Liputan6.com, Jakarta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah program orientasi yang diselenggarakan untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya. Menurut Kemendikbud RI, MPLS bertujuan untuk mengenalkan siswa pada budaya, aturan, dan tata tertib di sekolah. Program ini juga dirancang untuk membangun karakter positif serta membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai pendidikan.
Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, MPLS adalah kegiatan yang wajib dilakukan pada tahun ajaran baru. Kegiatan MPLS merupakan salah satu bentuk dukungan proses pembelajaran.
Advertisement
Baca Juga
Pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), susunan kegiatan MPLS disusun sedemikian rupa agar siswa dapat memahami lingkungan belajar yang baru dan spesifik sesuai dengan bidang kejuruan yang mereka pilih. Kegiatan MPLS di SMK biasanya meliputi pengenalan terhadap kurikulum, fasilitas sekolah, hingga peraturan yang berlaku. Selain itu, siswa juga diajak untuk mengenal para guru dan staf, serta berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang bisa mereka ikuti.
Selama MPLS, siswa SMK juga akan mengikuti berbagai aktivitas yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar siswa baru, seperti permainan kelompok, diskusi, hingga presentasi. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kerjasama antar siswa.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai susunan kegiatan MPLS SMK tahun ajaran 2024-2025 yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/7/2024).
Susunan Kegiatan MPLS SMK
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, terdapat beberapa susunan kegiatan MPLS untuk siswa SMK.
Panduan kegiatan MPLS SMA/SMK 2024 dirancang untuk siswa yang memasuki jenjang pendidikan menengah atas atau kejuruan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan akademik dan sosial di tingkat yang lebih tinggi. Berikut rinciannya:
- Mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking selama 10 Menit. Ice breaking membantu siswa baru merasa lebih nyaman dan membangun hubungan.
- Mengajak peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua siswa. Kegiatan ini dilakukan selama 10 Menit. Lingkungan belajar yang positif sangat penting di SMA/SMK.
- Mengajak siswa untuk menonton bareng film pendek pencegahan kekerasan, kegiatan ini dapat dilakukan selama 20 Menit. Film ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menghindari kekerasan.
- Memainkan permainan Mitos dan Fakta yang dapat dilakukan selama 5 Menit. Permainan ini membantu siswa membedakan antara mitos dan fakta yang berkaitan dengan kehidupan sekolah.
- Mengembangkan komitmen dan harapan melalui Kotak Harapan yang bisa dilakukan selama 15 Menit. Kotak Harapan memungkinkan siswa menyampaikan aspirasi dan harapan mereka.
- Melakukan pengenalan sarana dan prasarana sekolah. Kegiatan ini berupa tur menyeluruh ke seluruh area sekolah seperti kelas, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lainnya. Tujuan kegiatan ini agar siswa baru dapat mengenal, memahami, dan memanfaatkan seluruh sarana dan prasaran yang tersedia di sekolah.
- Melakukan pengenalan cara belajar di sekolah. Setiap tingkatan pendidikan memiliki cara belajar yang berbeda. Tujuan kegiatan ini agar siswa baru bisa merasa nyaman dan akrab dengan lingkungan sekolah. Sehingga dapat belajar dengan baik dan mencapai prestasi yang membanggakan.
- Terakhir, susunan kegiatan MPLS SMK adalah mengenalkan konsep diri. Konsep diri merupakan inti dari kepribadian yang berperan dalam menentukan perilaku seseorang di dalam lingkungannya. Dengan adanya kegiatan ini antar siswa baru dapat mengenal lebih jauh bagaimana karakter masing-masing teman. Biasanya akan ada permainan atau tuga skelompok seperti diskusi, memutuskan permsalahan secara bersama, menentukan hal yang baik untuk kelompoknya, dan lainnya.
Advertisement
Cara Memotivasi Peserta Didik SMK Jalani MPLS yang Menyenangkan
Dikutip dari laman Kemendikbud RI, MPLS sendiri bertujuan untuk memperkenalkan SMK pilihan peserta didik secara lebih dekat. Pengenalan tersebut mulai dari kegiatan seputar pengenalan sarana dan prasarana sekolah, program sekolah, konsep pengenalan diri, pembinaan awal kultur sekolah, sampai dengan pengenalan cara belajar saat di SMK.
Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, SMK adalah pilihan yang tepat untuk bisa mendapatkan pengalaman belajar sesuai minat masing-masing melalui praktik langsung di lapangan.
Menteri Nadiem menjabarkan bahwa hal tersebut menjadi bukti atas komitmen pemerintah dalam mentransformasi pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah melalui kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek. Kebijakan ini merupakan langkah nyata dalam menghadirkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Melalui kebijakan Merdeka Belajar, peserta didik dan tenaga kependidikan diberikan wadah mengekspresikan kemerdekaan berpikirnya sehingga bisa memberikan sumbangsih karya untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Beberapa program Merdeka Belajar yang relevan dengan SMK seperti program SMK Pusat Keunggulan (PK) telah disosialisasikan melalui episode webinar Merdeka Belajar. Episode webinar Merdeka Belajar merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk membuat suasana belajar mengajar menjadi lebih nyaman.
Mendikbudristek menjelaskan bahwa sejak tahun 2021, Kemendikbudristek mengembangkan program SMK PK yang berfokus pada kerja sama satuan pendidikan dengan mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI) secara holistik. Saat ini lebih dari 1.400 SMK telah menjadi SMK PK yang tersebar di seluruh Indonesia. Lebih dari 30 persen murid-murid SMK sudah menjadi bagian dari SMK PK.
Dengan skema kerja sama yang baru dalam SMK PK, pelajar bisa merasakan manfaat yang lebih besar dalam hal dukungan alat-alat praktik, program magang yang jauh lebih relevan, dan kesempatan untuk ditempatkan di industri yang lebih besar. Pelaksanaan program ini didukung dengan Implementasi Kurikulum Merdeka yang memungkinkan pelajar merasakan pembelajaran yang jauh lebih menyenangkan.