Liputan6.com, Jakarta Gatal bisa datang kapan saja dan sering kali membuat seseorang ingin segera menggaruk kulit. Penyebab gatal ini sangat beragam. Ketika kulit mengalami iritasi atau peradangan, tubuh melepaskan zat kimia seperti histamin. Histamin ini merangsang saraf di kulit, menimbulkan sensasi gatal yang tak tertahankan.
Saraf di kulit juga dapat bereaksi terhadap rangsangan seperti gigitan serangga, paparan alergen, atau bahan kimia tertentu dengan mengirimkan sinyal gatal ke otak. Selain itu, kulit yang kering kehilangan kelembaban dan minyak alami, sehingga lebih mudah teriritasi dan gatal.
Kontak dengan alergen seperti serbuk sari, bulu hewan, atau bahan kimia tertentu bisa memicu reaksi alergi pada kulit yang menyebabkan gatal. Beberapa kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, dermatitis, atau infeksi kulit tertentu juga dapat menyebabkan peradangan dan gatal.
Advertisement
Tak hanya itu, faktor psikologis seperti stres dan kecemasan juga dapat mempengaruhi persepsi gatal pada kulit. Gangguan saraf seperti neurodermatitis, herpes zoster, multiple sclerosis, dan neuropati juga bisa menyebabkan gatal. Apapun penyebabnya, gatal sering kali membuat seseorang ingin menggaruk.
Namun, menggaruk kulit yang gatal sebenarnya bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Apa saja dampak buruknya? Intip jawabannya yang telah dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (27/08/2024).Â
Dampak buruk menggaruk kulit terlalu sering
Menggaruk kulit yang gatal memang bisa memberikan kelegaan sesaat, namun dalam jangka panjang, kebiasaan ini justru dapat membawa dampak buruk. Berikut adalah beberapa konsekuensi negatif yang bisa terjadi akibat sering menggaruk kulit:
1. Peradangan kulit
Menggaruk kulit secara berlebihan dapat memicu peradangan. Kondisi ini bisa memperburuk masalah kulit yang sudah ada, seperti eksim atau psoriasis, sehingga kulit menjadi lebih merah, bengkak, dan terasa nyeri.
2. Infeksi kulit
Menggaruk kulit yang terinfeksi atau terluka dapat meningkatkan risiko infeksi. Bakteri dari kuku atau tangan yang tidak bersih bisa masuk ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi. Gejala infeksi kulit meliputi kemerahan, pembengkakan, nanah, atau bahkan demam.
3. Kerusakan kulit
Menggaruk kulit secara berlebihan dapat merusak lapisan atas kulit, membuatnya menjadi lebih tipis, kering, dan rentan terhadap luka atau iritasi.
4. Siklus gatal-garuk
Menggaruk kulit dapat memicu siklus gatal-garuk yang sulit diputus. Saat kamu menggaruk kulit, saraf di kulit akan terangsang dan melepaskan histamin, yang membuat rasa gatal semakin intens. Akibatnya, kamu merasa perlu menggaruk lebih banyak, yang hanya memperburuk rasa gatal.
5. Luka dan bekas luka
Menggaruk kulit dengan keras atau terus-menerus dapat menyebabkan luka dan bekas luka. Bekas luka ini membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan sering kali meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.
Advertisement
Cara mengatasi rasa gatal
Untuk mengatasi rasa gatal tanpa harus menggaruk terus-menerus, kamu bisa mencoba beberapa cara berikut yang menarik dan efektif:
1. Kompres air dingin
Cobalah untuk melakukan kompres dingin dengan menempelkan kain bersih yang telah direndam dalam air dingin pada area yang gatal. Metode ini tidak hanya membantu meredakan sensasi gatal dan peradangan pada kulit, tetapi juga mengurangi aktivitas saraf yang mengirimkan sinyal gatal.
Dengan demikian, keluhan gatal yang kamu rasakan akan berkurang. Selain itu, es yang digunakan dalam kompres dingin dapat mengurangi pembengkakan, peradangan, dan bahkan menghentikan pendarahan. Efek mendinginkan dari kompres ini juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan gatal.
2. Mandi dengan air dingin
Mandi dengan air dingin dan sabun berbahan kimia lembut selama tidak lebih dari 10 menit dapat membantu meredakan rasa gatal. Air dingin menenangkan kulit yang gatal dan mengurangi peradangan serta sensasi gatal.
Selain itu, air dingin juga mengurangi aktivitas saraf yang mengirimkan sinyal gatal ke otak. Hindari mandi dengan air panas atau terlalu lama karena dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang bisa menyebabkan kulit kering dan gatal. Sebaliknya, air dingin membantu menjaga kelembapan kulit.
3. Menggunakan pelembap
Penggunaan pelembap sangat penting untuk mengurangi rasa gatal karena membantu menjaga kelembapan kulit. Ketika kulit kering, kelembapan alami dapat hilang, menyebabkan kulit menjadi kering dan rentan terhadap iritasi yang berujung pada rasa gatal. Dengan menggunakan pelembap, kelembapan kulit dapat dipertahankan, sehingga rasa gatal berkurang dan kesehatan kulit terjaga.
Beberapa pelembap juga mengandung bahan-bahan yang memiliki sifat menenangkan dan antiinflamasi, seperti lidah buaya, chamomile, atau minyak esensial tertentu. Bahan-bahan ini dapat membantu meredakan peradangan pada kulit dan mengurangi sensasi gatal.
4. Hindari pakaian yang memicu gatal
Hindarilah penggunaan pakaian yang dapat menambah rasa gatal, seperti wol atau pakaian yang terlalu ketat. Sebaiknya, pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan yang lembut dan tidak mengiritasi kulit, seperti katun. Pastikan juga untuk mencuci pakaian dengan deterjen yang lembut dan bebas pewangi agar tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Dengan mengikuti tips-tips ini, kamu dapat mengatasi rasa gatal dengan cara yang lebih nyaman dan efektif tanpa harus menggaruk terus-menerus.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence