Sukses

19 Peristiwa Penting Hari Asyura dalam Sejarah Islam, Umat Muslim Perlu Tahu

Di dalam bulan ini, terdapat sebuah hari yang sangat istimewa, yaitu hari Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

Liputan6.com, Jakarta Muharram adalah bulan pertama dalam sistem penanggalan kalender hijriyah, menandai awal tahun baru bagi umat Islam. Di dalam bulan ini, terdapat sebuah hari yang sangat istimewa, yaitu hari Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Hari Asyura memiliki makna sejarah yang mendalam dan sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Pada hari Asyura, sejumlah peristiwa penting dan bersejarah telah terjadi, yang terus dikenang dan dipelajari oleh generasi demi generasi. Peristiwa-peristiwa ini menggambarkan perjalanan dan perjuangan umat manusia yang sesuai dengan sunnatullah, atau hukum-hukum Allah yang tetap dan pasti. Kisah-kisah dari hari Asyura bukan hanya sekadar cerita masa lalu, tetapi juga menjadi cerminan dan pelajaran berharga bagi umat Islam.

Melalui peristiwa-peristiwa tersebut, kita sebagai umat muslim dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang sangat berharga. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk memahami mana yang baik dan layak diikuti serta mana yang seharusnya dihindari, berdasarkan contoh-contoh nyata dari sejarah. Pelajaran dari hari Asyura ini juga menjadi panduan moral bagi generasi mendatang, membantu mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai peristiwa penting hari Asyura yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/7/2024).

2 dari 4 halaman

Perisiwa Penting Hari Asyura

Dikutip dari laman Islami Liputan6.com, banyak peristiwa penting terjadi di hari itu pada masa yang lalu, di antaranya disebutkan sebagai berikut:

  1. Nabi Adam 'alaihissalam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan tobat tersebut diterima oleh-Nya.
  2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan.
  3. Selamatnya Nabi Ibrahim 'alaihissalam dari siksa Namrud, berupa api yang membakar.
  4. Nabi Yusuf 'alaihissalam dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah.
  5. Nabi Yunus 'alaihissalam selamat, keluar dari perut ikan hiu.
  6. Nabi Ayyub 'alaihissalam disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan.
  7. Nabi Musa 'alaihissalam dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Beliau dan umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Selain ketujuh peristiwa penting Hari Asyura, terdapat beberapa peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Muharram, yakni:

  1. Diciptakannya Nabi Adam AS di surga.
  2. Diterimanya taubat Nabi Yunus AS.
  3. Dilahirkannya Nabi Ibrahim AS.
  4. Dikeluarkan Nabi Yusuf AS dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya.
  5. Dipertemukan Nabi Yusuf AS dengan keluarganya kembali.
  6. Diangkatnya Nabi Isa AS ke langit setelah dikepung bangsa Romawi.
  7. Diangkatnya Nabi Idris AS ke tempat yang tinggi.
  8. Disembuhkannya kebutaan Nabi Ya'qub AS dari wasilah pakaiannya Nabi Yusuf AS.
  9. Diampuninya Nabi Daud AS dari kesalahannya.
  10. Diturunkannya kitab Taurat pada Nabi Musa AS.
  11. Diberinya Nabi Sulaiman AS kekuasaan berupa kerajaan.
  12. Diampuninya kesalahan yang telah lewat dan yang akan datang dari Nabi Muhammad SAW.

Sayyidah Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wassalam menyatakan bahwa hari Asyura adalah hari orang-orang Quraisy berpuasa di masa Jahiliyah, Rasulullah juga ikut mengerjakannya. Setelah Nabi berhijrah ke Madinah beliau terus mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa juga. Setelah diwajibkan puasa dalam bulan Ramadhan, Nabi s.a.w. menetapkan:

مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ

Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987)

3 dari 4 halaman

Jadwal Puasa Asyura 2024

Pada tahun ini, pelaksanaan puasa Asyura antara pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama berbeda. Berikut adalah jadwal puasa Asyura untuk tahun 2024, yang memiliki perbedaan penentuan tanggal antara pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama:

Pemerintah dan Muhammadiyah:

  1. 1 Muharram 1446 H: Minggu, 7 Juli 2024
  2. Puasa Asyura jatuh pada Selasa, 16 Juli 2024

Nahdlatul Ulama:

  1. 1 Muharram 1446 H: Senin, 8 Juli 2024
  2. Puasa Asyura jatuh pada Rabu, 17 Juli 2024

Perbedaan ini muncul karena adanya penentuan tanggal 1 Muharram yang berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah dengan Nahdlatul Ulama. Umat Islam dianjurkan untuk mengikuti keyakinan masing-masing dalam menentukan tanggal pelaksanaan puasa Asyura. Untuk mengatasi keraguan, salah satu cara yang disarankan adalah dengan berpuasa selama tiga hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.

4 dari 4 halaman

Sejarah Puasa Asyura

Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 di bulan Al Muharam. Dalam pelaksanaan puasa ini terdapat silsilah panjang yang sudah ada sebelum Islam datang dan kemudian dilanjutkan dalam syariat Islam. Hal ini menjadi menarik untuk ditelusuri lebih lanjut melalui hadits-hadits lainnya.

Salah satu hadist yang menjelaskan sejarah puasa Asyura yakni riwayat Bukhari dan Muslim, yang artinya:

Dari Sahabat Abdullah bin Abbas ra, berkata: “Tatkala Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah, Nabi mendapati Kaum Yahudi sedang berpuasa di Hari Asyura, lantas Nabi bersabda kepada mereka, 'Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?'  Mereka menjawab, 'Hari ini adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Firaun beserta pasukannya. Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa.’  Maka Rasulullah bersabda, 'Maka kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama daripada kalian.’ Maka Rasulullah berpuasa dan memerintahkan berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).  

Disebutkan pula dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim bahwa Sayyidah Aisyah ra berkata: “Dulu kaum Quraisy berpuasa Asyura pada masa jahiliah. Kemudian Rasulullah memerintahkan berpuasa Asyura pula, hingga diwajibkan puasa Ramadhan. Maka Rasulullah bersabda, 'Barang siapa yang berkehendak (ingin berpuasa), maka silakan berpuasa. Dan barang siapa yang berkehendak (tak ingin berpuasa), maka tidak berpuasa.’’ 

Selain hadis tersebut, terdapat hadis lainnya yang menjelaskan terkait anjuran puasa Asyura pada masa Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dari Sahabat Ibnu Abbas ra, marfu' (disandarkan kepada Nabi Muhammad) berkata, "Puasalah pada Hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan Kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya."