Liputan6.com, Jakarta Dalam era digital ini, penipuan melalui telepon telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk tetap waspada terhadap penipuan telepon dan melindungi diri kita sendiri serta keuangan kita.
Baca Juga
Advertisement
Penipuan melalui telepon menjadi semakin canggih dan sulit untuk dideteksi. Pelaku penipuan tersebut sering kali menggunakan teknik manipulasi emosi atau persuasi yang mengarah pada hilangnya uang atau informasi pribadi.
Ketidakwaspadaan dalam menghadapi penipuan melalui telepon dapat mengakibatkan kerugian finansial yang serius. Data pribadi yang didapatkan oleh penipu dapat digunakan untuk kegiatan kriminal lainnya, seperti pencurian identitas atau penipuan kartu kredit.
Agar terhindar dari penipuan telepon, kita perlu waspada dan mengambil langkah-langkah protektif. Salah satu langkah pencegahan untuk mewaspadai telepon penipuan, sangat penting untuk memahami ciri-cirinya.
Berikut adalah ciri-ciri telepon yang terindikasi tindak penipuan, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (2/7/2024).
1. Nomor Tak Dikenal
Panggilan telepon dari nomor tak dikenal seringkali menjadi waspada, karena memiliki indikasi atau ciri-ciri panggilan penipuan. Pertama, nomor tak dikenal tidak terdaftar atau tidak ada di dalam kontak handphone kita. Ini membuatnya sulit untuk mengidentifikasi pengirim panggilan tersebut. Kedua, pelaku penipuan cenderung menggunakan nomor telepon yang tidak menggunakan awalan kode area seperti (021) atau (031). Hal ini dilakukan agar kita sulit untuk mengaitkan panggilan tersebut dengan daerah asal atau penyedia jasa telekomunikasi yang legit.
Selain itu, nomor tak dikenal seringkali datang dengan penawaran yang terlalu menggiurkan atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Ini adalah trik biasa yang digunakan oleh pelaku penipuan untuk menarik perhatian kita dan memanipulasi keinginan kita yang seringkali ingin mendapatkan sesuatu secara instan. Mereka dapat menawarkan hadiah, diskon besar, atau kesempatan bisnis yang sangat menguntungkan.
Untuk menghindari penipuan, penting untuk selalu berhati-hati ketika menerima panggilan dari nomor tak dikenal. Jangan terburu-buru memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada siapapun yang tidak Anda kenal atau tidak Anda percayai. Selalu verifikasi keaslian informasi dan penawaran yang diberikan, dan jika perlu, mintalah saran dari pihak yang lebih berpengalaman sebelum mengambil keputusan. Ingatlah bahwa menjaga keamanan dan privasi pribadi adalah prioritas utama.
2. Menggunakan ID Palsu
Menggunakan ID palsu adalah salah satu indikasi atau ciri panggilan telepon penipuan yang sering dilakukan oleh para scammer. Mereka akan mencoba untuk membuat panggilan terlihat lebih meyakinkan dengan berpura-pura sebagai orang-orang terdekat seperti ibu, saudara dekat, teman dekat, atau bahkan perusahaan yang dikenal.
Para penipu ini akan menggunakan identitas palsu agar korban lebih mudah terkecoh dan percaya dengan informasi yang mereka sampaikan. Mereka mengandalkan kepercayaan dan koneksi emosional yang mungkin sudah terjalin antara korban dan orang yang mereka pura-purakan.
Selain itu, penipu juga menggunakan trik untuk mengubah nomor telepon yang muncul pada ID pemanggil di perangkat korban. Dengan begitu, nama yang terlihat pada layar panggilan bisa saja tidak sesuai dengan identitas asli mereka. Hal ini bertujuan untuk mengelabui korban dan membuatnya sulit untuk membedakan antara panggilan penipuan atau panggilan yang sebenarnya.
Maka dari itu, penting bagi kita semua untuk tetap waspada terhadap panggilan telepon dengan identitas yang tidak jelas atau dari orang yang tidak dikenal secara personal. Selalu berhati-hati dan melakukan verifikasi lebih lanjut sebelum memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada siapapun melalui telepon.
Advertisement
3. Bukan dari Nomor Resmi
Bukan dari Nomor Resmi adalah indikasi atau ciri panggilan telepon penipuan yang perlu diwaspadai. Hal ini dikarenakan penipu seringkali menggunakan nomor telepon pribadi mereka daripada nomor telepon resmi perusahaan yang mereka klaim mewakili.
Biasanya, penipuan telepon terjadi ketika seseorang menerima panggilan yang menawarkan sesuatu dengan mengatasnamakan perusahaan tertentu. Namun, jika penawaran tersebut benar-benar resmi, seharusnya nomor telepon yang digunakan adalah nomor telepon perusahaan, dan bukan nomor telepon pribadi penipu.
Dalam kasus tersebut, jika nomor telepon yang muncul adalah nomor pribadi atau tidak dikenali, maka kemungkinan besar itu adalah panggilan telepon penipuan. Penipu sering kali menggunakan nomor pribadi untuk menjaga identitas mereka agar sulit dilacak oleh korban atau pihak berwajib.
Untuk melindungi diri dari telepon penipuan, penting untuk selalu berhati-hati dan tetap waspada terhadap panggilan yang mencurigakan. Jika ada keraguan tentang keabsahan panggilan tersebut, sebaiknya verifikasi langsung melalui nomor telepon resmi perusahaan atau sumber lain yang terpercaya sebelum memberikan informasi pribadi atau keuangan yang diminta.
Ingat, penipuan telepon adalah tindakan kriminal yang harus segera dilaporkan agar penjahat dapat ditindaklanjuti.
4. Memiliki Nomor yang Serupa
Memiliki Nomor yang Serupa adalah salah satu indikasi atau ciri dari panggilan telepon penipuan. Pelaku penipuan akan menelepon berkali-kali dalam sehari untuk mengganggu target mereka. Keunikan dari panggilan penipuan ini terletak pada nomor telepon yang digunakan. Meskipun nomor teleponnya berbeda, tetapi pola nomornya sangat mirip.
Misalnya, jika kamu ditelepon dengan nomor akhir 712, kemungkinan besar spam call selanjutnya akan memiliki nomor akhir serupa seperti 715, 719, atau 721. Pelaku penipuan sering menggunakan trik ini untuk membingungkan target mereka, berharap agar target terkecoh dan menjawab panggilan tersebut.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk waspada terhadap panggilan telepon dengan nomor serupa seperti ini. Jika kamu merasa bahwa panggilan tersebut mencurigakan atau tidak diketahui, disarankan untuk tidak menjawab panggilan tersebut dan segera memblokir nomor telepon tersebut. Selalu hati-hati dan jangan mudah percaya dengan penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
5. Mengaku dari Lembaga Pemerintah dan Perusahaan Besar
Panggilan telepon penipuan dapat memiliki ciri-ciri yang dapat kita waspadai. Salah satu ciri yang perlu diwaspadai adalah ketika orang yang menelepon mengaku mewakili lembaga pemerintah atau perusahaan besar.
Penipu sering kali berperan sebagai orang yang memiliki otoritas, dengan tujuan mengintimidasi korban. Mereka akan menggunakan nama lembaga seperti FBI atau perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Microsoft, atau Netflix untuk membuat penipuan mereka terdengar lebih meyakinkan.
Sebagai contoh, penipu dapat mengaku sebagai petugas pajak yang ingin meminta informasi pribadi atau nomor kartu kredit korban. Mereka juga dapat mengatasnamakan perusahaan besar untuk meminta pembayaran atas produk atau layanan yang sebenarnya tidak ada.
