Sukses

Harga Inhaler Asma, Rekomendasi Inhaler Asma yang Ampuh dan Bagus

Rekomendasi dan harga inhaler asma yang bagus.

Liputan6.com, Jakarta Asma bisa menjadi kondisi yang mengganggu kehidupan sehari-hari, terutama saat gejalanya kambuh secara tiba-tiba. Salah satu solusi yang sering digunakan untuk meredakan serangan asma adalah inhaler. Namun, dengan berbagai jenis inhaler yang tersedia di pasaran, sering kali membuat kita bingung menentukan pilihan yang tepat. Terlebih lagi, faktor harga inhaler asma juga menjadi pertimbangan penting sebelum memutuskan untuk membeli.

Bagi mereka yang sedang mencari informasi tentang harga inhaler asma, artikel ini akan memberikan ulasan yang lengkap. Selain itu, rekomendasi inhaler asma yang ampuh dan bagus juga akan dibahas secara mendetail, sehingga Anda dapat menemukan inhaler yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda. Tidak hanya membahas kualitas, namun harga inhaler asma yang bervariasi juga akan diulas untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.

Penting untuk mengetahui bahwa harga inhaler asma bisa sangat bervariasi tergantung pada merek, jenis, dan tempat pembeliannya. Dengan informasi yang tepat, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih inhaler yang tidak hanya efektif tetapi juga sesuai dengan anggaran Anda. 

Untuk daftar lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkap rekomendasi dan harga inhaler asma yang bagus, pada Senin (1/7).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rekomendasi Obat Asma Inhaler

Berikut ini adalah rekomendasi obat asma inhaler yang efektif dan terpercaya untuk mengatasi serta menurunkan gejala asma:

1. Ventolin Nebules 2.5 mg 5 Ampul

Ventolin Nebules adalah salah satu obat yang sangat efektif untuk mengatasi masalah pada saluran pernapasan, seperti asma dan penyakit paru-paru lainnya. Obat ini mengandung zat aktif salbutamol, yang merupakan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek. Cara kerja salbutamol adalah dengan merangsang reseptor beta-2 pada otot bronkus, sehingga otot bronkus mengalami relaksasi.

Namun, penggunaan Ventolin Nebules memerlukan peralatan nebulizer, dan harus sesuai dengan dosis serta saran dokter. Ini berarti pengguna tidak boleh sembarangan dalam menggunakannya.

Rentang harga: Rp36.300-Rp85.900 per strip.

2. Ventolin Inhaler 100 mcg 200 Doses

Ventolin Inhaler merupakan obat asma yang bisa langsung kamu gunakan tanpa bantuan alat nebulizer. Obat asma inhaler ini juga mengandung salbutamol untuk mengatasi penyakit asma dan penyakit paru. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis dari dokter.

Cara penggunaan Ventolin Inhaler:

  • Kocok dahulu inhaler sebelum menggunakannya.
  • Duduk tegak.
  • Tekan inhaler bersama dengan menarik napas panjang.
  • Tahan napas selama 10 detik setelah menghirup obat ini.
  • Buang napas secara perlahan.

Rentang harga: Rp161.900 – Rp164.600 per botol.

3. Seretide Inhaler 25/50 mcg 120 Dosis

Seretide Inhaler adalah obat asma yang mampu mengurangi gejala asma dengan cepat. Obat ini mengandung kombinasi fluticasone propionate dan salmeterol, yang bekerja dengan cara berbeda untuk mengendalikan asma. Penggunaan obat ini harus benar-benar mengikuti dosis dan petunjuk dari dokter, karena penggunaan yang tidak sesuai dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, iritasi tenggorokan, dan jantung berdebar.

Rentang harga: Rp187.600-Rp192.800 per box.

4. Suprasma Inhaler 100 mcg 200 Dose

Suprasma Inhaler adalah obat yang efektif untuk mengatasi penyempitan saluran napas akibat asma dan sesak napas. Obat ini juga mampu meredakan gejala asma seperti mengi, dada sesak, dan napas pendek. Penggunaan Suprasma Inhaler harus sesuai dengan dosis dan saran dokter. Penggunaan berlebihan dapat meningkatkan risiko efek samping, termasuk iritasi mulut dan tenggorokan.

Rentang harga: Rp90.000-Rp97.700 per box.

5. Flixotide 50 mcg Inhaler

Flixotide Inhaler mengandung fluticasone propionate sebesar 50 mcg, yang merupakan steroid untuk mengurangi peradangan pada saluran napas dan menurunkan gejala asma. Penggunaan Flixotide harus berdasarkan resep dokter dan tidak boleh digunakan sembarangan, karena penggunaannya memerlukan pengawasan medis yang ketat untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

Rentang harga: Rp132.900-Rp170.700 per box.

 

 

3 dari 3 halaman

Beragam Jenis Alat Inhaler Asma

Penentuan obat dan jenis alat inhaler asma yang tepat dilakukan oleh dokter berdasarkan kondisi spesifik asma yang dialami oleh penderita. Baik itu obat kerja cepat maupun obat kerja lambat, keduanya dapat diberikan dalam bentuk alat inhaler yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis alat inhaler asma yang kerap digunakan:

1. Inhaler Dosis Terukur (MDI)

Inhaler dosis terukur, yang juga dikenal sebagai metered dose inhaler (MDI), adalah jenis inhaler asma yang paling umum digunakan. Alat ini berbentuk tabung plastik yang memiliki corong untuk mulut, memungkinkan penderita asma untuk menghirup obat yang terdapat di dalamnya. Semua jenis obat asma berbentuk aerosol, baik itu kortikosteroid, bronkodilator, maupun kombinasi keduanya, bisa digunakan dengan inhaler MDI.

Salah satu tantangan dalam menggunakan MDI adalah kebutuhan untuk melakukan gerakan menekan tabung bersamaan dengan koordinasi pernapasan yang tepat. Ini bisa menjadi sulit bagi beberapa pengguna, terutama anak-anak atau orang tua yang mungkin mengalami kesulitan dalam mengoordinasikan gerakan tangan dan pernapasan.

2. Inhaler Kabut Lembut (SMI)

Soft Mist Inhaler (SMI) atau inhaler kabut lembut, memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan MDI. Alat ini mampu menghasilkan uap lembut yang mengandung lebih banyak partikel obat, sehingga dosis obat yang dibutuhkan lebih sedikit. Jenis inhaler ini dirancang untuk memberikan partikel obat yang lebih halus dan dalam jumlah yang lebih banyak ke saluran pernapasan, meningkatkan efikasi pengobatan.

Obat asma yang biasa digunakan dalam SMI adalah bronkodilator, seperti tiotropium dan olodaterol. Dengan desain yang memungkinkan uap lembut untuk dihirup lebih mudah, SMI cocok untuk pengguna yang membutuhkan dosis obat yang lebih akurat dan efisien.

3. Inhaler Serbuk Kering

Inhaler serbuk kering dirancang untuk penderita asma yang kesulitan melakukan koordinasi antara gerakan menekan alat dan bernapas, seperti yang diperlukan dalam MDI. Inhaler jenis ini menggunakan serbuk kering sebagai medium obatnya. Pengguna hanya perlu menarik napas dengan kuat melalui corong untuk menghirup obat.

Meskipun fitur ini memudahkan pengguna, inhaler serbuk kering memerlukan usaha napas yang lebih kuat dan stabil untuk memastikan dosis obat yang tepat masuk ke saluran pernapasan. Salah satu kelemahannya adalah dosis yang sama persis sulit diperoleh setiap kali menggunakan jenis inhaler ini, karena tergantung pada kekuatan napas setiap kali digunakan.

4. Nebulizer

Nebulizer adalah alat inhaler asma yang dapat mengubah obat cair menjadi uap, memungkinkan obat untuk dihirup secara langsung ke dalam paru-paru. Berbagai jenis obat asma, baik obat kerja cepat maupun obat kerja lambat, dapat digunakan pada nebulizer. Alat ini sangat efektif dalam memberikan dosis obat yang tepat, terutama bagi penderita yang mengalami kesulitan menggunakan MDI atau inhaler serbuk kering.

Dokter sering menganjurkan penggunaan nebulizer untuk anak-anak atau lansia yang menderita asma, karena kelompok usia tersebut cenderung memiliki kekuatan hirup yang kurang baik. Nebulizer memberikan cara yang lebih mudah dan efisien untuk memastikan bahwa obat asma dihirup dengan benar dan mencapai saluran pernapasan secara efektif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.