Sukses

Mengenal Logo OSIS SMA, Ini Makna dan Sejarahnya

Susunan elemen dalam logo OSIS SMA tidak hanya sekadar gambar, melainkan juga mengandung makna mendalam.

Liputan6.com, Jakarta Seragam sekolah menengah SMP dan SMA selalu menonjolkan ciri khas berupa logo Organisasi Siswa Intra Sekolah, atau yang dikenal sebagai OSIS. Lambang ini memiliki sejarah yang kaya, diciptakan oleh Idik Sulaeman Nataatmadja pada masa jabatannya di Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dari tahun 1979 hingga 1983.

Susunan elemen dalam logo OSIS SMA tidak hanya sekadar gambar, melainkan juga mengandung makna mendalam. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 secara tegas menetapkan OSIS sebagai organisasi kesiswaan di setiap sekolah. Dalam publikasi mengenai peran OSIS, yang berjudul "Peranan Organisasi Siswa Intra Sekolah dalam Membina Sikap Kepemimpinan Siswa", singkatan OSIS dijelaskan dengan lengkap.

Logo OSIS SMA bukan sekadar gambar, melainkan simbol yang menggambarkan identitas serta semangat kebangsaan dan kepemimpinan di kalangan siswa. Berikut ulasan lebih lanjut tentang logo OSIS SMA yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/7/2024).

2 dari 4 halaman

Sejarah Logo Osis

Logo Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) memiliki sejarah yang penting dalam konteks pendidikan di Indonesia. Diciptakan oleh Idik Sulaeman Nataatmadja pada masa jabatannya sebagai Direktur Pembinaan Kesiswaan di Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), logo ini menjadi simbol yang menghiasi seragam siswa sekolah menengah SMP dan SMA sejak awal tahun 1980-an.

Susunan unsur dalam logo OSIS SMA tidak hanya mengandung elemen grafis, tetapi juga mengandung makna yang mendalam. Warna merah putih yang melengkung menyerupai bentuk pelangi di bagian atasnya tidak hanya mencerminkan semangat kebangsaan Indonesia, tetapi juga menggambarkan hati yang suci dan semangat untuk membela kebenaran.

Pentingnya OSIS sebagai organisasi kesiswaan di sekolah diakui secara resmi melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992. Publikasi mengenai peran OSIS dalam membina sikap kepemimpinan siswa juga menjelaskan bahwa singkatan OSIS merujuk pada Organisasi Siswa Intra Sekolah.

Sejak kemunculannya, logo OSIS tidak hanya menjadi bagian dari seragam sekolah, tetapi juga simbol identitas bagi siswa-siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan kepemimpinan di lingkungan pendidikan. Dengan demikian, logo OSIS tidak hanya memperkuat jati diri siswa sebagai bagian dari komunitas sekolah, tetapi juga mengingatkan akan pentingnya semangat kebangsaan dan nilai-nilai kebenaran dalam pendidikan.

3 dari 4 halaman

Arti Singkatan OSIS

Singkatan OSIS merujuk pada Organisasi Siswa Intra Sekolah. Penjelasan singkatan ini dapat diuraikan sebagai berikut. 

1. Organisasi

Merupakan kelompok kerja sama antara individu atau pribadi yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks OSIS, organisasi ini adalah sebuah entitas yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama untuk mengembangkan potensi mereka, mengadakan kegiatan, dan berkontribusi dalam lingkungan sekolah.

2. Siswa

Merujuk kepada individu-individu yang berada dalam proses pembelajaran di suatu lembaga pendidikan. Dalam OSIS, siswa-siswa ini merupakan anggota aktif yang berpartisipasi dalam kegiatan organisasi dan mengambil bagian dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.

3. Intra

Berarti "di dalam" atau "di antara". Dalam konteks OSIS, kata ini menunjukkan bahwa organisasi ini berada di dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan, menjadikannya sebagai entitas yang bekerja dalam kerangka kegiatan sekolah dan berinteraksi dengan komunitas siswa serta staf pengajar.

4. Sekolah

Merujuk kepada satuan pendidikan tempat berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar. OSIS berperan dalam mendukung kegiatan sekolah, membina kedisiplinan, dan mengembangkan kepemimpinan serta kreativitas siswa dalam lingkungan pendidikan.

4 dari 4 halaman

Makna Logo OSIS SMA

Logo OSIS terdiri dari simbol-simbol yang memiliki makna tersendiri. Berikut adalah ulasan mengenai arti dari unsur-unsur dalam logo OSIS.

1. Bunga Bintang

Bunga bintang dengan lima kelopak melambangkan generasi muda yang diharapkan untuk berkontribusi dengan kesungguhan hati dalam mewujudkan manusia yang berguna dan berakhlak mulia (abdi, adab, aktif, ajar, amal).

2. Buku Terbuka

Simbol ini menunjukkan pentingnya pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan bangsa. Siswa diharapkan untuk aktif dalam menuntut ilmu dan memberikan kontribusi positif bagi negara.

3. Kunci

Melambangkan kemauan untuk bekerja keras dan tumbuhnya rasa percaya diri serta kemandirian. Siswa di OSIS diajak untuk menghadapi tantangan dengan keberanian.

4. Dua Tangan Terbuka

Simbol ini mencerminkan sikap gotong royong dan tolong-menolong di antara siswa serta masyarakat yang membutuhkan, menunjukkan sikap mental yang bertanggung jawab.

5. Biduk

Menggambarkan siswa sebagai perahu di lautan kehidupan yang menuju masa depan yang lebih baik, dengan nilai-nilai kepemimpinan dan kreativitas yang terwujud.

6. Pelangi Merah Putih

Pelangi ini bukan hanya sebagai simbol keindahan, tetapi juga menggambarkan tujuan nasional Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan cita-cita untuk masyarakat yang adil dan makmur.

7. Padi, Kapas, dan Pita

Simbol ini mengingatkan pada perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan pada tahun 1945. Angka dan jumlahnya merepresentasikan nilai-nilai sejarah dan semangat kebangsaan yang diwariskan kepada generasi penerus.

8. Warna Coklat

Melambangkan kedewasaan dan sikap rela berkorban bagi tanah air, menunjukkan sikap tanggung jawab dan kepedulian terhadap bangsa dan negara.

9. Warna Merah Putih

Warna merah dan putih pada logo OSIS melambangkan hati yang suci dan semangat keberanian untuk mempertahankan kebenaran, serta cinta terhadap Indonesia sebagai tanah air.

Dengan menggabungkan semua simbol ini dalam logo OSIS, siswa diharapkan dapat tumbuh dan berkembang tidak hanya secara akademis, tetapi juga moral dan kepemimpinan dalam mendukung pembangunan bangsa dan negara yang lebih baik.