Sukses

6 Cara Ajarkan Anak Agar Tak Mudah Tergoda Jajanan Tinggi Gula, Penting Diketahui

Anak-anak yang mengonsumsi gula secara berlebihan berisiko mengalami masalah kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan.

Liputan6.com, Jakarta Gula adalah makanan yang mudah dicerna dan memiliki kandungan energi yang tinggi, namun sayangnya tidak mengandung nutrisi lain. Konsumsi gula telah terbukti berkontribusi pada pertumbuhan obesitas, mempercepat proses penuaan dengan merusak jaringan melalui radikal bebas, menyebabkan pengasaman berlebih dalam tubuh yang menciptakan lingkungan ideal bagi virus dan bakteri, mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan, serta menyebabkan kerusakan gigi.

Saat ini, sangat mudah untuk terjebak dalam konsumsi gula yang berlebihan. Permen ada di mana-mana, di mana pun kamu melihat, bahkan di tempat yang tidak terlihat secara fisik, mereka muncul dalam bentuk iklan untuk berbagai jenis manisan. Inilah alasan mengapa mengatur asupan makanan manis pada anak menjadi tugas yang menantang.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa anak-anak berusia 2-18 tahun sebaiknya mengonsumsi gula kurang dari 25 gram (sekitar 6 sendok teh) per hari, dan tidak lebih dari 8 ons minuman manis per minggu. Sementara itu, anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi gula sama sekali. Hal ini penting karena konsumsi gula berlebih sejak dini dikaitkan dengan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.

Masalah-masalah ini meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak-anak hingga dewasa muda. Selain itu, konsumsi gula berlebih juga mengurangi ruang dalam perut untuk makanan yang menyehatkan jantung, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.

Walaupun mendorong anak untuk memilih camilan sehat tidak semudah membersihkan lemari, hal ini bukan berarti mustahil. Dilansir dari Liputan6, berikut adalah beberapa tips untuk mengajarkan anak agar tidak mudah tergoda oleh jajanan tinggi gula, Senin (12/08/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Jadikan buah-buahan sebagai pilihan pertama

Buah-buahan bisa sama menggugah selera seperti manisan. Selain itu, buah-buahan juga sarat akan vitamin dan nutrisi penting yang mendukung pertumbuhan anak. Seolah-olah kamu memerlukan lebih banyak alasan, buah-buahan ini juga memiliki kalori yang lebih rendah dan jauh lebih sehat dibandingkan makanan yang mengandung gula tambahan.

Kamu bisa menemukan berbagai cara seru untuk bermain dengan anak menggunakan buah-buahan. Misalnya, kamu bisa membuat struktur menarik dengan memotong buah-buahan menjadi bentuk-bentuk menyenangkan seperti manusia salju atau wajah-wajah lucu. Selain itu, kamu juga bisa menciptakan camilan lezat dari buah-buahan, seperti salad buah yang segar dan menggoda selera.

3 dari 7 halaman

2. Minumlah secara bertanggung jawab

Minuman manis seperti soda mengandung lebih banyak gula daripada yang mungkin kamu bayangkan, serta tinggi kalori dan rendah nutrisi. Sebagai alternatif, ajarkan anak-anak untuk memilih air putih dan tunjukkan betapa pentingnya mengonsumsi air yang cukup setiap hari.

4 dari 7 halaman

3. Jangan menawarkan permen sebagai hadiah

Salah satu cara paling sederhana untuk memberikan hadiah kepada anak adalah dengan menawarkan permen. Namun, kebiasaan ini dapat membentuk pola makan yang tidak sehat pada anak, karena secara tidak langsung kamu mengajarkan bahwa makanan manis lebih menarik daripada makanan sehat.

Cobalah untuk mempertimbangkan pilihan hadiah lain yang lebih bermanfaat, seperti mengajak anak melakukan aktivitas bersama, memberikan pelukan hangat, atau menyampaikan kata-kata pujian. Selain itu, kamu juga bisa memberikan hadiah non-makanan seperti stiker atau alat menggambar yang dapat merangsang kreativitas mereka.

5 dari 7 halaman

4. Simpan permen untuk acara-acara khusus

Secara realistis, tidak ada salahnya membiarkan anak menikmati permen pada saat Halloween, Hari Raya, atau hari-hari istimewa lainnya. Biarkan mereka merasakan kebahagiaan momen-momen spesial tersebut dengan mengaitkan permen dan manisan hanya pada acara-acara khusus.

Kamu tidak perlu khawatir tentang satu atau dua hari dalam setahun, tetapi tetaplah waspada terhadap konsumsi permen pada hari-hari biasa. Jika anakmu meminta permen di luar hari-hari istimewa, kamu bisa mempertimbangkannya, namun pastikan porsinya tetap kecil.

6 dari 7 halaman

5. Berkreasilah dengan camilan

Makanan sehat mungkin tidak selalu tampak semewah atau semenarik permen dan manisan. Namun, dengan sentuhan kreativitas, kamu bisa membuat anak-anak jatuh cinta pada camilan sehat mereka. Warna-warna cerah dan tekstur eksotis yang melimpah pada buah-buahan dan sayur-sayuran bisa menjadi kunci untuk menarik perhatian mereka.

7 dari 7 halaman

6. Jangan melarang, tapi lakukan kontrol

Melarang anak untuk mengonsumsi makanan manis justru dapat membuatnya semakin tertarik. Sesekali memberikan biskuit atau cokelat tidak akan merusak pola makan sehat anak, selama diberikan dalam batas wajar. Sebagai panduan praktis, usahakan untuk tidak menyimpan camilan manis di rumah dan hindari menawarkannya jika anak tidak memintanya.

Jelaskan kepada mereka mengapa penting untuk membatasi konsumsi makanan manis. Mengajarkan anak tentang pentingnya kesehatan akan memberikan dampak positif jangka panjang dibandingkan hanya melarang tanpa penjelasan.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.