Liputan6.com, Jakarta - Generasi sandwich adalah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller pada tahun 1981. Miller, seorang Profesor dan Direktur Praktikum dari University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat, menggunakan istilah ini untuk menggambarkan orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi sekaligus.
Melansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), generasi ini menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri, orang tua, dan anak-anak mereka.
Sebagai hasilnya, mereka sering kali merasakan tekanan finansial dan emosional yang signifikan. Generasi sandwich adalah contoh nyata dari bagaimana dinamika keluarga modern dapat menciptakan beban tambahan bagi individu dewasa.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang seperti apa generasi sandwich itu, penyebab munculnya generasi sandwich, dan jenis-jenis generasi sandwich lengkap cara memutus rantainya, Rabu (3/7/2024).
Penyebab Munculnya Generasi Sandwich
Fenomena generasi sandwich di Indonesia cukup signifikan. Pada tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ada sekitar 71 juta penduduk Indonesia yang termasuk dalam generasi sandwich. Dari jumlah tersebut, 8,4 juta di antaranya tinggal bersama anggota keluarga di luar keluarga inti yang mereka biayai.
Keadaan ini menunjukkan bahwa generasi sandwich adalah kelompok yang harus menanggung beban finansial tambahan akibat tanggung jawab keluarga yang melebar. Kondisi ini menciptakan situasi di mana banyak individu harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dari kedua generasi secara bersamaan.
Generasi sandwich sering kali dihadapkan pada kesulitan dalam memenuhi kebutuhan finansialnya sendiri. Tanggung jawab untuk membayar biaya pendidikan, kesehatan, dan biaya hidup lainnya bagi kedua generasi menciptakan tekanan finansial dari kedua arah.
Melansir dari Psychology Binus University ungkapan sandwich generation awalnya digunakan untuk menggambarkan wanita berusia 30 hingga 40 tahun yang terjepit di antara pasangan, anak-anak, orang tua, dan majikan. Namun, saat ini, istilah ini berlaku untuk pria dan wanita yang mengalami kondisi serupa.
Penyebab munculnya generasi sandwich bisa berasal dari beberapa faktor.
- Pertama, meningkatnya harapan hidup orang tua membuat banyak orang dewasa harus merawat mereka lebih lama.
- Kedua, anak-anak sering kali memerlukan dukungan finansial yang lebih besar karena biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya yang semakin tinggi.
- Ketiga, kondisi ekonomi yang tidak menentu dan tingginya biaya hidup mempersulit generasi sandwich untuk mencapai stabilitas finansial.
Akibatnya, generasi sandwich adalah kelompok yang harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Dalam menghadapi situasi ini, generasi sandwich perlu memiliki strategi keuangan yang baik dan dukungan sosial yang memadai. Mereka harus pintar mengelola keuangan dan mencari sumber pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan kedua generasi.
Selain itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk memberikan dukungan yang tepat bagi generasi sandwich agar mereka dapat menjalani peran mereka tanpa mengalami tekanan berlebihan. Jika demikian, generasi sandwich adalah cerminan dari tantangan dan dinamika keluarga modern yang kompleks.
Advertisement
Jenis-Jenis Generasi Sandwich
Generasi sandwich adalah kelompok individu yang menghadapi tantangan besar dalam menanggung beban finansial dan emosional dari berbagai generasi dalam keluarga mereka. Menurut Carol Abaya, seorang Aging and Elder Care Expert, ada tiga jenis generasi sandwich berdasarkan peran mereka dalam keluarga. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai setiap jenis generasi sandwich melansir dari OJK:
The Traditional Sandwich Generation
Generasi sandwich adalah kelompok individu dewasa yang berusia antara 40 hingga 50 tahun dan terhimpit oleh beban merawat orang tua berusia lanjut serta anak-anak yang masih membutuhkan dukungan finansial.
Contoh kasusnya adalah seorang wanita berusia 45 tahun yang harus mengurus ibunya yang berusia 75 tahun yang menderita penyakit kronis. Di sisi lain, ia juga harus membiayai pendidikan dua anaknya yang masih bersekolah di jenjang menengah dan perguruan tinggi.
Kondisi ini menciptakan tekanan finansial dan emosional yang besar karena ia harus membagi waktu dan sumber daya antara merawat orang tua dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Generasi sandwich adalah gambaran nyata dari dinamika keluarga yang semakin kompleks di era modern ini.
The Club Sandwich Generation
Generasi sandwich adalah kelompok individu yang berusia antara 30 hingga 60 tahun yang harus menanggung beban merawat orang tua, anak-anak, cucu (jika sudah punya), dan atau nenek kakek (jika masih hidup).
Contoh kasusnya adalah seorang pria berusia 55 tahun yang harus merawat ayahnya yang berusia 80 tahun dan menderita demensia, sementara juga harus membantu anaknya yang berusia 30 tahun yang baru saja kehilangan pekerjaan dan memiliki dua anak kecil.
Selain itu, ia juga masih memiliki nenek yang berusia 95 tahun yang membutuhkan perawatan khusus. Generasi sandwich adalah situasi yang sangat menantang karena mereka harus mengelola tanggung jawab yang beragam dan kompleks dari berbagai generasi dalam keluarga.
The Open Faced Sandwich Generation
Generasi sandwich adalah siapapun yang terlibat dalam pengasuhan orang lanjut usia, namun bukan merupakan pekerjaan profesionalnya, seperti pengurus panti jompo.
Contoh kasusnya adalah seorang wanita berusia 35 tahun yang bekerja sebagai pegawai kantor, tetapi harus mengurus tetangganya yang berusia 70 tahun dan menderita penyakit kronis karena tidak ada anggota keluarga lain yang bisa membantu.
Meskipun bukan tanggung jawab utamanya, wanita tersebut terlibat secara intensif dalam pengasuhan orang lanjut usia tersebut. Generasi sandwich adalah kelompok yang menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial yang tinggi meskipun tidak memiliki ikatan keluarga langsung dengan orang yang mereka rawat.
Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich
Generasi sandwich adalah kelompok individu yang harus menanggung beban finansial dan emosional dari berbagai generasi dalam keluarga mereka. Untuk memutus rantai generasi sandwich, diperlukan beberapa langkah strategis yang dapat membantu mengurangi tekanan tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Perencanaan Keuangan yang Matang
Membuat perencanaan keuangan yang matang adalah langkah pertama untuk memutus rantai generasi sandwich. Individu perlu menyusun anggaran yang jelas dan realistis, mengidentifikasi pengeluaran penting, serta menabung untuk kebutuhan masa depan.
Misalnya, menyisihkan sebagian pendapatan setiap bulan untuk dana darurat dan dana pensiun dapat membantu mengurangi beban finansial di masa depan. Dengan perencanaan yang baik, generasi sandwich adalah kelompok yang dapat mempersiapkan diri menghadapi berbagai situasi tak terduga.
2. Mempersiapkan Dana Pensiun dan Asuransi
Penting untuk mempersiapkan dana pensiun dan memiliki asuransi yang memadai. Dana pensiun akan memberikan jaminan finansial di masa tua, sehingga individu tidak lagi menjadi beban bagi anak-anak mereka.
Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga dapat membantu mengurangi beban biaya medis dan memberikan perlindungan finansial bagi keluarga. Generasi sandwich adalah kelompok yang perlu memastikan bahwa mereka memiliki perlindungan finansial yang cukup untuk menghadapi berbagai risiko di masa depan.
3. Meningkatkan Literasi Keuangan
Meningkatkan literasi keuangan adalah langkah penting lainnya. Dengan pengetahuan yang baik tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan manajemen utang, individu dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak.
Misalnya, mengikuti kursus atau seminar tentang keuangan pribadi dapat memberikan wawasan baru dan strategi untuk mengelola keuangan dengan lebih efektif. Generasi sandwich adalah kelompok yang perlu terus belajar dan mengembangkan keterampilan keuangan mereka.
4. Mendorong Kemandirian Anak
Mendorong kemandirian anak sejak dini dapat membantu memutus rantai generasi sandwich. Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya bekerja keras, menabung, dan mengelola uang dengan bijak akan membantu mereka menjadi individu yang mandiri secara finansial.
Selain itu, mendorong mereka untuk mengejar pendidikan tinggi dan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja juga penting. Generasi sandwich adalah kelompok yang dapat mempersiapkan anak-anak mereka untuk menghadapi tantangan finansial dengan lebih baik di masa depan.
5. Membentuk Dukungan Sosial
Membentuk dukungan sosial yang kuat juga merupakan cara efektif untuk memutus rantai generasi sandwich. Dukungan dari anggota keluarga lain, teman, dan komunitas dapat membantu mengurangi beban yang harus ditanggung sendirian.
Misalnya, berbagi tanggung jawab merawat orang tua dengan saudara kandung atau memanfaatkan layanan komunitas yang tersedia dapat meringankan beban. Generasi sandwich adalah kelompok yang perlu membangun jaringan dukungan yang solid untuk menghadapi berbagai tantangan.
Advertisement