Sukses

Mengenal Penyebab Mata Juling dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Salah satu gangguan pada mata terjadi ketika mata tidak sejajar dan tidak fokus pada titik yang sama, yaitu mata juling.

Liputan6.com, Jakarta Mata juling, atau yang dikenal dengan istilah medis strabismus, merupakan gangguan kesehatan mata yang dapat berdampak signifikan pada kemampuan penglihatan dan kualitas hidup individu yang mengalaminya. Kondisi ini terjadi ketika kedua mata tidak sejajar dengan benar, sehingga mengakibatkan dua gambar yang berbeda dikirimkan ke otak. 

Strabismus disebabkan oleh ketidakseimbangan pada enam otot yang mengontrol gerakan mata. Setiap mata memiliki satu otot untuk menggerakkannya ke kanan dan satu otot untuk menggerakkannya ke kiri, serta empat otot lainnya yang mengatur gerakan ke arah atas, bawah, dan diagonal. Ketika otot-otot ini tidak bekerja secara harmonis, mata akan terlihat tidak sejajar. 

Mengatasi mata juling memerlukan pendekatan yang komprehensif dan disesuaikan dengan penyebab serta tingkat keparahan kondisi tersebut. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan meliputi terapi mata, penggunaan kacamata khusus, hingga intervensi bedah.

Terapi mata, seperti latihan otot mata atau penggunaan penutup mata pada mata yang lebih kuat, bertujuan untuk memperkuat otot mata yang lebih lemah dan meningkatkan koordinasi antara kedua mata, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at(13/9/2024).

2 dari 3 halaman

Apa yang Menyebabkan Mata Juling?

Secara umum, penyebab mata juling adalah ketidakseimbangan otot mata yang membuat otot-otot mata tidak dapat bekerja sama dengan baik. Faktor keturunan juga dapat menyebabkan seseorang memiliki mata juling karena risiko yang lebih tinggi jika ada riwayat keluarga dengan mata juling.

Selain faktor keturunan, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko mata juling pada anak, seperti kelahiran prematur, trauma kepala, kelainan genetik, cerebral palsy, dan kelainan kelopak tertutup (ptosis) yang terjadi sejak lahir dan tidak segera dikoreksi. Pada orang dewasa, penyebab mata juling dapat berupa masalah kesehatan seperti diabetes, stroke, penyakit mata, tumor otak, kecelakaan atau cedera otak, dan mata malas (amblyopia).

Gejala mata juling yang paling terlihat adalah ketidaksejajaran kedua mata. Salah satu mata mungkin menatap lurus ke depan, sementara mata yang lain miring ke arah lain. Selain itu, gejala lain yang dapat diperhatikan termasuk penglihatan kabur atau penglihatan ganda, kepala pusing atau sakit, sering memiringkan kepala atau memutar kepala ke samping saat melihat ke arah suatu objek, ketegangan mata, pergerakan mata yang tidak terkoordinasi, dan menutup salah satu mata untuk membaca atau menonton televisi.

3 dari 3 halaman

Bagaimana cara Mengatasi Masalah Mata Juling?

1. Pilihan Pengobatan untuk Mata Juling

Ada beberapa metode pengobatan yang dapat dipilih untuk mengatasi mata juling. Salah satunya adalah menggunakan kacamata atau lensa kontak untuk memperbaiki penglihatan. Namun, perlu diketahui bahwa keduanya tidak dapat sepenuhnya mengatasi masalah mata juling. Dalam kondisi ringan, penggunaan kacamata prisma masih bisa membantu mengoreksinya.

2. Menguatkan Otot Mata Melalui Latihan

Terapi fisik seperti latihan mata bisa membantu menguatkan atau melemahkan otot-otot mata tertentu. Dengan melakukan latihan mata secara teratur, keseimbangan mata dapat diperbaiki.

3. Terapi Oklusi atau Penutup Mata

Pada kasus mata malas atau amblyopia, pasien yang mengalami mata juling dapat menggunakan penutup mata atau melakukan terapi oklusi bersamaan dengan penggunaan kacamata dan latihan otot mata. Terapi ini efektif terutama pada kasus mata juling yang masih ringan. Dengan menggunakan terapi ini, mata yang lemah dapat menjadi lebih aktif.

4. Pembedahan untuk Mengatasi Mata Juling

Jika kasus mata juling sudah sangat parah dan tidak memberikan respons terhadap pengobatan lainnya, maka pembedahan menjadi pilihan terakhir. Melalui operasi, posisi mata dapat dikoreksi sehingga persepsi kedalaman menjadi lebih baik dan pandangan menjadi lebih jelas. Selain itu, operasi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kualitas hidup pasien.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence