Sukses

10 Cara Simpan Daging Kurban di Kulkas Agar Awet, Jangan Dicuci dengan Air

Menyimpan daging kurban dengan baik adalah langkah penting untuk memastikan daging tetap segar dan aman dikonsumsi.

Liputan6.com, Jakarta Menyimpan daging kurban dengan baik adalah langkah penting untuk memastikan daging tetap segar dan aman dikonsumsi. Daging kurban yang disimpan dengan benar bisa awet dalam waktu yang cukup lama, bahkan bisa berbulan-bulan.

Cara simpan daging kurban di kulkas agar awet perlu diketahui oleh semua orang. Mulai dari daging harus segera dipotong, dibersihkan, dan dibungkus rapat sebelum disimpan di kulkas atau freezer. Dengan cara penyimpanan yang tepat, daging kurban dapat dinikmati lebih lama, memberikan manfaat maksimal bagi penerimanya.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai cara simpan daging kurban di kulkas agar awet yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (29/6/2024).

2 dari 4 halaman

1. Disimpan di Bawah Temperatur 40 Derajat Celcius

Dikutip dari Foodsafety, cara terbaik untuk menyimpan daging kurban adalah pada suhu di bawah 40 derajat Celcius. Suhu yang lebih dingin akan lebih baik karena dapat memperlambat pertumbuhan bakteri dan memperpanjang masa simpan daging. Rentang suhu antara dua derajat Celcius hingga lima derajat Celcius dianggap ideal untuk penyimpanan daging karena suhu ini cukup dingin untuk menjaga kesegaran daging tanpa membekukannya. Penting juga untuk tidak mencampurkan daging dengan makanan olahan lainnya di dalam kulkas.

Hal ini untuk mencegah kontaminasi silang yang dapat menyebabkan penyebaran bakteri. Gunakan wadah khusus atau kantong plastik kedap udara untuk menyimpan daging agar tetap terisolasi dan terlindungi dari bakteri lain yang mungkin ada di dalam kulkas. Daging sapi dan domba dapat bertahan hingga tiga sampai lima hari dalam kondisi layak konsumsi jika disimpan pada suhu kulkas yang tepat. Meskipun begitu, sebaiknya daging tidak disimpan terlalu lama meskipun di dalam kulkas, untuk memastikan tetap segar dan aman untuk dikonsumsi.

2. Tambahkan Lebih Banyak Bumbu Dapur

Untuk meningkatkan cita rasa daging, disarankan untuk menambahkan lebih banyak bumbu dapur. Bumbu dapur seperti bawang putih, jahe, dan rempah-rempah lainnya tidak hanya membuat daging lebih lezat, tetapi juga membantu mengawetkan daging agar lebih tahan lama. Cara ini sangat efektif karena bumbu-bumbu tersebut mengandung sifat antimikroba yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Daging sisa yang telah diolah hanya boleh dikonsumsi sekali saja setelah dikeluarkan dari kulkas.

Untuk memastikan daging tersebut aman, sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu untuk membunuh bakteri yang mungkin ada. Ini bisa dilakukan dengan cara memasak ulang atau menghangatkannya dalam microwave. Agar daging lebih awet, penting untuk meminimalkan frekuensi buka tutup kulkas. Setiap kali kulkas dibuka, suhu di dalamnya akan naik, yang dapat mempengaruhi kualitas dan kesegaran daging. Dengan menjaga kulkas tetap tertutup, perubahan suhu dapat diminimalkan, sehingga daging tetap awet dan tidak terkontaminasi bakteri.

3. Diolah Setelah Dikeluarkan dari Kulkas dalam Waktu 24 Jam

Sebelum dimasak, sangat penting untuk mendinginkan daging mentah selama beberapa jam terlebih dahulu. Ini membantu memastikan bahwa daging tetap dalam kondisi terbaik sebelum diolah. Akan lebih baik jika daging dihangatkan selama beberapa detik menggunakan microwave sebelum dimasak untuk memastikan bahwa bagian luar daging sudah sedikit hangat, yang dapat membantu dalam proses memasak.

Daging yang telah dikeluarkan dari kulkas perlu diolah dalam waktu 24 jam untuk memastikan kualitas dan keamanannya. Jika daging dibiarkan terlalu lama setelah dikeluarkan dari kulkas, ada risiko bahwa bakteri akan mulai berkembang biak, yang dapat menyebabkan daging menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Meskipun sudah dimasak atau diolah, daging masih bisa dikonsumsi lagi asalkan disimpan kembali dalam kulkas dengan cara yang tepat. Hal ini penting untuk menjaga daging tetap segar dan aman, sehingga dapat dinikmati dalam kondisi terbaik.

3 dari 4 halaman

4. Jangan Dicuci

Sebaiknya, daging tidak dicuci sebelum disimpan karena air yang meresap ke dalam serat daging bisa membuatnya lebih mudah rusak atau busuk. Air yang terserap ke dalam daging dapat menciptakan lingkungan yang lembab, yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Selain itu, mencuci daging juga dapat membuat aroma prengus semakin kuat, yang dapat mengurangi kualitas daging.

Untuk menjaga kebersihan dan kesegaran, cukup bersihkan daging dengan tisu atau lap kering sebelum menyimpannya. Dengan tidak mencuci daging sebelum disimpan, Anda dapat memastikan bahwa daging tetap dalam kondisi optimal lebih lama.

5. Simpan di Wadah Kedap Udara

Sebelum menyimpan daging di kulkas, masukkan daging ke dalam wadah kedap udara. Wadah kedap udara akan mencegah daging terkena udara yang dapat menyebabkan oksidasi dan pertumbuhan bakteri. Pastikan wadah atau kantong plastik yang digunakan berbahan food grade agar daging bisa tahan lama dan tetap segar.

Bahan food grade memastikan bahwa wadah tidak mengeluarkan zat berbahaya yang dapat mencemari daging. Dengan menggunakan wadah kedap udara, Anda juga mencegah daging terkontaminasi oleh bau atau bahan makanan lain yang ada di dalam kulkas.

6. Potong Sesuai Wadahnya

Sebelum menyimpan daging kurban, potong daging sesuai dengan ukuran wadah atau sesuai dengan porsi konsumsi harian. Memotong daging menjadi bagian-bagian kecil tidak hanya memudahkan penyimpanan, tetapi juga memudahkan dalam penggunaan sehari-hari. Pastikan tangan dan pisau dalam keadaan bersih untuk menjaga kebersihan daging. Ini penting untuk mencegah kontaminasi silang yang dapat menyebabkan daging menjadi tidak aman.

Setelah memotong daging kecil-kecil, simpan dalam wadah yang sesuai agar memudahkan penggunaan sehari-hari. Misalnya, jika keluarga mengonsumsi 250 gram daging per hari, potong daging dan simpan dalam wadah 250 gram untuk memudahkan pengambilan.

7. Pisah Daging Kambing maupun Sapi dan Jeroannya

Cara terbaik untuk menyimpan daging kurban adalah dengan memisahkan antara daging kambing, sapi, dan jeroan. Jeroan biasanya lebih cepat rusak dibandingkan daging, sehingga perlu disimpan di tempat terpisah. Pisahkan jeroan dan daging di freezer yang berbeda untuk menghindari kontaminasi silang. Kontaminasi silang dapat terjadi ketika bakteri dari jeroan yang lebih cepat rusak menyebar ke daging yang lebih tahan lama.

Selain itu, untuk memudahkan pengambilan, Anda juga bisa memisahkan daging kambing dan daging sapi. Dengan memisahkan jenis-jenis daging dan jeroan, Anda dapat memastikan bahwa masing-masing disimpan dalam kondisi terbaik dan terhindar dari kontaminasi.

4 dari 4 halaman

8. Perhatikan Penyimpanan Daging Basah dan Kering

Daging kurban bisa dibagi menjadi daging basah dan daging kering, dan cara penyimpanannya berbeda untuk menjaga kualitas masing-masing. Untuk daging basah, simpan dalam wadah kedap udara atau bungkus dengan plastik khusus makanan sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Pastikan daging basah tidak terkena langsung udara dalam kulkas untuk menghindari kehilangan kelembapan.

Kelembapan adalah faktor penting dalam menjaga kesegaran daging basah. Untuk daging kering, seperti dendeng atau abon, simpan dalam wadah kedap udara dan pastikan tidak terkena kelembapan yang bisa merusak tekstur daging. Daging kering lebih tahan lama, tetapi tetap membutuhkan perlindungan dari kelembapan agar tidak kehilangan tekstur dan kualitasnya.

9. Jangan Menyimpan Daging Terlalu Lama

Meskipun kulkas dapat memperlambat proses pembusukan, daging tetap memiliki batas waktu penyimpanan yang aman. Setiap jenis daging memiliki masa simpan yang berbeda, dan penting untuk mengenali batas waktu penyimpanan yang aman untuk setiap jenis daging kurban.

Jangan biarkan daging kurban terlalu lama di kulkas karena dapat mengurangi kualitasnya. Setelah beberapa hari penyimpanan, daging harus segera dikonsumsi atau diolah untuk memastikan keamanannya. Dengan mengetahui dan mematuhi batas waktu penyimpanan, Anda dapat memastikan bahwa daging yang Anda konsumsi selalu segar dan aman.

10. Hindari Penumpukan Daging

Penyimpanan daging dalam tumpukan yang terlalu tinggi dapat merusak kualitas daging karena bagian-bagian yang tertekan. Daging yang ditekan dapat mengalami perubahan tekstur dan menjadi tidak menarik untuk dikonsumsi. Hindari menumpuk daging terlalu banyak di dalam kulkas.

Gunakan rak-rak atau wadah tambahan untuk menyimpan daging dengan rapi dan terpisah. Ini tidak hanya membantu menjaga kualitas daging tetapi juga memudahkan akses dan pengambilan. Pastikan daging tidak menempel satu sama lain atau pada dinding kulkas untuk mencegah pembekuan yang tidak merata dan potensi kontaminasi. Hindari menumpuk daging dalam satu wadah atau tumpukan yang terlalu tinggi, karena ini dapat menyebabkan daging menjadi rusak dan tidak layak konsumsi.