Liputan6.com, Jakarta Kehidupan sosial seseorang seringkali tidak bisa anda tebak. Ada orang yang memiliki banyak teman dan merasa bahagia dengan lingkup pertemanannya. Namun, terkadang situasi ini membuat orang yang tidak memiliki banyak teman atau bahkan tidak memiliki teman sama sekali merasa iri.
Ternyata, tidak semua orang yang terlihat memiliki banyak teman merasa bahagia dan puas dengan kehidupan pertemanannya. Ada banyak orang yang meskipun memiliki banyak teman, justru merasa kesepian. Jika merasa seperti ini, kemungkinan ada masalah dalam kehidupan orang tersebut.
Baca Juga
Berikut adalah beberapa tanda jika seseorang memiliki banyak teman tapi hidupnya justru kesepian, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (26/9/2024).
Advertisement
1. Obrolan Ringan
Pertemanan yang sejati dapat dilihat dari tindakan sederhana, seperti kualitas percakapan atau obrolan yang terjalin. Biasanya, obrolan ringan basa-basi pasti terjadi dan itu adalah suatu yang normal di antara teman-teman. Namun, jika selama ini tidak pernah ada kesempatan untuk berbicara secara mendalam, membicarakan prinsip dan moral hidup, atau bahkan berbagi kegelisahan hati yang mengganjal, mungkin kamu tidak pernah memiliki teman sejati selama ini. Sikap ini yang membuat seseorang merasa kesepian meskipun dikelilingi oleh banyak orang.
Advertisement
2. Terus Mencari Validasi
Orang yang memiliki banyak teman tetapi tidak memiliki ikatan hati yang mendalam seringkali bersaing untuk menjadi yang terbaik di hadapan satu sama lain. Mereka selalu merasa perlu untuk menunjukkan tindakan baik atau memamerkan sesuatu karena pertemanan mereka didasari oleh pengakuan dan validasi. Sikap ini mungkin menunjukkan bahwa persahabatanmu kurang penerimaan dan pemahaman yang tulus sehingga tidak bisa saling menghargai harga diri satu sama lain.
3. Tidak Optimis
Orang-orang yang terlihat memiliki banyak teman sebenarnya sering merasa kesepian dan takut untuk menjadi diri mereka sendiri di depan teman-teman mereka. Mereka cenderung menyembunyikan kelemahan, kekurangan, dan aib buruk yang dapat membuat mereka dianggap rendah atau bahkan diremehkan oleh teman-teman mereka. Mereka merasa perlu menunjukkan sisi terbaik mereka setiap saat agar dilihat dengan baik, karena teman-teman mereka tidak dapat menerima mereka apa adanya. Teman-teman seperti ini bukanlah teman sejati.
Advertisement
4. Hanya Bersama Saat Senang
Ketika berteman, seringkali anda hanya berkumpul dan berteman saat senang dan bahagia. Namun, tidak banyak orang yang tetap bertahan dan mendukung temannya saat mengalami kesulitan dan kegagalan. Pertemanan yang hanya terjalin saat suka cita tidak akan se nyaman pertemanan yang saling mendukung saat terpuruk. Bersama-sama saat menangis justru lebih tulus daripada bersama-sama saat tertawa. Jika seseorang tidak memiliki pertemanan yang tulus, biasanya ia akan merasa kesepian dengan mudah.
5. Sibuk Bermain HP saat Kumpul
Anda sering melihat teman-teman yang ketika berkumpul di kafe atau tempat nongkrong, mereka lebih asyik dengan ponselnya masing-masing. Media sosial menjadi fokus utama mereka sehingga tidak ada interaksi nyata antara teman-teman di depan mereka. Sikap ini sering menimbulkan kesepian karena kurangnya interaksi manusia yang sebenarnya. Mereka lebih tertarik pada interaksi online dan ada yang bahkan kecanduan.
Advertisement
6. Tidak ada Kepercayaan
Walaupun sering berkumpul, jangan langsung percaya pada orang-orang yang dianggap teman. Terkadang, anda memiliki kekhawatiran dalam pikiran anda tentang sejauh mana anda bisa mempercayai seseorang. Jika tidak bisa mempercayai teman-teman, maka kesepian akan lebih mudah terasa dibandingkan dengan bersama orang-orang yang bisa sepenuhnya dipercaya untuk menjaga rahasia dan memberikan informasi. Karena pada dasarnya, kepercayaan adalah dasar dari pertemanan yang bermakna.
7. Tidak Mudah Berempati
Ketika seseorang tidak memiliki pertemanan yang sejati, sulit bagi mereka untuk menunjukkan empati. Ketika mereka menceritakan kegelisahan hidup mereka, mereka seringkali diserang dan dikritik, sehingga mereka tidak lagi mau berbagi permasalahan hidup mereka. Karena sulitnya menunjukkan empati, pertemanan hanya menjadi permukaan belaka, tanpa kemauan untuk memahami dan berbagi perasaan secara jujur karena takut dihakimi. Oleh karena itu, memiliki banyak teman tidak menjamin kebahagiaan, sementara memiliki sedikit teman yang sejati justru lebih nyaman dan lebih baik.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement