Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca panas yang melanda Indonesia dalam beberapa hari ke depan. Meskipun suhu udara meningkat signifikan, BMKG memastikan bahwa kondisi ini bukan merupakan heatwave. Fenomena ini disebabkan oleh faktor iklim musiman dan bukanlah ancaman serius.Â
Baca Juga
Kondisi cuaca panas ini diprediksi akan berlangsung sementara, dengan suhu harian mencapai puncaknya pada siang hari. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengambil langkah-langkah pencegahan sederhana. Menghindari aktivitas di luar ruangan saat suhu tinggi dan memastikan hidrasi yang cukup adalah beberapa langkah yang disarankan.
Advertisement
Cuaca panas ini biasanya terjadi karena adanya pengaruh dari angin kering dan minimnya tutupan awan. BMKG terus memantau kondisi atmosfer dan akan memberikan update berkala jika ada perubahan signifikan. Masyarakat diminta untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG agar tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak akurat.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai cuaca panas yang sedang melanda Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/6/2024).
Cuaca Panas yang Melanda Indonesia
Dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave. Berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu yang dilakukan BMKG, fenomena cuaca panas tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.
Kondisi maritim di sekitar Indonesia dengan laut yang hangat dan topografi pegunungan mengakibatkan naiknya gerakan udara. Sehingga dimungkinkan terjadinya penyanggaan atau buffer kenaikan temperatur secara ekstrem dengan terjadi banyak hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik. Hal inilah yang menyebabkan tidak terjadinya gelombang panas di wilayah Kepulauan Indonesia.
Suhu panas yang terjadi adalah akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan. Sama halnya dengan kondisi "gerah" yang dirasakan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.
Hal tersebut juga merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau, sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan ini. Sebab peningkatan suhu yang terjadi di Indonesia ini tidak sama dengan yang terjadi di beberapa negara lain seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal dan China.
Berdasarkan laporan rekapitulasi temperatur lembaga Global Deterministic Prediction Sistem, Environment, and Climate Change Canada beberapa hari terakhir, suhu udara di beberapa negara tersebut mencapai titik maksimal 41,9 Celsius – 44,6 Celsius.
Menurutnya, cuaca panas yang terjadi di Tanah Air ini diprediksi masih akan terjadi sampai dengan akhir musim kemarau, yaitu Oktober dengan periode puncak musim kemarau yang diproyeksikan terjadi di Agustus hingga September.
Sedangkan pada malam hari, kondisi gerah serupa juga dapat terasa jika langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban udara yang relatif tinggi. Selanjutnya, udara berangsur-angsur dirasakan mendingin kembali jika hujan sudah mulai turun.
Advertisement
BMKG Ajak Generasi Muda Mitigasi Urban Heat Island
Dalam acara gelaran Workshop Urban Heat Island 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru-baru ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita mengajak generasi muda untuk melakukan aksi mitigasi terhadap bahaya fenomena meningkatnya suhu pada wilayah perkotaan yang dikenal sebagai Urban Heat Island (UHI). Urban Heat Island merupakan fenomena alam berupa tingginya temperatur daerah perkotaan dibandingkan pedesaan.
Peningkatan suhu yang terkait dengan fenomena UHI perkotaan bervariasi tergantung pada tutupan lahan. Fenomena ini, kata dia, dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya struktur geometris kota yang rumit, sedikitnya vegetasi, hingga efek rumah kaca. Selain itu, perubahan tutupan lahan yang menjadi lahan terbangun juga memperparah terjadinya UHI.
Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, efek UHI relatif cukup kuat dirasakan. Sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bandung, termasuk dalam 20% kota dengan nilai Land Surface Temperature (LST) terbesar.
Menurut Dwikorita bahwa Badan Meteorologi Dunia (WMO) baru saja menyatakan bahwa tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental. Anomali suhu rata-rata global mencapai 1,45 derajat Celcius di atas zaman pra industri.
Angka ini, nyaris menyentuh batas yang disepakati dalam Paris Agreement tahun 2015 bahwa dunia harus menahan laju pemanasan global pada angka 1,5 derajat Celcius. Pada tahun 2023, terjadi rekor suhu global harian baru dan terjadi bencana heat wave ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Asia dan Eropa.
"Rekor iklim yang terjadi di tahun 2023 bukanlah kejadian acak atau kebetulan, melainkan tanda-tanda jelas dari pola yang lebih besar dan lebih mengkhawatirkan yaitu perubahan iklim yang semakin nyata. Maka dari itu, perlu langkah atau gerak bersama seluruh komponen masyarakat, tidak hanya pemerintah, namun juga sektor swasta, akademisi, media, LSM, dan lain sebagainya termasuk anak-anak muda," ajak Dwikorita yang dikutip Liputan6.com pada Jumat (28/6/2024).
Prakiraan Cuaca Siang Hari Ini di Kota-Kota Besar di indonesia
- Banda Aceh pada sore hari ini hujan ringan.
- Denpasar pada sore hari ini berawan.
- Serang pada sore hari ini hujan ringan.
- Bengkulu pada sore hari ini cerah berawan.
- Yogyakarta pada sore hari ini berawan.
- Jakarta Pusat pada sore hari ini berawan.
- Gorontalo pada sore hari ini hujan petir.
- Jambi pada sore hari ini berawan.
- Bandung pada sore hari ini hujan ringan.        Â
- Semarang pada sore hari ini cerah berawan.  Â
- Surabaya pada sore hari ini cerah.        Â
- Pontianak pada sore hari ini berawan.  Â
- Banjarmasin pada sore hari ini berawan.         Â
- Palangkaraya pada sore hari ini berawan.       Â
- Samarinda pada sore hari ini hujan ringan.     Â
- Tarakan pada sore hari ini berawan.     Â
- Pangkal Pinang pada sore hari ini hujan ringan.       Â
- Tanjung Pinang pada sore hari ini hujan ringan.       Â
- Bandar Lampung pada sore hari ini hujan ringan.     Â
- Ambon pada sore hari ini hujan ringan.Â
- Ternate pada sore hari ini berawan.      Â
- Mataram pada sore hari ini berawan.     Â
- Kupang pada sore hari ini cerah berawan.      Â
- Kota Jayapura pada sore hari ini hujan ringan.
- Manokwari pada sore hari ini berawan.Â
- Pekanbaru pada sore hari ini hujan ringan.     Â
- Mamuju pada sore hari ini hujan petir.  Â
- Makassar pada sore hari ini cerah berawan.    Â
- Kendari pada sore hari ini berawan.      Â
- Manado pada sore hari ini berawan tebal.        Â
- Padang pada sore hari ini cerah berawan.       Â
- Palembang pada sore hari ini hujan ringan.    Â
- Medan pada sore hari ini berawan.
Advertisement