Sukses

9 Cara Sederhana Mempertajam Daya Ingat, Minimalisir Kepikunan dengan Cepat

Secara teratur tantanglah otakmu dengan 8 tips ini agar kamu dapat merasakan efek jangka panjang yang luar biasa.

Liputan6.com, Jakarta Saat kamu semakin tua, kamu mulai memperhatikan beberapa perubahan dalam kemampuan mengingat sesuatu. Mungkin kamu pernah melewatkan janji karena tidak memperhatikan hal tersebut. Penurunan ingatan dapat terjadi pada semua usia, tetapi kamu cenderung khawatir bahwa itu adalah tanda demensia atau hilangnya fungsi intelektual.

Namun, kehilangan ingatan yang signifikan pada orang lanjut usia bukanlah hal yang normal karena penuaan, melainkan disebabkan oleh kelainan organik, cedera otak, atau penyakit saraf seperti Alzheimer. Sebagian besar masalah ingatan yang terjadi seiring bertambahnya usia hanyalah perubahan normal pada struktur dan fungsi otak. Perubahan ini dapat membuat proses kognitif tertentu menjadi lebih lambat, sehingga lebih sulit untuk belajar hal baru dengan cepat atau mengabaikan gangguan yang dapat mengganggu memori.

Jadi, kamu tidak perlu merasa sendirian jika membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengingat sesuatu. Kelupaan adalah bagian normal dari perubahan usia. Menurut tyemedical.com dan beberapa sumber lainnya, setidaknya ada tips-tips yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan daya ingat. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (13/9/2024):

2 dari 10 halaman

1. Latihan kognitif

Untuk menjaga pikiran tetap tajam, otak perlu menjaga plastisitasnya. Plastisitas otak memainkan peran penting dalam kemampuan kognitif, yaitu kemampuan otak untuk beradaptasi dan berubah sepanjang hidup. Untuk menjaga plastisitas otak,  kamu dapat menantang pikiran atau mengembangkan kapasitas intelektual.

Melakukan latihan kognitif seperti belajar bahasa baru, bermain catur atau permainan peran, mencoba rute baru, atau memulai hobi baru adalah beberapa cara yang dapat dilakukan. Ada banyak cara lain untuk menantang pikiran, jadi pilihlah yang paling menarik bagimu.

3 dari 10 halaman

2. Meditasi untuk menjinakkan stres

Untuk menghindari efek buruk stres kronis pada otak, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Selain mengubah pola hidup agar lebih minim stres, kamu juga bisa mencoba praktik meditasi seperti latihan pernapasan, tai chi, yoga, dan latihan spiritual seperti doa. Hanya dengan meluangkan 10-20 menit setiap hari, stres dapat berkurang secara signifikan.

4 dari 10 halaman

3. Rutin berolahraga

Berbagai latihan, termasuk aerobik, latihan kekuatan, dan perdagangan seperti yoga atau tai chi, disarankan untuk dilakukan olehmu agar dapat meningkatkan produksi protein yang berkontribusi pada peningkatan pembelajaran, memori, dan pemikiran yang lebih baik. Selain itu, olahraga juga merangsang pertumbuhan neuron baru dan mempertahankan neuron yang sudah ada, sehingga benar-benar meningkatkan daya ingat otak dan membantu menciptakan jalur saraf baru.

5 dari 10 halaman

4. Hindari gula

Untuk menjaga kesehatan otak, disarankan oleh American Heart Association agar perempuan dewasa tidak mengonsumsi lebih dari 6 sendok teh atau 24 gram gula tambahan per hari, sedangkan laki-laki tidak boleh melebihi 9 sendok teh atau 36 gram per hari. Sebagai perbandingan, 1 kaleng soda seberat 12 ons mengandung sekitar 39 gram gula tambahan, yang berarti melebihi batas konsumsi harian yang seharusnya. Untuk meningkatkan daya ingat secara alami, disarankan untuk mengurangi konsumsi gula dan mengadopsi pola makan anti inflamasi yang kaya akan ikan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

6 dari 10 halaman

5. Tingkatkan antioksidan pada tubuh

Makanan yang mengandung antioksidan seperti buah beri, wortel, bayam, anggur merah, teh hijau, kopi, dan cokelat hitam (secukupnya) dapat meningkatkan pembelajaran, memori, dan kemampuan kognitif secara keseluruhan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengkonsumsi berbagai macam produk buah-buahan dan sayuran yang kaya akan antioksidan.

7 dari 10 halaman

6. Jangan merokok

Hindarilah menjadi perokok pasif atau terkena dampak perokok pasif. Merokok meningkatkan risiko terkena demensia sebesar 30% dibandingkan dengan tidak merokok. Selain itu, perokok juga dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya.

Seorang perokok pasif menghirup 7.000 bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, dan 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker. Perokok pasif terjadi ketika seseorang menghirup asap rokok orang lain. Asap rokok ini dapat meninggalkan residu yang menyebabkan bau pada pakaian atau ruangan. Residu tersebut mengandung bahan kimia beracun yang dapat membahayakan otak.

8 dari 10 halaman

7. Jalin hubungan sosial

Orang berusia di atas 55 tahun yang secara rutin menghadiri pesta makan malam atau acara sosial lainnya dalam sebuah penelitian memiliki risiko yang lebih rendah untuk kehilangan ingatan. Namun, ini bukan karena makanan yang mereka konsumsi, melainkan karena efek dari hubungan sosial yang dilakukan secara berulang-ulang.

Untuk mengurangi rasa kesepian, kamu juga dapat meningkatkan zat kimia otak seperti serotonin dan endorfin dengan melakukan tindakan kebaikan kecil, sebagai contoh:

1) Menghubungi seseorang untuk melakukan obrolan jarak jauh.

2) Mendoakan orang lain dengan baik dan memberikan pujian tanpa mengharapkan imbalan apapun.

3) Melakukan panggilan telepon kepada seseorang yang biasanya tidak Anda hubungi.

9 dari 10 halaman

8. Tidur yang cukup dan berkualitas

Kekurangan tidur dapat memiliki dampak serius pada kekuatan otak, menyebabkan kesulitan bagi Sahabat Fimela untuk mengingat hal-hal sederhana, berkomunikasi dengan jelas, atau memproses pikiran. Otak manusia bekerja dengan kapasitas yang lebih rendah saat kurang tidur.

Maka, penting untuk mempertimbangkan apakah kamu membutuhkan lebih banyak waktu tidur atau tidur yang lebih berkualitas. Agar fungsi otak optimal, kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7-8 jam tidur.  Kamu dapat menggunakan smartwatch untuk memantau kebiasaan tidur, termasuk kualitas tidur yang baik. 

10 dari 10 halaman

9. Mempelajari Keterampilan Baru

Mengambil kursus atau mempelajari keterampilan baru, seperti bahasa asing atau alat musik, dapat merangsang otak dan meningkatkan daya ingat. Tantangan baru memaksa otak untuk beradaptasi dan belajar, yang dapat memperbaiki kapasitas memori dan fungsi kognitif secara keseluruhan.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence