Sukses

6 Potret Fenomena Langka Gurun Terkering di Dunia Diselimuti Bunga Indah

Gurun gersang terkering di dunia jadi tampak berwarna.

Liputan6.com, Jakarta Gurun Atacama di Chili, yang dikenal sebagai gurun nonpolar terkering di dunia, kini dipenuhi bunga-bunga ungu yang indah. Meski terlihat aneh bunga bisa tumbuh di tempat yang keras ini, yang lebih mengejutkan lagi, fenomena ini terjadi di tengah musim dingin, lebih awal dari biasanya.

Fenomena ini disebut "desierto florido" atau gurun berbunga. Setiap beberapa tahun, gurun yang biasanya tandus berubah menjadi taman yang penuh dengan 200 spesies bunga berwarna merah muda, ungu, dan kuning. Fenomena ini biasanya terjadi antara September dan November, saat musim semi di Chili, ketika hujan, suhu, dan sinar matahari membuat benih gurun tumbuh.

Namun, kali ini bunga mekar lebih awal, di tengah musim dingin. Hal ini disebabkan oleh El Niño, yaitu fase hangat dari siklus El Niño-Southern Oscillation (ENSO). Selama El Niño, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur meningkat, menyebabkan hujan lebat di Gurun Atacama yang memicu mekarnya bunga.

Cesar Pizarro, kepala konservasi keanekaragaman hayati untuk National Forestry Corporation (CONAF) Chili, mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah bunga yang mekar belum cukup untuk disebut "desierto florido". Namun, dengan perkiraan hujan lebih banyak, bunga-bunga itu kemungkinan akan menyebar lebih luas. 

"Kita harus menunggu," kata Pizarro dikutip Liputan6.com dari AFP, Sabtu (13/7/2024). Berikut panorama pemandangan gurun terkering di dunia yang diselimuti bunga. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Gurun Atacama hanya menerima 1 hingga 3 milimeter hujan per tahun di beberapa tempat.

3 dari 7 halaman

2. Meski sangat panas, kehidupan tetap bisa berkembang di sana.

4 dari 7 halaman

3. Selama 40 tahun terakhir, sekitar 15 kali peristiwa mekarnya bunga telah terjadi, terakhir kali pada tahun 2015.

5 dari 7 halaman

4. Pada tahun 2022, pemerintah Chili mengumumkan pembentukan taman nasional baru di provinsi Copiapó.

6 dari 7 halaman

5. Pembentukan ini upaya untuk melindungi bunga langka bersama dengan satwa liar, termasuk serangga, reptil, burung yang mereka lindungi.

7 dari 7 halaman

6. Meski jadi indah namun fenomena ini tak berlangsung lama, nantinya bunga-bunga ungu hingga putih ini bakal kering.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.