Sukses

12 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, dari Aceh Sampai Papua

Daftar tambang emas terbesar di indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia, sebagai salah satu produsen emas terbesar di dunia, memiliki berbagai daerah yang menjadi penghasil utama emas. Daerah-daerah ini tersebar dari Sumatera hingga Papua, dengan beberapa tambang emas terbesar di Indonesia yang berperan signifikan dalam menjaga posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan emas terbesar di dunia. Dalam publikasi berjudul Booklet Tambang Emas Perak 2020 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Indonesia menduduki peringkat kelima dalam hal cadangan emas global, dengan cadangan mencapai 2.600 ton.

Namun, tidak banyak yang tahu daerah mana saja yang menyumbang produksi emas terbesar ini. Kalimantan Tengah, Papua Tengah, dan Nusa Tenggara Barat adalah beberapa daerah yang dikenal sebagai penghasil emas utama. Menariknya, Papua Tengah adalah lokasi dari tambang emas terbesar di Indonesia yang saat ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia. Dengan kontribusi signifikan dari daerah-daerah ini, Indonesia berhasil mencapai produksi emas sebesar 117,5 ton pada tahun 2021, menjadikannya produsen emas nomor sembilan di dunia.

Tapi, apakah Anda tahu daerah mana saja yang menyimpan tambang emas terbesar di Indonesia? Daftar ini mencakup tambang-tambang yang tak hanya besar dalam kapasitas produksi, tetapi juga memainkan peran krusial dalam perekonomian dan industri tambang Indonesia. Mari kita telusuri lebih lanjut, dan temukan fakta-fakta menarik seputar tambang emas terbesar di Indonesia.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber daftar tambang emas terbesar di indonesia, pada Jumat (5/7).

2 dari 7 halaman

1. Mimika, Papua Tengah

Mimika, Papua Tengah, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil emas terbesar di dunia. Di sini terdapat tambang emas Grasberg Block Cave (GBC) yang sangat terkenal. Tambang emas Blok Gua Grasberg ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia, sebuah perusahaan yang kini mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Selain tambang Grasberg, di Kabupaten Mimika juga terdapat tambang emas Deep Mill Level Zone (DMLZ) yang terletak di distrik Grasberg Papua. Tambang DMLZ ini juga dikelola oleh PT Freeport Indonesia dan menyimpan sejumlah mineral yang teridentifikasi sebanyak 77 juta ton, serta perkiraan jumlah mineral yang masih belum pasti sebanyak 305 juta ton. Mineral-mineral tersebut mencakup kombinasi konsentrasi emas, perak, dan tembaga.

Kawasan kota yang menjadi pusat aktivitas Freeport di Mimika adalah Tembagapura dan Kuala Kencana. Produksi emas dari tambang-tambang ini sangat signifikan, dengan Freeport menghasilkan sekitar 1,9 juta ons emas per tahun pada 2023. Selain itu, perusahaan ini juga menghasilkan lebih dari 1,6 miliar pon tembaga selama tahun yang sama. Aktivitas pertambangan di Mimika tidak hanya memberikan kontribusi besar pada produksi emas nasional, tetapi juga memainkan peran penting dalam perekonomian lokal dan nasional.

2. Banyuwangi, Jawa Timur

Tambang emas Tujuh Bukit atau Tambang Tumpang Pitu di Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan salah satu tambang emas terbesar di Indonesia. Tambang ini terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, dan dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), yang merupakan anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Tbk. PT Bumi Suksesindo menjalankan kegiatan penambangan di Tambang Emas Tujuh Bukit dengan merujuk pada Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi yang telah diperoleh sejak tahun 2012.

Izin tersebut mencakup lahan seluas 4.998 hektare yang terletak di wilayah hutan produksi di Desa Sumberagung. Dari total luas lahan tersebut, BSI hanya memanfaatkan 992 hektare untuk melaksanakan operasi tambang. Aktivitas pertambangan di Tujuh Bukit ini menunjukkan bagaimana pemanfaatan sumber daya alam dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan regulasi yang ada. Tambang ini menjadi salah satu sumber emas utama di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi emas nasional.

