Sukses

Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand

Ribuan makam jadi 'peserta' nobar bioskop

Liputan6.com, Jakarta Orang meninggal sering dianggap jadi hal yang sakral. Selain kesedihan, ada yang beranggapan jika roh orang meninggal masih ada di sekitar keluarga yang ditinggalkan. Begitu pula tradisi yang tak biasa perihal kematian. 

Sebuah pemakaman orang Tionghoa di Thailand telah menghadirkan pengalaman yang tidak lazim dengan menyelenggarakan pemutaran film untuk orang-orang yang telah meninggal. Acara ini mengambil tempat di tempat peristirahatan abadi di provinsi Nakhon Ratchasima, timur laut Thailand, dari tanggal 2 hingga 6 Juni. 

Layaknya bioskop, dengan tenda acara, upacara di depan 2.800 makam ini disediakan deretan kursi kosong disusun rapi di bawah langit terbuka, menanti untuk disaksikan oleh arwah para penduduk keturunan Tionghoa yang berpulang di Thailand.

Pemutaran film ini bukan sekadar pertunjukan biasa, melainkan bagian dari tradisi yang dilakukan setelah Festival Ching Ming, sebuah momen penting dalam budaya Tionghoa yang dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memberikan penghormatan kepada leluhur. 

Festival ini sering kali disertai dengan upacara mempersembahkan makanan, minuman, dan benda-benda lain kepada arwah leluhur. Berikut Liputan6.com mengulas acara unik ini melansir dari South China Morning Post, Sabtu (6/7/2024). 

2 dari 3 halaman

Hanya Ada Empat Orang Panitia

Dalam konteks ini, pemutaran film di area pemakaman adalah ekstensi modern dari tradisi kuno tersebut. Menurut KhaoSod, sebuah surat kabar harian Thailand, acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Sawang Metta Thammasathan dengan tujuan yang sangat jelas untuk mengenang dan memberi hiburan modern kepada arwah-arwah yang telah meninggalkan dunia ini. 

Meskipun hanya dihadiri oleh empat anggota staf, acara ini dipersiapkan dengan cermat dan penuh penghargaan terhadap kepercayaan dan tradisi yang mengiringinya.

Selain pemutaran film, staf pemakaman juga menyelenggarakan pesta untuk para arwah, dengan membakar persembahan kertas yang meliputi replika makanan, rumah, kendaraan, dan pakaian. Ini merupakan bagian penting dalam tradisi Tionghoa di mana diyakini bahwa benda-benda ini akan diterima oleh arwah-arwah sebagai kebutuhan mereka di alam setelah kematian.

Komunitas Tionghoa Thailand, yang kental dipengaruhi oleh nilai-nilai Konfusianisme, memandang bahwa mengadakan upacara-upacara semacam ini bukan sekadar penghormatan kepada leluhur tetapi juga sebagai bentuk bakti kepada nilai-nilai keluarga yang terus hidup. 

3 dari 3 halaman

Bagian dari Tradisi Ajaran Konfusianisme

Menurut tradisi Konfusianisme, menghormati orang tua dan leluhur adalah dasar dari tata nilai keluarga yang harmonis dan masyarakat yang stabil. Meskipun konsep ini mungkin terdengar tidak lazim di luar komunitas Tionghoa atau Thailand, banyak menganggap pemutaran film di pemakaman sebagai upaya hangat untuk menghormati dan menghibur arwah yang telah pergi, serta memastikan ketentraman di komunitas yang masih hidup. 

Dalam agama Buddha yang dominan di Thailand, keyakinan akan reinkarnasi mempengaruhi cara pandang terhadap upacara-upacara ini sebagai langkah penting untuk memastikan arwah-arwah merasa dihormati dan dihibur, serta kelahiran kembali mereka berjalan dengan baik. 

Upacara serupa telah diadakan sebelumnya di Thailand, termasuk pernikahan hantu yang kontroversial, menunjukkan bahwa ritual dan penghormatan terhadap arwah tetap relevan dalam masyarakat yang kaya akan warisan budaya dan spiritual. Komunitas Tionghoa di Thailand menjaga dan meneruskan warisan leluhur mereka sambil beradaptasi dengan zaman modern yang terus berubah.