Liputan6.com, Jakarta Dalam era digital saat ini, penipuan melalui telepon seluler semakin berkembang pesat. Memperdaya korban dengan menggunakan kode telepon +1, yang merupakan kode telepon Amerika Serikat menjadi salah satu modusnya. Kode ini telah menjadi alat umum bagi para penipu untuk memanipulasi korban mereka melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.
Baca Juga
Advertisement
Kode telepon 1 penipuan seringkali menawarkan berbagai barang, jasa, atau kesempatan pekerjaan yang menggiurkan. Dengan menggunakan nomor telepon +1, penipu berharap untuk terlihat lebih meyakinkan dan kredibel di mata korban potensial. kode telepon 1 penipuan digunakan untuk phising dengan memancing korban menekan link yang dikirimkan dengan tujuan meretas akun Whatsappnya.
Nomor +1dapat diperoleh dengan mudah melalui aplikasi yang tersedia di Play Store dengan biaya terjangkau. Kemudahan ini memungkinkan para penipu untuk melakukan aksi mereka tanpa terdeteksi, memanfaatkan ketidakwaspadaan dan kepercayaan korban. Penipuan melalui nomor telepon berawalan +1 telah menjadi ancaman serius, memakan banyak korban di berbagai negara. Berikut ulasan lebih lanjut tentang kode telepon 1 penipuan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/7/2024).
Tindakan yang Tidak Dianjurkan untuk Melindungi Akun WhatsApp dari Peretasan
Penipuan melalui WhatsApp semakin meningkat dengan munculnya modus baru yang mengancam keamanan pengguna. Salah satu trik terbaru adalah meminta korban untuk menelepon ke nomor tertentu yang dapat mengakibatkan peretasan akun WhatsApp.
Trik ini sederhana namun efektif, korban menerima telepon dari pelaku yang meminta mereka untuk menekan 67 atau 405 diikuti dengan nomor telepon tertentu. Setelah melakukan ini, akun WhatsApp korban dapat diambil alih oleh peretas, memberi mereka kendali penuh atas pesan dan kontak di dalamnya.
Setelah mengambil alih akun, peretas sering kali memanfaatkan akses ini untuk menipu kontak-kontak yang dimiliki korban, meminta uang atau melakukan tindakan lain yang merugikan tanpa sepengetahuan korban.
Penyebab utama keberhasilan modus ini adalah bahwa nomor yang diminta untuk ditelepon (67 atau 405) sering digunakan oleh penyedia layanan di seluruh dunia, membuat korban cenderung kurang curiga untuk melakukan tindakan tersebut.
Cara Menghindari Peretasan Melalui Nomor Telepon +1 di WhatsApp
Penipuan melalui nomor telepon berawalan +1 semakin menjadi ancaman serius bagi pengguna WhatsApp. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindarinya.Â
1. Verifikasi Identitas
 Sebelum melakukan transaksi atau memberikan informasi pribadi kepada pihak yang menghubungi Anda melalui nomor telepon +1, pastikan untuk selalu memverifikasi identitas mereka. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut atau meminta bukti yang mendukung klaim mereka.
2. Jangan Mudah Percaya
Waspadai penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Lakukan penelitian lebih lanjut sebelum memutuskan untuk bertransaksi atau memberikan informasi pribadi. Jika penawaran terdengar terlalu menggiurkan, kemungkinan besar itu adalah upaya penipuan.
3. Periksa Ulasan dan Reputasi
Jika Anda ditawari barang atau jasa melalui nomor telepon +1, periksa ulasan dan reputasi penjual atau penyedia layanan tersebut secara online. Ulasan dari pengguna lain dapat memberikan gambaran tentang keandalan dan integritas mereka.
4. Laporkan Penipuan
Jika Anda menduga adanya penipuan atau telah menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwenang atau ke platform yang bersangkutan. Melaporkan tindakan penipuan dapat membantu mencegah penipuan lebih lanjut dan melindungi pengguna lain.
5. Berbagi Informasi
Edukasikan keluarga dan teman-teman Anda tentang modus penipuan yang menggunakan nomor telepon +1. Berbagi informasi ini dapat meningkatkan kesadaran mereka dan membantu mereka untuk lebih waspada dalam menghadapi situasi serupa.
Dengan meningkatnya kesadaran dan kewaspadaan bersama, diharapkan jumlah korban penipuan yang dilakukan melalui modus menggunakan nomor telepon +1 dapat berkurang. Tetap waspada dan hati-hati terhadap penawaran yang tidak biasa atau mencurigakan melalui pesan WhatsApp atau panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal.Â
Advertisement
Cara Mengaktifkan Fitur Verifikasi 2 Langkah Whatsapp
Ini adalah langkah keamanan yang sangat penting. Dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah, pengguna Whatsapp menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan memasukkan PIN yang Anda buat setiap kali mengakses akun WhatsApp dari perangkat baru.
- Buka aplikasi WhatsApp
- Tekan ikon tiga titik di bagian pojok kanan atas
- Lanjutkan dengan masuk ke menu Settings
- Klik Pengaturan Akun
- Klik Two-step Verification
- Berikutnya akan ada permintaan untuk mengaktifkan fitur dengan PIN dan tekan enable.
- Buat PIN dengan memasukkan enam angka sesuai keinginan.
- WhatsApp akan meminta memasukkan alamat email yang terhubung dengan akun. Ini digunakan saat ingin mengganti PIN.
Ciri-ciri Phishing yang Perlu Diwaspadai
Phishing merupakan bentuk penipuan yang semakin umum terjadi, khususnya melalui telepon dan pesan elektronik. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari nomor telepon scammer yang perlu diwaspadai untuk menghindari jatuh ke dalam modus penipuan.
1. Nomor Tak Dikenal dan Meminta Data Pribadi
Salah satu tanda utama dari penipuan telepon adalah penggunaan nomor yang tidak dikenal atau tidak terdaftar dalam kontak Anda. Scammer sering menggunakan nomor dengan awalan kode yang tidak biasa atau bahkan nomor internasional seperti +1 tanpa alasan yang jelas.Â
Setelah menghubungi Anda, mereka sering kali meminta data pribadi seperti username, password, kode OTP, atau CVV kartu debit. Penting untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada nomor telepon yang tidak dikenal.
2. Menggunakan ID Palsu
Scammer sering berpura-pura sebagai seseorang yang dikenal seperti anggota keluarga, teman dekat, atau bahkan menggunakan identitas palsu dari perusahaan atau lembaga yang terkenal. Mereka dapat mengubah nomor telepon yang muncul pada ID pemanggil di perangkat Anda agar terlihat seperti dari sumber yang terpercaya. Pastikan untuk selalu memverifikasi identitas dengan cara lain sebelum memberikan informasi atau merespons permintaan mereka.
3. Bukan dari Nomor Resmi
Penipuan sering terjadi dengan cara menawarkan sesuatu atas nama perusahaan atau lembaga tertentu. Nomor telepon yang digunakan seharusnya adalah nomor resmi dari perusahaan tersebut, bukan nomor pribadi yang tidak terverifikasi. Waspadai penawaran yang terdengar tidak biasa atau tidak sesuai dengan praktik bisnis yang umum dari perusahaan yang bersangkutan.
4. Memiliki Nomor yang Serupa
Scammer dapat melakukan serangkaian panggilan dalam waktu singkat dengan nomor yang serupa atau hampir identik. Mereka menggunakan teknik ini untuk menyesatkan pengguna agar merasa lebih percaya atau tertipu dengan kemiripan nomor tersebut. Contohnya, jika Anda menerima panggilan dengan nomor akhir 712, panggilan berikutnya dapat memiliki nomor akhir 715, 719, atau 721. Berhati-hatilah terhadap pola panggilan seperti ini dan hindari untuk memberikan informasi pribadi tanpa verifikasi yang jelas.
Dengan meningkatkan kesadaran terhadap ciri-ciri penipuan ini, pengguna dapat mengambil langkah-langkah preventif seperti tidak memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dikenal dan selalu memverifikasi identitas sebelum merespons panggilan atau pesan yang mencurigakan. Langkah-langkah ini dapat membantu melindungi diri dari modus penipuan yang semakin canggih dan merugikan.
Advertisement