Untuk menghindari penipuan semacam ini, kita perlu berhati-hati dan skeptis terhadap setiap panggilan telepon yang mengaku mewakili lembaga pemerintah atau perusahaan besar. Hindari memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada mereka secara langsung melalui telepon. Sebaiknya, verifikasi identitas mereka secara independen melalui kontak resmi lembaga atau perusahaan terkait sebelum memberikan informasi apa pun.
Dengan mengenali ciri-ciri panggilan telepon penipuan ini, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan mencegah kerugian finansial yang tidak perlu.
6. Menawarkan Hadiah atau Keuntungan Besar
Telepon penipuan seringkali menggunakan taktik menawarkan hadiah atau keuntungan besar untuk menarik perhatian korban potensial. Namun, ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan agar terhindar dari telepon penipuan semacam ini.
Pertama, janganlah percaya dengan seseorang yang mengklaim bahwa Anda telah terpilih untuk mendapatkan hadiah. Biasanya, penipu akan menghubungi Anda secara tiba-tiba dan mengatakan bahwa Anda memenangkan undian atau kuis tertentu. Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya selalu mengingat apakah Anda pernah mengikuti undian atau program tersebut sebelumnya. Jika jawabannya tidak, dengan besar kemungkinan itu adalah penipuan.
Kedua, ketika seseorang menelepon dan menjanjikan keuntungan besar yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, ada baiknya untuk tetap berhati-hati. Penipu seringkali menjanjikan hadiah atau uang tunai dengan nilai yang sangat besar untuk menarik minat korban. Namun, kita perlu ingat bahwa tidak ada yang menghasilkan uang dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu, jangan mudah tergiur dan selalu berhati-hati ketika menanggapi telepon semacam itu.
Agar terhindar dari penipuan telepon dengan taktik menawarkan hadiah atau keuntungan besar, ingatlah untuk tidak percaya begitu saja dengan siapapun yang mengklaim bahwa Anda telah memenangkan sebuah hadiah. Periksa dan pastikan apakah Anda memang pernah mengikuti program tersebut. Selain itu, jangan terlalu mudah tergoda dengan janji keuntungan besar yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Tetaplah waspada dan jangan biarkan diri Anda menjadi korban penipuan telepon semacam ini.
Advertisement
7. Tidak Tahu Nama Anda
Telepon penipuan dapat dengan mudah terdeteksi dari cara panggilan yang dilakukan oleh penelepon yang tidak tahu nama Anda. Biasanya, penelepon penipuan akan menggunakan sapaan yang umum seperti "Pak" atau "Bu" tanpa menyebutkan nama orang yang dihubungi. Ini merupakan salah satu ciri yang menunjukkan adanya upaya penipuan.
Pada umumnya, petugas resmi yang menelepon untuk meminta informasi atau meminta uang seharusnya tahu nama lawan bicara mereka. Jika seseorang mengklaim sebagai petugas resmi namun tidak mengetahui nama Anda, maka besar kemungkinan itu adalah panggilan penipuan. Petugas resmi biasanya akan menggunakan nama lengkap di awal panggilan untuk memverifikasi identitas.
Mendapatkan panggilan telepon dari penelepon yang tidak tahu nama Anda dapat menjadi tanda peringatan untuk lebih berhati-hati. Jangan memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada orang yang tidak dapat membuktikan keaslian mereka. Selalu awasi dan lindungi diri Anda dari telepon penipuan dengan tidak memberikan data pribadi, perbankan, atau informasi rahasia lainnya kepada yang tidak dikenal.
8. Mengklaim Ada Utang yang Belum Dibayar
Panggilan telepon penipuan sering dikaitkan dengan pengklaiman adanya utang yang belum dibayar. Penelepon yang menggunakan taktik ini memiliki beberapa ciri atau indikasi sebagai penipu. Mereka seringkali menggunakan taktik intimidasi klasik, seperti mengancam atau menakut-nakuti korban dengan utang yang belum dibayar.
