Liputan6.com, Jakarta Wawancara kerja memiliki peran yang sangat krusial, baik bagi para calon karyawan maupun perusahaan. Salah satu elemen yang sering muncul dalam proses ini adalah negosiasi.
Bagi Generasi Z atau Gen-Z, negosiasi dalam wawancara kerja bisa menjadi momen berharga untuk memperoleh kompensasi dan fasilitas yang sejalan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
Baca Juga
Namun, tidak jarang terjadi perbedaan pendapat dalam sebuah negosiasi. Baik karena calon karyawan yang kurang memahami informasi tentang perusahaan yang dilamar, maupun perusahaan yang tidak setuju dengan permintaan calon karyawan.
Advertisement
Untuk mencapai kesepakatan dan meraih kesuksesan dalam negosiasi saat wawancara kerja, berikut adalah beberapa tips dari Liputan6.com yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Jumat (19/7/2024).
1. Persiapkan Diri dengan Baik
Sebelum memulai negosiasi, penting untuk memahami nilai diri kamu berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan keterampilan yang dimiliki. Generasi Z sering kali memiliki latar belakang pendidikan yang solid serta keahlian dalam teknologi digital, yang dapat menjadi keunggulan besar di dunia kerja saat ini.
Selain itu, lakukan riset mendalam tentang perusahaan dan posisi yang kamu incar. Pelajari sebanyak mungkin tentang budaya perusahaan, visi, misi, dan nilai-nilai yang mereka junjung. Pengetahuan ini akan mempersiapkan kamu untuk menjelaskan bagaimana kamu bisa memberikan kontribusi yang berharga sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Advertisement
2. Tentukan Tujuan dan Batas
Langkah pertama dalam negosiasi adalah mengidentifikasi tujuan utama kamu, apakah itu menyangkut gaji, tunjangan, jadwal kerja fleksibel, atau fasilitas lainnya. Selain itu, penting untuk menetapkan batasan yang realistis dan dapat dipertanggungjawabkan, berdasarkan riset mendalam dan pemahaman kamu tentang industri serta perusahaan yang bersangkutan.
Seringkali, pelamar kerja gagal di tengah jalan karena tidak mampu menetapkan tujuan dan batasan yang jelas dalam negosiasi. Hal ini bisa membuat para petinggi perusahaan melihat kamu sebagai calon karyawan yang kurang kompeten. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangatlah krusial.
3. Tunjukkan Nilai Diri Kamu
Pastikan untuk menyoroti keterampilan, pengalaman, dan pencapaian yang relevan dengan posisi yang kamu inginkan. Jelaskan dengan jelas bagaimana kamu dapat memberikan kontribusi langsung terhadap tujuan dan kesuksesan perusahaan. Pendekatan ini akan memperkuat argumenmu saat meminta kompensasi atau fasilitas tambahan.
Meskipun kamu memiliki segudang pengalaman, jika tidak sesuai dengan posisi yang kamu lamar, semua usaha tersebut bisa sia-sia. Oleh karena itu, penting untuk memilih posisi yang sesuai dengan potensi dan pengalaman yang kamu miliki.
Advertisement
4. Berlatih Komunikasi Efektif
Persiapkanlah jawaban yang matang untuk pertanyaan seputar gaji atau tunjangan yang mungkin diajukan oleh pewawancara. Latihlah keterampilan berbicara dan mendengarkan Anda dengan seksama agar dapat memberikan respons yang jelas dan penuh percaya diri.
Komunikasi bukan hanya penting dalam wawancara kerja, tetapi juga esensial untuk bertahan di dunia kerja. Terlebih lagi, ketika Anda sudah bekerja, komunikasi yang efektif sangat diperlukan saat bertemu dengan klien atau orang-orang penting lainnya.
5. Jangan Takut untuk Bertanya
Jika kamu merasa ragu atau memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang sesuatu, jangan sungkan untuk bertanya kepada pewawancara. Ini akan memperlihatkan bahwa kamu benar-benar tertarik dan peduli terhadap detail-detail penting.
Seperti kata pepatah, lebih baik bertanya daripada tersesat di jalan. Prinsip ini sangat relevan saat wawancara kerja, karena lebih baik mendapatkan kejelasan sekarang daripada menyesal di kemudian hari.
Advertisement
6. Gunakan Data dan Fakta
Jika memungkinkan, sertakan data dan fakta untuk mendukung permintaan kamu. Sebagai contoh, bandingkan rata-rata kompensasi untuk posisi serupa di industri atau perusahaan lain, atau tunjukkan bagaimana pengalaman dan kualifikasi kamu dapat memberikan nilai tambah yang signifikan.
Seringkali, pelamar kerja melakukan negosiasi tanpa menyertakan data dan fakta, sehingga negosiasi tidak berjalan sesuai dengan keinginan kedua belah pihak, baik pelamar maupun HRD.
7. Jaga Sikap dan Etika
Selalu jaga sikap profesional dan etika yang baik selama proses negosiasi. Ini berarti berbicara dengan penuh hormat, menghargai sudut pandang pewawancara, serta menunjukkan keterbukaan terhadap kompromi jika diperlukan.
Dengan memelihara sikap profesional dan etika yang baik selama negosiasi, hal tersebut akan meningkatkan nilai diri kamu sebagai sosok yang sopan di mata perusahaan.
Advertisement
8. Berikan Respon yang Baik
Selalu sambut atau tanggapi penawaran dengan sikap yang positif, apapun hasil akhirnya. Jika kamu menerima penawaran tersebut, ungkapkan rasa terima kasihmu dengan penuh keramahan. Namun, jika diperlukan negosiasi lebih lanjut, sampaikan keinginan dan harapanmu dengan jelas dan tegas, guna menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.
Respon yang baik sangat diperlukan karena kamu terlihat mengapresiasi apa yang diberikan oleh perusahaan terhadap diri kamu. Jadi, lakukan hal ini jika kamu sedang dalam situasi yang sama.Â
9. Evaluasi Keseluruhan Paket Kompensasi
Gaji memang penting, tetapi jangan lupakan berbagai komponen lain dalam paket kompensasi yang ditawarkan, seperti asuransi kesehatan, cuti, pelatihan, dan peluang pengembangan karier. Pertimbangkan nilai keseluruhan yang kamu peroleh dari penawaran tersebut.
Kamu juga memiliki kesempatan untuk bernegosiasi mengenai berbagai aspek tersebut agar lebih jelas apa saja yang akan kamu dapatkan ketika bekerja di perusahaan tersebut. Namun, ingatlah untuk selalu melakukan negosiasi dengan cara yang baik dan proporsional.
Advertisement
10. Jaga Hubungan Baik
Setelah proses negosiasi rampung dan kamu mendapatkan penawaran, penting untuk tetap menjalin hubungan yang baik dengan pihak perusahaan. Langkah ini bisa membuka peluang untuk kolaborasi dan kesempatan lain di masa mendatang.
Namun, jika kamu tidak menerima penawaran tersebut, tetaplah menjaga hubungan yang positif. Ini akan menunjukkan kepada perusahaan bahwa kamu adalah kandidat yang serius dan profesional dalam mencari pekerjaan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence