Sukses

Perjuangan 13 Tahun Pria Bekerja Jadi Badut, Bisa Umrah dan Punya Rumah Sendiri

Berjuang bekerja sebagai badut, pria ini berhasil membawa istri dan anaknya umrah. Bahkan, kini mereka memiliki rumah setelah 13 tahun menikah.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang berpikir bahwa cinta saja sudah cukup untuk membuat sebuah pernikahan berhasil, namun hal ini sering kali mengarah pada hubungan yang berumur pendek.

Pernikahan ialah tentang membangun kehidupan bersama, berbagi impian, saling mendukung dalam suka dan duka, sampai tua berdampingan. Jika prinsip-prinsip itu dapat tercapai, hubungan dengan pasangan akan memiliki jalinan yang kuat dan langgeng.

Seperti kisah pasangan suami istri asal Malaysia, yang menceritakan kisahnya di laman TikTok @nolynjoy. Kisah cinta mereka menjadi bukti nyata bahwa pernikahan harmonis dan langgeng bisa terwujud.

Kisah yang dilansir Liputan6.com dari World Of Buzz, Kamis (11/7/2024), menceritakan tentang kisah haru seorang pria yang berprofesi sebagai badut. Kisah istrinya yang setia pun menyentuh hati warganet.

2 dari 4 halaman

Perjuangan membangun rumah tangga

Perjuangan pria yang berprofesi sebagai badut diceritakan oleh sang istri yang bernama Salina. Melalui TikTok, ia membagikan kisah perjalanan rumah tangganya yang mengharukan. Kesetiaannya dipuji meski sang suami mencari nafkah dengan cara menjadi badut.

Berbicara kepada World Of Buzz, Salina mengungkapkan bahwa meskipun mengetahui pekerjaan suaminya, dia memilih untuk menikah dengannya dan berjanji untuk mendukung suaminya apa pun pekerjaan yang dilakukannya.

Salina menceritakan bahwa mereka bertunangan selama 7 bulan sebelum menikah, di mana mereka berjanji untuk saling mendukung secara finansial.

"Setelah kami menikah, saya menemaninya ke Penang untuk bekerja, berpura-pura ini adalah bulan madu kami. Tetap menyenangkan, meski kami tidak punya banyak uang saat itu," curhatnya.

3 dari 4 halaman

Memulai bisnis lain

Sang istri mengungkapkan bahwa setelah mereka menikah, suaminya terus bekerja sebagai badut, sering mengambil pekerjaan dari orang-orang terlepas dari berapa banyak mereka membayarnya.

Diakui Salina, perjalanan mereka tidak selalu mulus, namun melihat betapa kerasnya suaminya bekerja untuk mengejar passion-nya memberi mereka berdua harapan.

"Kami mempunyai prinsip bahwa kami tidak akan bergantung pada orang lain, sebaliknya kami menemukan jalan kami sendiri," lanjutnya.

Selain bisnis badut, mereka juga memulai usaha lain yang menjual produk makanan dengan menggunakan hiburan badut sebagai brandingnya.

 

4 dari 4 halaman

Kerja keras membuahkan hasil

Salina melanjutkan, karena selalu menemani suaminya bekerja, ia memutuskan untuk belajar melukis wajah. Mereka memasukkan keterampilan baru ini ke dalam paket hiburan badutnya untuk menghasilkan pendapatan tambahan.

Meski sempat ragu, kerja keras mereka membuahkan hasil. Salina bercerita bahwa suaminya akhirnya mengajaknya berlayar, membelikannya emas, mentraktirnya di hotel mewah, hingga membawa pergi umrah bersama sang buah hati.

Setelah 13 tahun menikah, mereka pun akhirnya berhasil membeli rumah tapak dengan uang hasil jerih payah mereka. Salina mengakhiri wawancara dengan sebuah nasihat.

"Jika Anda merasa pekerjaan Anda biasa-biasa saja, jangan berkecil hati atau berhenti. Jika Anda terus bekerja keras, pada akhirnya Anda akan berhasil. Jika Anda melakukan sesuatu dengan niat baik dan kejujuran, biasanya hasilnya akan baik. Hadiah kecil saja sudah cukup untuk kita syukuri,” pungkasnya.