Sukses

Pilkada Jabar 2024: Dana Rp1,15 Triliun Siap Digunakan, Simak Persiapan KPU

Pilkada Jabar 2024 akan digelar serentak pada 27 November 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Pilkada Jabar 2024 akan digelar serentak pada 27 November 2024. Pemilihan ini akan melibatkan seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat, menjadikannya salah satu ajang politik terbesar di provinsi ini. KPU Jawa Barat telah mempersiapkan berbagai tahapan, termasuk dana dan logistik untuk memastikan kelancaran pemilu.

Menurut keterangan resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pilkada Jabar 2024 merupakan momen penting bagi warga untuk menentukan pemimpin yang akan membawa perubahan. Pemerintah telah mengalokasikan dana hibah sebesar Rp1,15 triliun untuk mendukung penyelenggaraan pilkada.

Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan pemutakhiran data pemilih.

Adanya persiapan yang matang, KPU Jawa Barat optimis dapat menyelenggarakan Pilkada Jabar 2024 dengan sukses. Partisipasi aktif masyarakat sangat diharapkan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas proses pemilihan.

Kesuksesan Pilkada ini akan menjadi cerminan komitmen terhadap demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam menentukan masa depan Jawa Barat. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang maskot, dana, dan perkiraan tingkat partisipasi Pilkada Jabar 2024, Selasa (16/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Maskot Pilkada Jabar 2024

Maskot Pilkada Jabar 2024 telah resmi diluncurkan oleh KPU Jawa Barat. Maskot ini terdiri dari dua karakter yang dinamakan 'Sili' dan 'Wangi', yang jika digabungkan menjadi 'Siliwangi'. Karakter ini diambil dari simbol harimau bara asli Jawa Barat, menggambarkan kegagahan, kekuatan, dan keramahan masyarakat Jawa Barat.

Pembuatan maskot Pilkada Jabar 2024 melibatkan sayembara yang diadakan oleh KPU Jabar. Eman Sulaeman, pemenang sayembara tersebut, menciptakan maskot dengan tujuan merepresentasikan nilai-nilai lokal yang kental dengan budaya Jawa Barat.

Menurut Eman, maskot ini bukan hanya simbol, tetapi juga harapan akan demokrasi yang damai dan inklusif.

Tema yang diusung oleh maskot Pilkada Jabar 2024 adalah 'Pilgub Jabar 2024 sebagai Inisiasi Budaya Demokrasi'. Melalui tema ini, KPU Jawa Barat berharap dapat menghidupkan kembali nilai-nilai demokrasi yang menghargai perbedaan dan mengutamakan kebersamaan. KPU Jabar menginginkan pemilihan kali ini membawa suasana riang gembira bagi masyarakat.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menegaskan bahwa maskot Pilkada Jabar 2024 harus menjadi simbol persatuan dan semangat demokrasi.

"Budaya silih asah, silih asih, dan silih asuh sesuai dengan nilai demokrasi yang menghargai hak orang lain," ujar Bey Machmudin melansir dari keterangan resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Adanya maskot yang menarik dan penuh makna, diharapkan masyarakat Jawa Barat lebih antusias dalam mengikuti Pilkada Jabar 2024. Partisipasi aktif dan semangat demokrasi yang tinggi diharapkan dapat mewujudkan pemilihan yang sukses dan transparan.

3 dari 4 halaman

Perkiraan Tingkat Partisipasi Pilkada Jabar 2024

Perkiraan tingkat partisipasi Pilkada Jabar 2024 menjadi salah satu fokus utama KPU Jawa Barat. Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni, menuturkan bahwa partisipasi pemilih diproyeksikan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada pemilu 2019, tingkat partisipasi mencapai 79,8 persen, sementara di tahun 2024 diharapkan meningkat menjadi 82,3 persen.

Tingkat partisipasi yang tinggi sangat penting untuk memastikan legitimasi hasil pemilihan. KPU Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, termasuk melalui sosialisasi dan edukasi pemilih

Pentingnya mengetahui perkiraan tingkat partisipasi Pilkada Jabar 2024 adalah untuk mempersiapkan segala kebutuhan logistik dan operasional. KPU Jabar harus memastikan bahwa semua pemilih terdaftar dan dapat menggunakan hak pilihnya tanpa hambatan. Menurut Ummi Wahyuni, sinergi antara semua pihak sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan ini.

Partisipasi aktif dari masyarakat juga akan memperkuat komitmen terhadap demokrasi. "Partisipasi aktif sangat penting untuk menentukan masa depan Jawa Barat," ujar Ummi Wahyuni melansir dari sumber yang sama.

Masyarakat diharapkan tidak hanya hadir untuk memilih, tetapi juga terlibat dalam pengawasan proses pemilihan.

Adanya tingkat partisipasi yang tinggi, Pilkada Jabar 2024 diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi rakyat. Partisipasi masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan pemilu yang transparan, akuntabel, dan demokratis.

"Kita akan melaksanakan Pilgub/ Wagub, pemilihan Bupati/Wabup, dan Wali Kota/ Wakil Wali Kota di 27 Kabupaten/ Kota di Jabar," tutur Ummi.

4 dari 4 halaman

Dana Pilkada Jabar 2024

Dana Pilkada Jabar 2024 telah dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2022. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp1,15 triliun, yang akan digunakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pilkada.

Ketersediaan dana tersebut berasal dari dana hibah yang dialokasikan secara bertahap melalui APBD tahun 2022, 2023, dan 2024.

Menurut keterangan resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dana Pilkada Jabar 2024 akan digunakan untuk tahap persiapan seperti pembuatan regulasi, penetapan tahapan, dan proses pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Anggaran juga dialokasikan untuk pemutakhiran data pemilih dan berbagai kebutuhan logistik lainnya. Anggaran ini sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pemilihan.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan bahwa dana tersebut sudah tersedia dan siap digunakan.

"Dana tersebut sudah tersedia," ucap Bey Machmudin dikutip dari sumber yang sama.

Anggaran ini juga mencakup kebutuhan untuk badan ad hoc PPK dan PPS, serta pengeluaran barang dan jasa lainnya.

KPU Jawa Barat telah mengajukan dana sebesar Rp1,15 triliun untuk Pilkada Jabar 2024. Anggaran ini dihitung berdasarkan asumsi adanya empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta jumlah pemilih sekitar 35,3 juta lebih.

"Dana tersebut akan digunakan selama 12 bulan atau satu tahun, dimulai November 2023," ujar Bey Machmudin.

Pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilihan. KPU Jabar dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk menggunakan anggaran ini sebaik mungkin demi kelancaran dan kesuksesan Pilkada Jabar 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.