Sukses

7 Pengusaha Sukses di Indonesia yang Jadi Inspirasi, Dulu Hidupnya Melarat

Pengusaha sukses di Indonesia tampaknya semakin banyak bermunculan.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha sukses di Indonesia adalah individu atau kelompok yang telah berhasil menciptakan, mengelola dan mengembangkan usaha dengan dampak yang signifikan dan luas. Kesuksesan mereka tidak hanya dilihat dari segi keuntungan finansial, tetapi juga dari dampak yang mereka berikan pada ekonomi, masyarakat dan industri.

Salah satu contoh pengusaha sukses di Indonesia adalah Chairul Tanjung, yang dikenal sebagai pemegang grup usaha CT Corp. Melalui usahanya, Chairul Tanjung telah menciptakan berbagai perusahaan yang meliputi sektor media, retail, finansial dan properti. Keberhasilannya dalam membangun kerajaan bisnis yang kuat, membawa dampak yang luas pada industri dan ekonomi Indonesia.

Selain Chairul Tanjung, ada pula Ciputra seorang pengusaha sukses di Indonesia yang mengembangkan bisnis di sektor properti. Dalam perjalanan kariernya, Ciputra berhasil mengembangkan berbagai hunian, perkantoran dan pusat perbelanjaan yang menjadi ikon di Indonesia. Karya-karya Ciputra telah memberikan dampak positif tidak hanya pada industri properti, tetapi juga pada masyarakat secara luas.

Para pengusaha sukses di Indonesia ini tidak hanya berfokus pada pencapaian pribadi, tetapi juga memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, untuk berani bermimpi besar dan mengambil langkah dalam mewujudkan potensi diri.

Berikut ini daftar pengusaha sukses di Indonesia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (22/7/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta Widjaja adalah pendiri Sinar Mas Group, salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Melalui laman resmi Sinar Mas, diketahui bahwa perusahaan ini beroperasi melalui tujuh pilar bisnis utama yaitu pulp dan kertas, layanan keuangan, pelayanan kesehatan, agribisnis dan pangan, telekomunikasi, energi dan infrastruktur, serta real estate.

Eka Tjipta Widjaja adalah seorang imigran asal Tiongkok yang lahir dalam kondisi ekonomi yang sangat terbatas. Untuk mengubah nasibnya, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia, tepatnya ke Makassar. Karena keterbatasan ekonomi, Eka hanya mampu menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat sekolah dasar (SD). Dengan semangat dan tekad yang kuat, dia memulai usahanya dari nol, dan setelah melalui banyak perjuangan, dia berhasil mendirikan sebuah pabrik yang memproduksi natrium bikarbonat.

Kesuksesan pertama ini menjadi batu loncatan bagi Eka untuk mendirikan Sinar Mas, sebuah perusahaan yang awalnya bergerak di bidang produksi kertas. Tidak puas hanya di satu sektor, Eka terus melakukan ekspansi bisnis ke berbagai bidang lain. Keuletannya dalam berusaha dan kemampuan untuk melihat peluang bisnis membuat Eka Tjipta Widjaja masuk dalam daftar Forbes 2018 "Indonesia's 50 Richest Net Worth," sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$8,6 miliar. Pada tahun yang sama, dia juga menduduki peringkat kedua sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan US$13,9 miliar. Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia pada usia 97 tahun pada tahun 2019, meninggalkan warisan bisnis yang sangat besar.

2. Tomy Winata

Tomy Winata adalahpengusaha sukses di Indonesia yang dikenal sebagai pemilik properti SCBD (Sudirman Central Business District). Mengutip dari laman resmi SCBD, properti ini dikembangkan oleh PT Danayasa Arthatama Tbk, yang merupakan anak perusahaan dari PT Jakarta International Hotels and Development Tbk, yang juga dimiliki oleh Tomy Winata.

Lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, Tomy Winata dikenal sebagai pendiri dan pemilik Artha Graha Group atau Artha Graha Network. Sebelum mencapai kesuksesannya saat ini, Tomy harus melalui banyak kesulitan dalam hidupnya. Sebagai anak yatim piatu sejak kecil, dia harus bekerja keras untuk bertahan hidup, termasuk menjadi kuli bangunan.

Dengan tekad yang kuat pada usia remaja, Tomy merantau ke Jakarta hanya dengan membawa tiga pasang baju dan uang Rp30 ribu. Pada tahun 1972, dia mulai membangun bisnis dengan menjalin kerjasama dengan pihak militer Indonesia, sebuah langkah berani yang akhirnya membuahkan hasil. Meski demikian, perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus. Tomy pernah mengalami kebangkrutan dalam proyek investasi di Papua dan Kalimantan Barat. Namun, kegagalan tersebut tidak membuatnya menyerah.

Melansir dari laman InvestasiKu, saat ini Tomy Winata memiliki enam perusahaan besar yaitu PT Danayasa Arthatama Tbk, PT Jakarta International Hotel and Development Tbk, PT Electronic City Indonesia Tbk, PT Arthagraha General Insurance, PT Artha Graha Group, dan PT Bank Artha Graha Internasional. Keberhasilannya menunjukkan bahwa dengan kerja keras, keberanian dan ketekunan, seseorang dapat mengatasi berbagai rintangan dan mencapai kesuksesan besar.

3 dari 4 halaman

3. Low Tuck Kwong

Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha sukses di Indonesia yang lahir di Singapura pada tahun 1948. Pada tahun 2024, ia dinobatkan sebagai orang terkaya kedua di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$28,3 miliar yang setara dengan Rp437,88 triliun. Keberhasilan dan kekayaannya terutama berasal dari perusahaannya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang dikenal luas sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industri pertambangan batu bara.

PT Bayan Resources Tbk telah menunjukkan kinerja yang cemerlang selama bertahun-tahun, menjadikannya sebagai salah satu perusahaan terpercaya dalam bidangnya. Namun, kesuksesan Low Tuck Kwong tidak hanya terbatas pada satu perusahaan. Dia juga memiliki beberapa perusahaan lain yang berkontribusi pada kekayaannya, seperti The Farrer Park Company, Samindo Resources, Methis Energy, dan Voksel Electric. Diversifikasi usahanya ini menunjukkan kecerdikan dan visi bisnis yang luas dari Low Tuck Kwong, serta kemampuannya untuk memanfaatkan berbagai peluang bisnis di berbagai sektor.

4. Ciputra

Ciputra atau yang dikenal juga sebagai Tjiputra, adalah salah satu pionir dalam bisnis properti di Indonesia. Dia adalah sosok yang sukses mengembangkan tiga grup besar: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Perjalanan hidup Ciputra dimulai dengan latar belakang yang sulit. Sejak kecil, ia tinggal hanya berdua dengan ayahnya dalam kondisi hidup yang sangat sederhana.

Masa kecil Ciputra sebenarnya tidak terlalu miskin, tetapi kehidupannya berubah drastis ketika ayahnya ditangkap oleh tentara Jepang dengan tuduhan sebagai mata-mata. Ayahnya meninggal dalam penjara, meninggalkan Ciputra dan enam saudaranya dalam kondisi yang sangat sulit. Ketika beranjak dewasa, Ciputra pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di sana, bersama dua temannya, ia mulai menawarkan jasa arsitektur untuk mendapatkan penghasilan.

Usaha awal ini menjadi dasar bagi Ciputra untuk membangun kariernya. Dengan ketekunan dan kerja keras, ia berjuang mendapatkan proyek-proyek besar, mulai dari tingkat gubernur hingga presiden. Berkat dedikasi dan keuletannya, Ciputra akhirnya berhasil menjalankan proyek besar yang membuka jalan bagi perkembangan pesat perusahaannya. Keberhasilan ini membawa Ciputra ke puncak kesuksesan dalam industri properti di Indonesia. Ciputra dikenal tidak hanya karena kesuksesannya dalam bisnis, tetapi juga karena kontribusinya dalam pengembangan ekonomi dan pembangunan di Indonesia. Dia adalah contoh nyata bagaimana kerja keras, visi, dan dedikasi dapat mengubah kehidupan seseorang dari keadaan sulit menjadi salah satu pengusaha paling berpengaruh dan sukses di Indonesia.

4 dari 4 halaman

5. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung adalah seorang pengusaha sukses di Indonesia yang memiliki beberapa perusahaan besar di berbagai industri, mulai dari keuangan dan perbankan, penyiaran, ritel, hingga properti. Sumber utama kekayaan Chairul Tanjung berasal dari CT Corp. yang telah menaungi beberapa media ternama di Indonesia, seperti Trans TV, Trans 7, Detik.com, CNN Indonesia, dan CNBC Indonesia. Keberadaan media-media ini telah memperkuat posisi Chairul Tanjung dalam industri penyiaran. Selain itu, CT Corp. juga melakukan akuisisi dua perusahaan penting, yaitu PT Carrefour Indonesia di sektor ritel dan PT Asuransi Republik di sektor asuransi.

Setelah mengakuisisi PT Asuransi Republik, Chairul Tanjung mengubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Asuransi Umum Mega. Diversifikasi bisnisnya ke berbagai sektor telah membuktikan kemampuan Chairul Tanjung dalam mengelola perusahaan dan menciptakan nilai tambah yang signifikan. Berdasarkan pendapatan dari berbagai perusahaan miliknya, kekayaan Chairul Tanjung diperkirakan mencapai US$5,6 miliar, yang setara dengan Rp86,65 triliun. Kesuksesannya tidak hanya memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

6. Sudono Salim

Keluarga Sudono Salim adalah imigran asal China yang pindah ke Indonesia pada tahun 1939. Pada masa itu, China merupakan negara yang mengalami kemiskinan sehingga banyak warga yang memilih untuk merantau demi mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain. Perjalanan awal Sudono Salim di Indonesia tidaklah mudah. Pada hari-hari pertama kedatangannya, ia harus hidup sebagai gelandangan. Namun, demi bertahan hidup, ia mulai menjual cengkeh yang kemudian berhasil dijual ke berbagai pulau di Indonesia.

Sayangnya, bisnis cengkehnya terhenti ketika Indonesia dijajah oleh Jepang. Namun, semangat dan tekadnya tidak padam. Setelah Indonesia merdeka, Sudono Salim kembali membangun bisnisnya di dunia perbankan dengan mendirikan Central Bank Asia, yang kini dikenal sebagai Bank Central Asia (BCA). Keberhasilan di dunia perbankan menjadi pijakan untuk ekspansi bisnisnya ke berbagai sektor.

Sudono Salim tidak hanya berhenti di perbankan. Ia mendirikan PT Bogasari, sebuah perusahaan industri pangan yang terkenal dengan produk-produk olahan tepung terigunya. Salah satu produk yang sangat dikenal masyarakat Indonesia adalah Indofood. Kesuksesan ini mendorongnya untuk merambah ke sektor lain seperti media dan ritel, dengan mendirikan perusahaan-perusahaan seperti Indosiar dan Indomaret.

Keuletan dan ketekunan Sudono Salim dalam berbisnis menjadikannya salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia. Meski ia telah meninggal dunia pada tahun 2012, warisannya tetap hidup melalui berbagai perusahaan yang telah ia dirikan dan sukseskan.

 

7. Bob Sadino

Bob Sadino, yang memiliki nama lengkap Bambang Mustari Sadino, adalah sosok pengusaha yang dikenal karena kegigihannya dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis. Perjalanan karirnya dimulai dengan bisnis di bidang jasa sewa mobil. Namun, bisnis tersebut mengalami kegagalan ketika salah satu mobilnya mengalami kecelakaan. Kejadian tersebut tidak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, ia segera bangkit dan memulai usaha baru.

Setelah meninggalkan bisnis sewa mobil, Bob Sadino memutuskan untuk mencoba peruntungannya di bidang agribisnis. Ia memulai usaha dengan menjual telur ayam negeri secara langsung dari rumah ke rumah. Bob memulai bisnis ini dengan modal awal berupa 50 ayam ras yang ia dapatkan dari seorang teman. Dengan tekun dan kerja keras, ia mengembangbiakkan ayam-ayam tersebut dan mulai menjual telurnya.

Kerja keras Bob Sadino akhirnya membuahkan hasil. Bisnis telur ayam negeri yang ia rintis mulai menunjukkan keuntungan yang signifikan. Kesuksesan ini memotivasinya untuk terus mengembangkan usahanya ke berbagai bidang lainnya. Ia merambah bisnis pangan dan pertanian, membuka toko kelontong, hingga mendirikan supermarket yang menjual berbagai produk segar dan berkualitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.