Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Informasi yang disajikan dalam video tersebut tidak relevan dengan situasi saat ini. Meskipun begitu, isu Sri Mulyani mundur tetap saja mencuri perhatian dan memicu perdebatan di berbagai platform.

Kronologi penyebaran hoax ini menjadi menarik untuk ditelusuri lebih lanjut. Mengapa dan bagaimana video lama tersebut bisa diangkat kembali dan diklaim sebagai peristiwa baru? Apa saja langkah-langkah klarifikasi yang dilakukan oleh pihak terkait untuk meluruskan informasi bahwa Sri Mulyani mundur dari Kabinet Indonesia Maju adalah tidak benar? 

Untuk kronologi lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Rabu (26/6).

2 dari 3 halaman

Munculnya Isu Pengunduran Diri

Baru-baru ini, muncul isu panas mengenai pengunduran diri sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju. Isu ini dipicu oleh klaim bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di antara beberapa nama lainnya, akan mundur dari jabatannya. Tersebar juga informasi yang menyebutkan bahwa ada sekitar 15 menteri yang berpotensi mundur. Selain Sri Mulyani dan Retno, nama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga disebut-sebut.

Daftar Menteri yang Diisukan Mundur

Berikut adalah daftar menteri yang disebut-sebut dalam isu ini:

  • Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
  • Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri)
  • Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR)
  • Suharso Monoarfa (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas)
  • Lima orang dari PDI Perjuangan
  • Dua menteri dari PKB
  • Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dari Nasdem
  • Arifin Tasri (Menteri ESDM)
  • Mahfud MD (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan)
3 dari 3 halaman

Bantahan dari Para Menteri

Tak lama setelah isu tersebut bergulir, beberapa menteri yang namanya disebut-sebut langsung memberikan bantahan. Sri Mulyani, saat ditemui di Istana, merespons singkat namun tegas. "Masak? Ini masih kerja," ujarnya, menegaskan bahwa dirinya masih menjalankan tugasnya sebagai Menteri Keuangan.

Klarifikasi Resmi Pemerintah

Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat, 19 Januari 2024, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, memberikan klarifikasi lebih lanjut. Budi menyatakan bahwa dirinya telah menghubungi seluruh nama yang diisukan siap resign dari kabinet. Salah satu yang dihubungi adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

Menurut Budi, Retno sedang sibuk mempersiapkan diri untuk debat di Dewan Keamanan PBB terkait isu Gaza. "Termasuk saya sudah berkomunikasi dengan Bu Retno Menlu, misalnya, yang sudah diisukan mau mundur. Beliau ini sedang mempersiapkan diri untuk debat di Dewan Keamanan PBB tentang Gaza dalam waktu ke depan," ungkapnya.

Reaksi dari Menteri Lain

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, juga membantah isu tersebut. Mahfud mengaku tidak mengetahui adanya pembicaraan mengenai pengunduran diri dengan Sri Mulyani atau menteri lainnya. "Saya enggak tahu. Enggak pernah bicara begitu dengan ibu Sri Mulyani," ucap Mahfud.

Isu pengunduran diri sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju, termasuk Sri Mulyani dan Retno Marsudi, telah memicu kehebohan di kalangan masyarakat. Namun, klarifikasi dari para menteri dan pejabat terkait menegaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar. Para menteri yang diisukan mundur masih menjalankan tugasnya masing-masing, membuktikan bahwa klaim tersebut hanyalah hoax yang tidak berdasar.