3 dari 7 halaman

3. Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat

Gunung Pongkor adalah salah satu daerah penghasil emas terkemuka di Indonesia yang dikelola oleh Tambang Emas Pongkor (TEP), bagian dari BUMN PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Tambang ini berlokasi di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berjarak sekitar 54 kilometer dari Kota Bogor. Eksplorasi logam dasar di tambang Gunung Pongkor telah dimulai sejak tahun 1974, menjadikan tempat ini sebagai salah satu sumber emas penting di Indonesia.

Tambang Emas Pongkor memiliki tiga urat kuarsa utama yang kaya akan emas dan perak, yaitu urat Ciguha, urat Kubang Kicau, dan urat Cicurug. Cadangan geologi di Gunung Pongkor mencapai sekitar 6 juta ton bijih emas dengan kadar emas rata-rata sekitar 17,14 gram per ton dan kadar perak sekitar 154,28 gram per ton. Angka ini menunjukkan betapa signifikan sumber daya mineral yang ada di Gunung Pongkor.

Mengutip artikel Menyusuri Jejak Gurandil di Tambang Emas Pongkor (2012) dalam situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, cadangan emas di Gunung Pongkor diperkirakan dapat dipertahankan hingga 12 atau 14 tahun ke depan. Hal ini menandakan bahwa tambang ini masih memiliki potensi produksi yang besar dan berkelanjutan, yang berperan penting dalam kontribusi emas nasional.

4. Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Tambang emas bernama Tambang Onto berada di kawasan Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tambang Onto merupakan hasil eksplorasi yang dilakukan oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM) sejak tahun 2010. Penemuan deposit bijih tembaga-emas di wilayah ini diumumkan pada Februari 2020 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menandai adanya potensi besar di kawasan ini.

Berdasarkan hasil eksplorasi hingga Desember 2019, sumber daya mineral Tambang Onto diperkirakan mencapai 1,7 miliar ton, dengan kandungan 0.89% tembaga dan 0.49 gram per ton emas. Untuk menentukan ukuran, luas, dan karakteristik sumber daya mineralnya, telah dilakukan sebanyak 64 lubang pemboran. Penemuan ini menunjukkan betapa luas dan kaya sumber daya mineral yang dimiliki oleh Tambang Onto.

4 dari 7 halaman

5. Sumbawa Barat, NTB

Tambang emas Batu Hijau terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dikenal sebagai salah satu tambang emas dan tembaga terbesar kedua di Indonesia, Batu Hijau bahkan memiliki cadangan terbesar di seluruh Indonesia. Operasional tambang ini dimulai sejak tahun 2000 dan dikelola oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara, sebuah perusahaan tambang Indonesia yang memiliki reputasi kuat dalam industri ini.

Tambang Batu Hijau merupakan salah satu aset penting dalam portofolio tambang Amman Mineral Nusa Tenggara. Cadangan emas dan tembaga yang signifikan di Batu Hijau mengukuhkan posisi tambang ini sebagai penopang utama dalam industri pertambangan Indonesia. Eksploitasi sumber daya alam yang ada di sini tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal di Sumbawa Barat tetapi juga memberikan kontribusi yang substansial terhadap perekonomian nasional.

6. Halmahera Utara, Maluku Utara

Tambang emas Gosowong terletak di Pulau Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Operasional tambang ini dipegang oleh PT Nusa Halmahera Minerals, yang telah aktif sejak tahun 1999. Gosowong dikenal sebagai salah satu daerah penghasil emas terkemuka di Indonesia dengan cadangan emas sekitar 26,9 ton.

Sejak beroperasi, tambang Gosowong telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi lokal dan nasional. Eksploitasi sumber daya alam di Halmahera Utara tidak hanya mencakup emas tetapi juga beberapa mineral berharga lainnya. PT Nusa Halmahera Minerals terus mengembangkan teknologi dan praktik berkelanjutan dalam operasional mereka, menjadikan Gosowong sebagai contoh keberhasilan dalam manajemen tambang di Indonesia.

5 dari 7 halaman

7. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

Di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terletak Tambang emas Martabe yang dioperasikan oleh PT Agincourt Resources. Sejak beroperasi sejak tahun 1997, Martabe telah menjadi salah satu tambang emas terkemuka di Indonesia. Potensi emas yang terdapat di tambang Martabe mencapai 8,05 juta ons, sementara potensi peraknya mencapai 77 juta ons. Produksi emas dari tambang ini pada tahun 2022 mencapai 280.000 ons, menunjukkan kontribusi signifikan terhadap produksi nasional.

Martabe tidak hanya dikenal karena potensi besar dari sumber daya mineralnya tetapi juga karena praktik operasionalnya yang berkelanjutan dan berorientasi pada keamanan serta lingkungan. PT Agincourt Resources berkomitmen untuk menjaga standar tinggi dalam semua aspek operasional tambang ini, mencakup pengelolaan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja.

8. Aceh Tengah, Aceh

Tambang emas di Aceh Tengah dioperasikan oleh PT Linge Mineral Resources. Lokasinya berada di wilayah Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Tambang ini telah menjadi fokus perhatian publik karena berbagai kontroversi yang melingkupi aktivitasnya.

Meskipun kontroversial, tambang emas di Aceh Tengah tetap menjadi salah satu aset ekonomi yang penting bagi daerah ini. Potensi sumber daya alam yang ada di sini, terutama emas, memberikan kontribusi penting terhadap perekonomian lokal dan nasional. Pengelolaan yang baik dari PT Linge Mineral Resources dalam menjaga keberlanjutan dan dampak sosial dari operasinya menjadi kunci untuk memastikan bahwa manfaat dari tambang ini dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat setempat.

6 dari 7 halaman

9. Pohuwato, Gorontalo

Di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, terletak proyek pembukaan tambang emas yang dikenal sebagai Pani Gold Project. Proyek ini diproyeksikan menjadi tambang emas primer terbesar di Indonesia. Menurut informasi dari situs Merdeka Copper Gold, Pani Gold Project diperkirakan memiliki potensi sumber daya mineral sebesar 6,6 juta ons emas. Lokasi tambang ini terletak di Desa Hulawa, Buntulia, Pohuwato, Gorontalo.

Pani Gold Project direncanakan akan memulai proses produksi emas pada akhir 2025 dengan total investasi yang diperkirakan mencapai Rp10 triliun. Kehadiran proyek ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal di Gorontalo, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan royalti tambang.

10. Minahasa Utara, Sulawesi Utara

Tambang emas Toka Tindung terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sebagai salah satu wilayah operasi pertambangan emas terbesar di kawasan Asia Tenggara, Toka Tindung beroperasi sekitar 35 km arah timur laut dari Manado. Tambang ini dioperasikan oleh PT Archi Indonesia Tbk melalui anak perusahaannya, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).

PT Archi Indonesia Tbk memegang Kontrak Karya (CoW) untuk konsesi pertambangan seluas 40.000 hektar di Sulawesi Utara, yang mencakup Tambang Toka Tindung. Tambang ini telah beroperasi untuk mengeksploitasi potensi sumber daya mineral berupa emas murni dan memberikan kontribusi penting terhadap produksi emas nasional serta pembangunan ekonomi daerah.

7 dari 7 halaman

11. Kapuas, Kalimantan Tengah

Tambang emas di Kalimantan Tengah terletak di Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas. Desa ini telah menjadi pusat kegiatan penambangan emas sejak tahun 1980-an, dengan mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari industri pertambangan. Aktivitas ini tidak hanya melibatkan tambang legal tetapi juga tambang ilegal, yang telah menimbulkan berbagai konflik dan masalah sosial di masyarakat setempat.

Meskipun sebagian besar penduduk terlihat hidup berkecukupan dengan kepemilikan mobil dan sepeda motor, dampak dari tambang ilegal sering kali menyebabkan bencana lingkungan dan konflik internal. Pemerintah setempat dan pihak terkait terus berupaya untuk mengatur dan mengontrol aktivitas tambang agar berjalan sesuai dengan regulasi yang ada, sambil mengamankan lingkungan serta keberlangsungan ekonomi lokal.

12. Bombana, Sulawesi Tenggara

Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu daerah penghasil emas yang sering mencuri perhatian media. Namun, pemberitaan tentang tambang emas di Bombana sering kali mencerminkan tantangan serius, terutama terkait dengan aktivitas penambangan ilegal dan kecelakaan yang sering dialami oleh para penambang rakyat.

Tambang emas di Bombana tersebar di beberapa kecamatan seperti Rarowatu dan Rarowatu Utara. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara, pada tahun 2022, tercatat ada setidaknya tujuh perusahaan tambang emas yang beroperasi di Bombana. Perusahaan-perusahaan ini mengelola tambang emas di lima kecamatan, termasuk Rarowatu Utara, Lantari Jaya, Kabaena Tengah, Kabaena Timur, dan Poleang Utara.