Liputan6.com, Jakarta Montessori merupakan metode pendidikan yang ditemukan oleh Maria Montessori kurang lebih 100 tahun lalu, yang memperkenalkan pendekatan pembelajaran yang berbeda dari metode pendidikan tradisional. Metode Montessori adalah sebuah pola pendidikan yang memberikan kebebasan bagi anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Baca Juga
Advertisement
Montessori memungkinkan anak-anak untuk belajar secara mandiri dan sesuai dengan ritme mereka. Anak-anak yang dibesarkan dengan metode Montessori cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan kemampuan untuk mandiri, karena mereka terbiasa membuat pilihan sendiri dan menyelesaikan tugas dengan cara mereka sendiri.
Meskipun metode Montessori awalnya ditujukan untuk anak usia dini, yaitu antara 3 hingga 6 tahun, pendekatan ini juga dapat diterapkan pada anak di usia sekolah, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). berikut ulasan lebih lanjut tentang metode pembelajaran montessori untuk anak usia dini yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (18/7/2024).
Apa Itu Montessori?
Montessori adalah metode pendidikan yang dirancang untuk membantu anak mencapai potensinya dalam kehidupan. Metode ini menekankan kemandirian dan keaktifan anak dengan konsep pembelajaran langsung melalui praktik dan permainan kolaboratif, memungkinkan anak belajar melalui pengalaman nyata dan interaksi dengan lingkungan sekitar mereka.
Metode Montessori dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori pada awal tahun 1900. Dr. Montessori adalah seorang lulusan sekolah kedokteran dan salah satu dokter wanita pertama yang mendapatkan gelar diploma di Italia. Melalui pekerjaannya sebagai dokter, ia berinteraksi dengan banyak anak-anak dan mulai tertarik pada dunia pendidikan, khususnya setelah bertemu dengan anak-anak yang mengalami gangguan mental.
Berdasarkan penelitian dan pengamatannya terhadap perkembangan intelektual anak-anak tersebut, Dr. Montessori mengembangkan sebuah metode yang berfokus pada pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan ritme perkembangan setiap anak. Metode ini memberikan kebebasan bagi anak untuk memilih aktivitas mereka sendiri, yang memungkinkan mereka belajar dengan cara yang paling sesuai bagi mereka.
Dengan pendekatan yang berpusat pada anak dan penekanan pada pembelajaran praktis, Montessori telah diakui secara luas sebagai salah satu metode pendidikan yang efektif dalam membantu anak-anak mengembangkan keterampilan hidup yang penting, seperti kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain.
Advertisement
Prinsip Pembelajaran Montessori
Prinsip pembelajaran Montessori berfokus pada interaksi individu antara guru dan anak atau dalam kelompok kecil. Anak diberikan kebebasan untuk memilih aktivitas yang mereka inginkan, dengan guru yang bertindak sebagai pendamping yang membantu dan mengarahkan anak dalam menjalankan aktivitas tersebut.
Dalam metode Montessori, tidak ada sistem penilaian, ujian, atau penggunaan buku cetak yang ketat. Sebaliknya, anak-anak belajar menggunakan alat peraga seperti puzzle, balok, dan manik-manik. Alat-alat ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan motorik, pemecahan masalah, dan konsep dasar matematika serta sains melalui praktik langsung.
Selain itu, Montessori juga sering melibatkan anak-anak dalam aktivitas merawat tumbuhan atau hewan peliharaan, yang membantu mereka belajar tentang tanggung jawab, kepedulian, dan keterkaitan dengan alam.
Setelah selesai dengan aktivitas pembelajaran, anak-anak didorong untuk berpartisipasi dalam tugas sehari-hari. Ini bisa berupa merapikan peralatan yang telah digunakan, mengatur meja makan, atau menyiapkan makanan. Dengan cara ini, anak-anak belajar tentang kemandirian, tanggung jawab, dan keterampilan hidup praktis yang penting untuk perkembangan mereka.
Melalui prinsip-prinsip ini, metode Montessori bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan holistik anak, memungkinkan mereka untuk tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Montessori
Sebelum memutuskan menerapkan metode Montessori pada anak, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pendidikan ini, berikut diantaranya.
Kelebihan
- Metode Montessori mendorong anak untuk mengambil inisiatif dan membuat keputusan sendiri, yang membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka.
- Dengan diberikan kebebasan untuk memilih aktivitas dan belajar melalui praktik, anak-anak menjadi lebih mandiri dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
- Montessori memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat dan ritme mereka sendiri, yang meningkatkan motivasi dan ketertarikan mereka dalam proses pembelajaran.
- Metode ini mengutamakan kerja sama dan kolaborasi di antara anak-anak, sehingga mereka belajar untuk bekerja sama daripada bersaing satu sama lain.
- Montessori menyediakan berbagai aktivitas dan gaya belajar yang beragam, memungkinkan anak untuk belajar melalui berbagai cara yang paling efektif bagi mereka.
Selain itu, sebuah studi menyatakan bahwa anak usia dini yang belajar dengan metode Montessori cenderung memiliki prestasi akademis serta kemampuan kognitif dan sosial yang lebih baik dibandingkan anak seusianya yang disekolahkan dengan metode belajar tradisional.
Kekurangan
Namun, ada beberapa kekurangan dari metode Montessori yang perlu dipertimbangkan.
- Montessori biasanya termasuk dalam kategori sekolah privat yang membutuhkan biaya yang cukup tinggi, sehingga mungkin tidak semua orang bisa menjangkaunya.
- Montessori lebih menekankan pembelajaran individu atau dalam kelompok kecil, sehingga mungkin tidak cocok untuk anak yang lebih nyaman dan efektif belajar dalam kelompok besar.
Memahami kelebihan dan kekurangan ini dapat membantu orang tua dalam membuat keputusan yang tepat mengenai pendidikan anak mereka, serta menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik anak.
Advertisement
Perbedaan Montessori dengan Metode Pembelajaran Tradisional
Memilih pendekatan pendidikan untuk anak merupakan keputusan yang penting bagi setiap orang tua. Ini bukan sekadar memilih antara dua metode yang berbeda, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana pendekatan ini akan mempengaruhi perkembangan dan kebahagiaan anak.
Montessori menawarkan pendekatan yang revolusioner. Dalam kelas Montessori, anak-anak tidak hanya belajar dari buku atau mengikuti instruksi guru secara ketat. Mereka memiliki kebebasan untuk memilih aktivitas yang menarik bagi mereka, dari memecahkan puzzle hingga memainkan alat musik kecil. Anak-anak diberi ruang untuk menggerakkan diri mereka sendiri, bukan hanya secara fisik di dalam kelas yang penuh dengan alat-alat pendidikan yang dirancang khusus, tetapi juga secara intelektual dan emosional.
Berbeda dengan metode tradisional, di mana hari sekolah sering kali diatur dalam rutinitas yang ketat dan anak-anak duduk di meja mereka, Montessori menggalakkan pembelajaran yang berbasis pada eksplorasi dan kemandirian. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri anak, karena mereka belajar untuk mengambil inisiatif dalam proses pembelajaran mereka sendiri.
Namun, seperti setiap pendekatan pendidikan, Montessori tidak cocok untuk semua anak. Anak yang lebih nyaman belajar dalam kelompok besar atau yang memerlukan struktur yang lebih kaku mungkin merasa kehilangan atau tidak nyaman dalam lingkungan Montessori yang lebih bebas. Selain itu, biaya pendidikan Montessori yang sering kali lebih tinggi dari sekolah-sekolah tradisional dapat menjadi hambatan bagi beberapa keluarga.
Memilih antara Montessori dan metode tradisional bukanlah keputusan yang mudah. Sebelum membuat keputusan, penting untuk mengamati dan memahami kebutuhan unik anak Anda serta karakteristik masing-masing pendekatan. Mungkin bermanfaat untuk mengunjungi beberapa sekolah, berbicara dengan guru dan staf, dan melihat bagaimana anak Anda bereaksi terhadap lingkungan pembelajaran yang ditawarkan.
Pendidikan yang baik adalah tentang menciptakan lingkungan di mana anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang berbeda, dan pilihan pendidikan haruslah menghormati hal ini, memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan dan stimulus yang mereka butuhkan untuk mencapai kesuksesan di masa depan.