Sukses

Apa Itu Gemoy dan Mengapa Banyak Orang Mendiskusikannya? Ini yang Bikin Viral

Gemoy adalah kata yang berasal dari plesetan kata "gemas."

Liputan6.com, Jakarta - Kapan pertama kali istilah apa itu gemoy muncul dan cukup populer di Indonesia? Istilah "gemoy" mulai mencuat dalam percakapan publik Indonesia seiring dengan peristiwa kampanye Pemilu 2024.

Julukan gemoy secara khusus ditujukan kepada calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, oleh para kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada acara deklarasi dukungan di Jakarta. Sejak saat itu, istilah "gemoy" menjadi sorotan karena mencerminkan perubahan citra yang lebih ramah dan santai dari Prabowo.

Secara umum, gemoy adalah kata yang berasal dari plesetan kata "gemas", yang digunakan untuk menyatakan perasaan kagum atau menggemaskan terhadap suatu hal atau orang. Istilah ini tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tetapi populer dalam bahasa gaul untuk menggambarkan sesuatu yang lucu dan menyenangkan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti apa itu gemoy dan sosok yang mempopulerkannya, Kamis (27/6/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ini Arti Apa Itu Gemoy

Apa itu gemoy? Gemoy adalah istilah gaul yang berkembang di kalangan anak muda Indonesia. Kata ini merupakan plesetan dari kata "gemas" sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya. Meskipun tidak ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gemoy kerap digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menggemaskan dan lucu.

Pemaknaan apa itu gemoy dalam bahasa gaul berbeda dari arti baku "gemas." Menurut KBBI edisi kelima, kata "gemas" memiliki dua definisi "sangat jengkel (marah) dalam hati" dan "sangat suka (cinta) bercampur jengkel."

Namun, dalam penggunaan bahasa gaul, arti apa itu gemoy lebih berfokus pada perasaan suka atau cinta tanpa adanya unsur jengkel. Maka, gemoy sering digunakan untuk menggambarkan perasaan positif terhadap sesuatu yang lucu atau menggemaskan.

Penggunaan kata apa itu gemoy yang tepat biasanya merujuk pada hal-hal yang tampak lucu dan menggemaskan. Misalnya, melihat anak kecil yang sedang bermain atau hewan peliharaan yang bertingkah lucu. Ungkapan "anak itu gemoy banget" atau "anjingnya gemoy sekali" adalah contoh penggunaan yang umum. Gemoy dalam konteks ini menekankan pada sifat yang membuat orang merasa senang dan terhibur.

Istilah gemoy juga bisa digunakan untuk menggambarkan sosok tertentu. Namun, perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Menyebut seseorang sebagai gemoy harus memperhatikan konteks dan hubungan sosial. Penggunaan kata ini lebih tepat jika ditujukan kepada anak-anak atau hewan peliharaan. Menggunakan istilah gemoy untuk orang dewasa mungkin kurang tepat dan bisa dianggap tidak sopan.

Gemoy telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari di kalangan anak muda. Meski tidak resmi dan tidak tercantum dalam KBBI, gemoy berhasil memperkaya bahasa gaul dengan ekspresi yang unik.

Mengetahui apa itu gemoy membantu memahami cara anak muda mengekspresikan perasaan mereka terhadap sesuatu yang menggemaskan. Istilah ini menunjukkan bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi dengan budaya populer.

3 dari 3 halaman

Sosok yang Dijuliki Gemoy di Indonesia

Sosok yang dijuluki "gemoy" di Indonesia saat ini adalah Prabowo Subianto. Tepatnya dulu saat masih sebagai calon presiden nomor urut dua dalam Pemilu 2024. Istilah ini melekat pada Prabowo setelah diberikan oleh para kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam dukungan mereka terhadapnya.

Julukan "gemoy" muncul sebagai reaksi terhadap penampilan Prabowo yang terkesan lebih ramah dan santai dalam berbagai kesempatan kampanye. Ini berbeda dengan citra garang dan berwibawa yang melekat padanya sebagai mantan Letnan Jenderal TNI.

Pemberian julukan "gemoy" kepada Prabowo menarik perhatian publik karena kontrasnya dengan citra sebelumnya. Sebagai seorang tokoh politik yang dikenal dengan kepemimpinan tegas dan berwibawa di bidang militer, perubahan gaya Prabowo menjadi sorotan. Orang-orang mungkin berpikir bahwa julukan ini mencerminkan perubahan gaya komunikasi dan penampilannya yang lebih terbuka dan ramah.

Bagi Prabowo sendiri, menerima julukan "gemoy" dapat dianggap sebagai bagian dari dinamika politik yang mengubah persepsi publik. Meskipun julukan tersebut mungkin memiliki konotasi yang awalnya tidak familiar, Prabowo telah menunjukkan sikap terbuka terhadap perubahan tersebut. Menghadapi julukan ini, Prabowo mengambil pendekatan untuk menjelaskan bahwa kehangatan dan kesantaiannya adalah bagian dari upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan menyampaikan pesan-pesan kampanyenya dengan cara yang lebih terbuka dan mudah dipahami.

Bagi masyarakat, julukan "gemoy" terhadap Prabowo bisa menjadi bahan diskusi dan refleksi tentang bagaimana citra seorang tokoh bisa berubah seiring dengan perubahan strategi komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia politik, citra dan persepsi publik dapat sangat dipengaruhi oleh gaya komunikasi dan tindakan yang ditampilkan oleh seorang pemimpin atau calon pemimpin.

Perolehan suara yang cukup besar dalam Pemilu 2024, Prabowo dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, berhasil ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Penetapan ini menegaskan bahwa meskipun mendapat julukan "gemoy," Prabowo Subianto tetap diakui sebagai sosok yang memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.