Sukses

Pilkada Sleman 2024 Kapan? Ketahui Maskot dan Jumlah Personelnya

Pilkada ini akan dilaksanakan pada 27 November 2024, sesuai dengan putusan MK.

Liputan6.com, Jakarta - Mengetahui tentang Pilkada Sleman 2024 sangat penting bagi masyarakat Kabupaten Sleman. Pilkada ini akan dilaksanakan pada 27 November 2024, sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 12/PUU/XXII/2024. Pemerintah Kabupaten Sleman telah memastikan persiapan dan pelaksanaannya berjalan lancar.

Pilkada Sleman 2024 tidak hanya soal pemilihan kepala daerah, tetapi juga tentang persiapan yang matang. Salah satu aspek penting adalah maskot Pilkada Sleman 2024 yang akan menjadi simbol semangat dan partisipasi warga. Selain itu, jumlah personel yang terlibat dalam pilkada ini juga menjadi perhatian utama untuk memastikan kelancaran proses pemungutan suara.

Maskot dan jumlah personel yang diterjunkan dalam Pilkada Sleman 2024 mencerminkan kesiapan pemerintah dan masyarakat. Burung Punglor sebagai maskot dan 3.000 petugas pantarlih adalah bagian integral dari upaya ini. Adanya persiapan yang matang, diharapkan Pilkada Sleman 2024 dapat berlangsung aman, damai, dan sukses.

Berikut Liputan6.com ulas maskot dan jumlah personel Pilkada Sleman 2024, Senin (15/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Maskot Pilkada Sleman 2024

Menyambut Pilkada Sleman 2024, KPU Kabupaten Sleman meluncurkan maskot dan jingle Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman. Peluncuran dilakukan pada 15 Juni 2024 di lapangan Denggung, Sleman, dengan dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.

Burung Punglor dipilih sebagai maskot Pilkada Sleman 2024 dan diberi nama Gemati, akronim dari Gumregah Milih Bupati dan Wakil Bupati Sleman. Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi, menjelaskan bahwa pemilihan Burung Punglor didasarkan pada warna yang menarik dan indah.

Burung ini melambangkan harapan, kebahagiaan, dan kegembiraan dalam pelaksanaan Pilkada Sleman 2024.

Jingle berjudul "Ayo Warga Sleman Kita Memilih" juga diluncurkan bersamaan dengan maskot. Jingle ini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan partisipasi warga dalam Pilkada Sleman 2024.

"Mari kita laksanakan pesta demokrasi di Kabupaten Sleman dengan penuh kebahagiaan, kegembiraan, serta didasari rasa cinta kasih, sehingga berjalan baik, damai, dan nyaman," ujar Ahmad Baehaqi, dikutip dari keterangan resmi di situs resmi Pemerintah Kabupaten Sleman.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyambut baik peluncuran maskot dan jingle ini. Ia berharap Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2024 dapat berjalan dengan kondusif, aman, dan nyaman.

"Saya ucapkan terima kasih kepada KPU Kabupaten Sleman telah mengadakan kegiatan ini guna menyukseskan pesta demokrasi di Sleman," ungkapnya.

Peluncuran maskot dan jingle ini diadakan dengan meriah, menampilkan hiburan musik yang diikuti oleh ribuan masyarakat. Acara ini dimeriahkan oleh penampilan grup musik Damara de, Lavora, dan Pendozha, serta berbagai door prize seperti sepeda listrik dan TV LED.

Melansir dari Pemerintah Kabupaten Sleman, acara ini berhasil menciptakan suasana yang penuh semangat untuk menyambut Pilkada Sleman 2024.

3 dari 3 halaman

Pilkada Sleman 2024 Terjunkan 3.000 Petugas Pantarlih

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sleman terus mengawasi pemutakhiran data pemilih untuk Pilkada Sleman 2024. Proses ini berlangsung dari 24 Juni hingga 25 Juli 2024 untuk memastikan akurasi data pemilih.

Melansir dari Pemerintah Kabupaten Sleman, Ketua Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar, menegaskan pentingnya pengawasan dalam tahapan ini.

Pemutakhiran data pemilih menjadi krusial untuk memastikan setiap warga dapat menggunakan hak pilihnya. Arjuna menyebutkan adanya selisih sekitar 15.000 calon pemilih dibandingkan pemilu sebelumnya. Hal ini harus dicermati dengan benar agar warga benar-benar bisa menggunakan hak suaranya di Pilkada Sleman 2024.

Arjuna mengakui keterbatasan personel pengawasan, namun telah menyiapkan strategi khusus. Pengawas Kalurahan diminta melakukan pengawasan melekat dan uji petik terhadap verifikasi data. Hasil pengawasan ini dilaporkan secara berjenjang untuk memastikan pemutakhiran data berjalan sesuai prosedur.

Arjuna juga menyatakan adanya potensi petugas pantarlih yang tidak jujur dalam proses pemutakhiran data. Petugas terpilih harus benar-benar mendatangi rumah warga secara langsung. Uji sampel dilakukan untuk memastikan keakuratan kerja petugas pantarlih selama Pilkada Sleman 2024.

Anggota KPU Sleman, Huda Al-Amna, menyebutkan telah selesai merekrut 3.000 petugas pantarlih.

"Ketugasannya mulai dari 24 Juni hingga 25 Juli 2024. Mudah-mudahan prosesnya berjalan dengan lancar," katanya.

Melansir dari Pemerintah Kabupaten Sleman, jumlah petugas ini diharapkan dapat memastikan validasi dan verifikasi data pemilih berlangsung efektif untuk Pilkada Sleman 2024. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.