Sukses

Mengenal Makanan Khas Jepang Sashimi, Sejak Kapan Mereka Suka Makan Ikan Mentah?

Hidangan seperti sushi dan sashimi telah menjadi ikon kuliner Jepang yang mendunia.

Liputan6.com, Jakarta Setiap negara memiliki tradisi kuliner khas yang menjadi keunikan budaya mereka dalam cara menyiapkan, mengolah, dan menyantap makanan. Tradisi kuliner tidak hanya sebatas pada resep dan bahan makanan, tetapi juga ritual dan kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi kuliner yang terkenal di dunia adalah tradisi makan ikan mentah di Jepang. Hidangan seperti sushi dan sashimi telah menjadi ikon kuliner Jepang yang mendunia. 

Tapi, mengapa warga Jepang begitu gemar memakan ikan mentah? Seperti banyak budaya di seluruh dunia, Jepang memiliki tradisi khusus dalam menyiapkan ikan. Selama berabad-abad, olahan ikan mentah seperti sashimi telah menjadi bagian penting dari makanan mereka.

Keunikan sashimi terletak pada cara penyajiannya yang sederhana, namun mampu menonjolkan rasa ikan yang segar. Pengalaman menikmati sashimi bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang menghargai keterampilan dan keahlian dalam menyiapkan hidangan tersebut. Berikut ulasan lebih lanjut tentang sashimi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (19/7/2024).

2 dari 4 halaman

Apa itu Sashimi?

Sashimi adalah salah satu hidangan kuliner Jepang yang dikenal karena keunikan dan keasliannya. Berbeda dari sushi yang disajikan dengan nasi, sashimi merupakan sajian irisan ikan mentah. Meskipun sashimi sebagian besar disajikan mentah, beberapa bahan mungkin direbus atau dibakar untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan dari bakteri atau virus yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

Popularitas sashimi meningkat secara signifikan pada abad ke-17 bersamaan dengan meningkatnya penggunaan kecap shoyu, yang menambah cita rasa dari hidangan tersebut. Secara geografis, Jepang terletak di antara pertemuan arus hangat dan dingin, yang menyebabkan negara ini memiliki sumber daya laut yang melimpah. Ketersediaan bahan-bahan berkualitas tinggi memfasilitasi eksplorasi dan pengolahan ikan menjadi hidangan sashimi yang sangat dihargai.

Dalam budaya Jepang, sashimi dianggap sebagai hidangan dengan status sosial tinggi. Hidangan ini sering disajikan pada acara-acara istimewa atau pesta besar sebagai bentuk rasa hormat dan penghargaan terhadap tamu.

Sashimi biasanya disajikan dengan cara dipotong tipis dan dicelupkan ke dalam kecap asin. Untuk menambah cita rasa, seringkali disertai dengan wasabi dan acar yang terbuat dari jahe. Beberapa jenis ikan yang populer untuk sashimi meliputi salmon, tuna, kerang, gurita, dan tobiko, masing-masing menawarkan rasa dan tekstur yang unik.

3 dari 4 halaman

Sejak Kapan Masyarakat Jepang Mengkonsumsi Ikan Mentah

Konsumsi ikan mentah di Jepang memiliki sejarah yang panjang sejak ribuan tahun lalu. Tradisi makan ikan mentah di Jepang dapat ditelusuri kembali ke Zaman Jomon, sekitar empat atau lima ribu tahun yang lalu. Pada masa ini, ikan yang ditangkap secara lokal di perairan pesisir Jepang telah menjadi bagian penting dari diet masyarakat Jepang dan dijual di pasar ikan segar dengan cara tradisional.

Masakan tradisional Jepang Washoku yang juga merupakan hidangan berbahan ikan mentah, mendapatkan pengakuan internasional pada bulan Desember 2013, Washoku dimasukkan ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Budaya ini menekankan pada penyajian ikan mentah yang dipadukan dengan berbagai pilihan makanan pendampin.

4 dari 4 halaman

Alasan Masyarakat Jepang Gemar Mengkonsumsi Ikan Mentah

Konsumsi ikan mentah di Jepang adalah sebuah tradisi yang telah lama ada dan didorong oleh berbagai faktor yang saling melengkapi. Ada tiga alasan utama mengapa masyarakat Jepang sangat menyukai ikan mentah.

1. Manfaat Kesehatan

Ikan mentah dianggap sangat menyehatkan karena mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan. Proses memasak dapat mengurangi kandungan nutrisi ini, sehingga konsumsi ikan dalam keadaan mentah memungkinkan tubuh untuk mendapatkan manfaat kesehatan secara maksimal. 

Omega-3 dikenal untuk mendukung kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak. Oleh karena itu, menikmati ikan mentah seperti sashimi memungkinkan masyarakat Jepang untuk memanfaatkan semua manfaat nutrisi yang ada dalam ikan.

2. Faktor Geografis

Jepang adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Negara ini memiliki sejarah panjang dalam penangkapan ikan, baik dari perairan tawar maupun laut. Ketersediaan ikan segar yang melimpah dan berkualitas tinggi menjadikannya bahan makanan utama. 

Dengan banyaknya sumber daya laut yang tersedia, masyarakat Jepang memiliki akses mudah untuk memperoleh ikan segar yang ideal untuk disajikan dalam bentuk mentah. Faktor geografis ini memungkinkan tradisi makan ikan mentah berkembang dan bertahan.

3. Pengaruh Agama

Tradisi makan ikan mentah di Jepang juga tidak lepas dari pengaruh agama. Agama Buddha dan Shinto yang berkembang di Jepang melarang konsumsi daging hewan, sehingga ikan menjadi alternatif utama sebagai sumber protein. 

Larangan ini mendorong masyarakat Jepang untuk mengganti daging dengan ikan, menjadikannya bagian penting dari diet mereka. Oleh karena itu, ikan mentah menjadi pilihan yang populer dan diterima secara budaya, terutama dalam konteks hidangan yang menyegarkan dan ringan seperti sashimi.

Â