Liputan6.com, Jakarta Mengolah dan menyimpan daging kurban dengan benar adalah kunci untuk memastikan kualitas dan ketahanannya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, daging kurban tahan berapa lama di freezer? Menyimpan daging di freezer memang menjadi pilihan banyak orang karena dapat memperlambat pertumbuhan bakteri dan menjaga kesegarannya. Namun, mengetahui durasi penyimpanan yang tepat sangat penting agar daging tetap aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga
Advertisement
Selain durasi, cara penyimpanan juga berperan besar dalam menjaga kualitas daging kurban. Meskipun membekukan daging dapat menghambat pertumbuhan bakteri, ada teknik khusus yang perlu diperhatikan. Dalam proses ini, ada beberapa tips penting yang bisa membantu Anda menjawab pertanyaan, daging kurban tahan berapa lama di freezer? Penasaran dengan tips-tips tersebut? Anda mungkin akan terkejut dengan beberapa langkah sederhana yang bisa memperpanjang masa simpan daging.
Bagaimana cara menyimpan daging kurban agar tetap segar dan aman di freezer? Berapa lama daging kurban bisa bertahan di suhu beku tanpa kehilangan kualitasnya? Artikel ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara mendalam. Pastikan Anda mengetahui jawaban atas pertanyaan daging kurban tahan berapa lama di freezer? serta langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan daging kurban tetap dalam kondisi terbaik selama disimpan.
Untuk jawaban lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com jawaban dari pertanyaan daging kurban tahan berapa lama di freezer dan tips menyimpannya, pada Senin (1/7).
Daging Kurban Tahan Berapa Lama Di Freezer?
Idul Adha merupakan momen yang identik dengan pembagian daging kurban. Daging ini biasanya diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti sate, gulai, rendang, atau tongseng. Namun, tidak semua daging kurban langsung diolah; banyak yang memilih untuk menyimpannya terlebih dahulu. Untuk itu, penting untuk mengetahui cara menyimpan daging dengan benar agar tetap aman dan tahan lama. Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah menyimpannya di freezer. Lalu, sebenarnya daging kurban di freezer tahan berapa lama?
Daging mentah, terutama jika disimpan pada suhu ruang, rentan mengalami pembusukan. Ini karena daging mengandung bakteri yang bisa berbahaya bagi tubuh. Mengutip dari Healthline, ada dua jenis bakteri yang biasanya terdapat dalam daging: bakteri patogen dan bakteri penyebab pembusukan. Bakteri patogen bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan dan tumbuh dengan cepat, meskipun tidak bisa dideteksi melalui pandangan mata, rasa, atau bau. Sementara itu, bakteri penyebab pembusukan bisa mengubah rasa, bentuk, dan bau daging, membuatnya cepat busuk jika disimpan pada suhu ruang.
Untuk mengatasi masalah ini, penyimpanan di freezer menjadi solusi yang umum digunakan. Freezer dapat memperlambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan bakteri, sehingga daging tetap aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, daging kurban di freezer sebenarnya tahan berapa lama?
Daging kurban, baik itu sapi, kambing, atau daging merah lainnya, memiliki ketahanan yang relatif sama dengan daging biasa yang dibeli di pasar. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, potongan daging dapat disimpan di dalam freezer selama 4 hingga 12 bulan. Informasi serupa juga dikutip dari Times of India, yang menyebutkan bahwa daging sapi dan daging merah lainnya bisa bertahan di suhu dingin selama lima hari, tetapi jika dibekukan, ketahanannya bisa mencapai 12 bulan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ketahanan daging yang telah dimasak berbeda dengan daging mentah. Daging yang telah dimasak hanya dapat bertahan 3-4 hari di dalam kulkas dan 2-3 bulan jika disimpan di freezer. Oleh karena itu, menyimpan daging kurban mentah di freezer adalah cara yang efektif untuk memastikan bahwa daging tetap aman dan layak konsumsi dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Advertisement
Cara Menyimpan Daging agar Awet
Untuk memastikan daging kurban tetap segar dan aman dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, ada beberapa langkah kunci yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah cara menyimpan daging dengan benar agar bisa awet hingga berbulan-bulan.
1. Cuci Tangan Sebelum Menyentuh Daging
Langkah pertama yang sangat penting adalah mencuci tangan secara menyeluruh sebelum menyentuh daging. Mencuci tangan akan membantu menghindari transfer kuman dari tangan ke daging, yang dapat mempercepat proses pembusukan. Pastikan untuk menggunakan sabun dan air hangat, serta menggosok tangan setidaknya selama 20 detik.
2. Iris Daging yang Memar atau Kotor
Sebelum menyimpan daging, inspeksi daging dengan seksama. Jika terdapat bagian yang memar atau terkontaminasi, segera iris dan pisahkan dari daging lainnya. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran bakteri dan menjaga kualitas keseluruhan daging.
3. Gunakan Chiller Sebelum Freezer
Sebelum memindahkan daging ke dalam freezer, dinginkan terlebih dahulu daging dalam chiller selama beberapa jam. Langkah ini membantu menjaga struktur daging tetap baik dan mengurangi risiko perubahan tekstur yang disebabkan oleh pembekuan langsung. Chiller akan menurunkan suhu daging secara perlahan sebelum akhirnya dibekukan.
4. Atur Suhu Freezer dengan Tepat
Pengaturan suhu freezer sangat penting untuk menjaga kualitas daging. Pastikan suhu freezer diatur setidaknya pada -17°C atau lebih rendah, sesuai rekomendasi Food and Drug Administration (FDA). Suhu yang rendah ini akan menghentikan perkembangan bakteri dan mempertahankan kualitas daging untuk jangka waktu yang lama.
5. Simpan dalam Wadah Tertutup
Gunakan wadah plastik kedap udara atau kantong ziplock untuk menyimpan daging mentah sebelum dimasukkan ke dalam freezer. Pastikan wadah atau kantong tersebut bersih dan steril untuk mengurangi risiko kontaminasi. Wadah kedap udara akan membantu mencegah masuknya udara dan menjaga daging tetap segar lebih lama.
6. Pisahkan Daging Kambing dan Sapi
Untuk mengurangi risiko bau tidak sedap dan penyebaran kuman, pisahkan daging kambing dari daging sapi sejak awal. Daging kambing memiliki serat yang lebih halus dan warna yang lebih muda dibandingkan dengan daging sapi. Memisahkan kedua jenis daging ini akan membantu menjaga kualitas dan rasa masing-masing daging.
7. Pisahkan Daging Menurut Bagiannya
Selain memisahkan daging berdasarkan jenisnya, disarankan juga untuk memisahkan daging berdasarkan jenis potongan. Misalnya, pisahkan antara daging padat, berlemak, dan tulang. Pemisahan ini akan membantu dalam pengelolaan dan penggunaan yang lebih efisien saat memasak.
8. Bumbui Sebelum Disimpan
Sebelum menyimpan daging dalam freezer, bumbui atau marinasi daging dengan rempah-rempah seperti kunyit, garam, bawang, atau bumbu lainnya. Bumbu-bumbu ini tidak hanya meningkatkan rasa daging tetapi juga mengandung zat antibakteri alami yang dapat membantu mengawetkan daging lebih lama.
9. Bagi Daging untuk Satu Masak
Untuk mempermudah penggunaan, bagi daging dalam porsi-porsi yang sesuai untuk satu kali masak. Setiap porsi sebaiknya diberi label dengan jenis potongan, jumlah, dan tanggal penyimpanan. Dengan cara ini, Anda dapat menghindari pemborosan dan mempertahankan kualitas daging.
Cara Mengolah Daging Beku
Mengolah daging beku memerlukan beberapa langkah penting untuk memastikan daging tetap berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan saat ingin mengolah daging yang beku:
1. Thawing dengan Chiller
Langkah pertama yang harus dilakukan saat akan mengolah daging beku adalah memindahkan daging dari freezer ke chiller untuk proses thawing (pencairan) yang lambat namun aman. Proses thawing perlahan ini penting untuk menjaga kelembaban dan struktur daging agar tetap terjaga dengan baik. Jika daging dicairkan terlalu cepat, misalnya dengan menggunakan air panas atau microwave, struktur daging dapat berubah dan kehilangan kelembaban, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tekstur dan rasa daging. Dengan thawing di chiller, daging akan mencair secara perlahan dalam suhu yang lebih stabil, mengurangi risiko perkembangan bakteri.
2. Masak Hingga Matang
Setelah proses thawing selesai, pastikan daging dimasak hingga matang secara menyeluruh. Memasak daging dengan baik tidak hanya meningkatkan rasa dan tekstur, tetapi juga sangat penting untuk membunuh bakteri yang mungkin ada dalam daging. Bakteri seperti Salmonella dan E. coli bisa terdapat pada daging mentah dan hanya dapat dibunuh melalui proses memasak yang cukup. Pastikan suhu internal daging mencapai setidaknya 75°C (165°F) untuk memastikan semua bakteri patogen telah mati. Gunakan termometer daging jika perlu untuk memastikan daging benar-benar matang.
3. Hindari Membekukan Kembali Daging yang Sudah Dicairkan
Satu hal yang perlu diingat adalah menghindari membekukan kembali daging yang sudah dicairkan. Membekukan ulang daging yang telah dicairkan dapat mempengaruhi kualitas daging, mengurangi kelembutan, dan meningkatkan risiko kontaminasi bakteri. Ketika daging dicairkan, bakteri yang sebelumnya tidak aktif dapat mulai berkembang biak. Membekukan kembali daging tersebut tidak akan membunuh bakteri ini, hanya membuatnya tidak aktif sementara. Oleh karena itu, sebaiknya olah daging dalam satu kali proses thawing dan hindari proses pembekuan ulang untuk memastikan keamanan pangan dan kualitas daging yang optimal.
Â
Â
Â
Advertisement