Penelepon biasanya akan mengklaim bahwa korban memiliki utang tertentu dan menuntut agar utang tersebut segera dibayarkan. Mereka akan menggunakan bahasa yang menakutkan dan mengancam dengan konsekuensi denda atau hukuman penjara jika korban tidak segera membayar.
Jika Anda merasa ragu atau curiga akan panggilan tersebut, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, tutup telepon dengan sopan dan tidak memberikan respons kepada penelepon tersebut. Kedua, hubungi perusahaan atau agensi terkait secara langsung untuk memastikan kebenaran dari klaim tersebut. Pastikan untuk mencari nomor kontak yang terpercaya dan tidak menggunakan nomor yang diberikan oleh penelepon.
Kesimpulannya, panggilan telepon yang mengklaim adanya utang yang belum dibayar memiliki indikasi atau ciri panggilan penipuan. Penting untuk selalu berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam memberikan informasi pribadi atau melakukan pembayaran atas klaim yang meragukan.
9. Meminta Informasi Sensitif
Panggilan telepon penipuan sering kali mencoba mengumpulkan informasi sensitif dari korban. Pelaku tersebut akan meminta data pribadi seperti nomor KTP, nomor kartu kredit, username, password, kode OTP, dan CVV kartu debit.
Nomor KTP dan nomor kartu kredit adalah informasi yang sangat pribadi dan dapat digunakan untuk tujuan yang tidak baik, seperti pencurian identitas atau penipuan keuangan. Seorang penipu yang meminta informasi ini melalui panggilan telepon dapat berpotensi menggunakan data tersebut untuk kepentingan pribadi yang merugikan korban.
Selain itu, meminta username, password, kode OTP, dan CVV kartu debit juga merupakan tindakan mencurigakan. Dengan memiliki informasi tersebut, penipu dapat mengakses akun online korban atau melakukan transaksi keuangan menggunakan kartu debit korban.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada lembaga keuangan atau pihak resmi lainnya yang akan pernah meminta informasi sensitif melalui panggilan telepon. Oleh karena itu, jika Anda menerima panggilan dari seseorang yang meminta informasi ini, jangan pernah memberikannya untuk alasan apapun.
Selalu berhati-hati dan waspada terhadap panggilan telepon yang mencurigakan. Pastikan Anda memeriksa keaslian panggilan tersebut dan verifikasi identitas penelepon sebelum memberikan informasi pribadi apa pun.
10. Perangkat Terinfeksi Malware
Perangkat terinfeksi malware dapat memberikan indikasi atau ciri panggilan telepon penipuan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah, penipu akan memberi tahu korban bahwa perangkat mereka telah terinfeksi malware atau virus. Mereka akan berusaha memancing rasa takut dan panik agar korban mengambil tindakan yang diminta.
Jika Anda diberitahu bahwa perangkat Anda terinfeksi, waspadalah jika penipu mencoba memaksa Anda menginstal perangkat lunak akses jarak jauh seperti AnyDesk atau TeamViewer. Biasanya, tujuan mereka adalah untuk mendapatkan akses dan kontrol penuh atas perangkat Anda.
Agar terhindar dari telepon penipuan, penting untuk selalu waspada dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Selalu verifikasi identitas pihak yang menghubungi Anda dan jangan pernah memberikan informasi pribadi atau menginstal perangkat lunak yang mencurigakan. Jika Anda merasa ada indikasi penipuan, segera laporkan ke pihak berwajib untuk tindakan lanjutan.
11. Ada Jeda Saat Menjawab Telepon
Panggilan telepon yang mengalami jeda saat dijawab seringkali menjadi indikasi adanya telepon penipuan. Hal ini dapat menjadi pertanda bahwa Anda sedang dihubungi oleh para penipu yang menggunakan teknologi panggilan otomatis.
Teknologi panggilan otomatis yang digunakan oleh penipu adalah suatu sistem yang memanfaatkan komputer untuk melakukan panggilan ke berbagai nomor telepon secara acak. Saat Anda menjawab panggilan tersebut, komputer ini baru menghubungkan Anda dengan penipu yang ada di berbagai tempat. Pada saat ada jeda saat Anda menjawab telepon, hal ini menandakan bahwa panggilan sedang diteruskan ke penipu yang telah terhubung dengan Anda.
Jeda saat menjawab telepon dapat memiliki berbagai tujuan bagi para penipu. Mereka mungkin menggunakan waktu jeda ini untuk mempersiapkan diri agar mereka terdengar lebih kredibel dan meyakinkan saat berbicara dengan Anda. Selain itu, jeda juga memberikan kesan bahwa panggilan tersebut berasal dari sumber yang sah agar Anda tidak meragukannya.
Untuk menghindari terkena penipuan melalui panggilan telepon, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan. Pertama, perhatikan apakah ada jeda saat Anda menjawab telepon. Jika ada, ada kemungkinan besar itu adalah panggilan penipuan. Kedua, waspadai panggilan yang meminta informasi pribadi atau keuangan Anda, terutama jika panggilan tersebut tidak Anda kenal.
Selalu ingat untuk berhati-hati dan tidak memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada orang yang tidak Anda kenal melalui panggilan telepon. Dengan begitu, Anda dapat melindungi diri dari penipuan melalui telepon dan menjaga keamanan serta privasi pribadi Anda.
Advertisement
12. Menolak Ditelepon Balik
Penelepon yang menolak ditelepon balik memiliki indikasi atau ciri-ciri telepon penipuan. Ketika seseorang menerima telepon dari pihak atau institusi tertentu, dan dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk menerima telepon, itu adalah hak untuk tidak melanjutkan pembicaraan atau meminta untuk ditelepon kembali di lain waktu.
Namun, jika lawan bicara menolak menutup telepon atau tidak mau menelepon kembali di waktu yang berbeda, hal ini patut dicurigai. Perhatikan juga apa yang dibahas lawan bicara. Penelepon penipu akan memanfaatkan situasi ini dengan meneruskan pembicaraan, menekan dengan desakan yang mengancam atau menakut-nakuti, seolah-olah keputusan harus diambil saat itu juga.
Jika hal ini terjadi, segera putuskan hubungan telepon dan hubungi pihak terkait untuk mengonfirmasi. Selain itu, jika menerima telepon dari nomor asing dalam keadaan yang tidak memungkinkan, berhak untuk tidak mengangkat telepon tersebut. Jika kamu memilih untuk mengangkatnya, mintalah informasi lebih detail melalui email dan jangan mengambil keputusan melalui telepon.
Ingat, dalam keadaan lengah atau memiliki perhatian yang terbagi, kita menjadi rentan jatuh dalam perangkap penipu. Oleh karena itu, sangat penting untuk waspada terhadap ciri-ciri panggilan telepon penipuan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
13. Menekan untuk Terburu-buru
Panggilan telepon penipuan seringkali menekan targetnya agar terburu-buru dalam mengambil keputusan. Dengan meningkatkan tekanan waktu, para penipu berharap dapat mendorong korban untuk membuat keputusan tanpa berpikir secara rasional. Oleh karena itu, tekanan waktu yang tinggi adalah salah satu ciri telepon penipuan yang perlu diwaspadai.
Selain itu, penipu juga sering menggunakan taktik menawarkan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Mereka akan memberikan tawaran hadiah atau promosi yang tidak masuk akal, dengan harapan dapat menarik perhatian korban. Tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan ini juga bisa menjadi tanda telepon penipuan.
Oleh karena itu, ketika menerima panggilan telepon yang menekan dan membuat kita terburu-buru, sangat penting untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Berpikirlah secara rasional dan pertanyakan keabsahan tawaran yang diberikan. Jika merasa ada yang mencurigakan, lebih baik mengakhiri panggilan tersebut dan melakukan verifikasi lebih lanjut sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.