Sukses

3 Danau di Bedugul dengan Pemandangan Indah, Berasal dari Kaldera Gunung Lesung

Salah satu daya tarik utama Bedugul adalah keberadaan tiga dana yang diyakini sebagai kaldera Gunung Lesung yang dulu saling menyatu.

Liputan6.com, Jakarta Terletak di tengah Pulau Bali, Bedugul merupakan sebuah kawasan wisata yang berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Bedugul dikenal dengan udaranya yang sejuk serta keindahan alamnya yang menakjubkan. Terletak di Kabupaten Tabanan, kawasan ini mudah dijangkau baik dari Denpasar maupun Singaraja. 

Salah satu daya tarik utama Bedugul adalah keberadaan tiga dana yang diyakini sebagai kaldera Gunung Lesung yang dulu saling menyatu. Setelah gunung tersebut meletus, kaldera tersebut terpecah jadi dua. Ketiga danau tersebut adalah Danau Bratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan. 

Lokasinya yang strategis, berada di jalur utama menuju Singaraja, membuat Bedugul sering menjadi tempat singgah bagi wisatawan yang ingin beristirahat sambil menikmati pemandangan. Dengan keindahan danau-danaunya yang memikat serta suasana pegunungan yang sejuk, Bedugul adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang berkunjung ke Bali. Berikut 3 danau indah di Bedugul yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (22/7/2024).

2 dari 4 halaman

1. Danau Beratan

Danau Beratan merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Bali bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Terletak di kawasan Bedugul, danau alami ini berada di ketinggian 1.239 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas sekitar 375 hektare. Berada di posisi paling timur di antara dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, Danau Beratan menawarkan udara sejuk khas pegunungan yang sangat menyegarkan.

Salah satu daya tarik utama Danau Beratan adalah Pura Ulun Danu, sebuah pura yang tampak mengapung di tengah danau. Pura ini merupakan tempat pemujaan bagi Sang Hyang Dewi yang diyakini memberikan kesuburan. Dengan arsitektur khas Bali, pura ini memiliki menara atap bertingkat yang melambangkan dewa-dewa dalam kepercayaan Hindu: 11 tingkat untuk Dewa Wisnu, 7 tingkat untuk Dewa Brahma, dan 3 tingkat untuk Dewa Siwa.

Selain mengunjungi pura, wisatawan juga dapat menikmati berbagai wahana permainan air seperti parasailing, kano, dan jetski. Suasana alami dan pemandangan eksotis di Danau Beratan juga menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Dengan latar belakang gunung dan bukit yang menjulang tinggi, wisatawan dapat mengabadikan momen dengan foto-foto yang estetis. Selain itu, kawasan ini juga dihuni oleh rusa dan kijang yang bebas berkeliaran, menambah keasrian tempat ini.

Bagi yang ingin menjelajahi danau lebih dekat, tersedia perahu yang dapat disewa dengan tarif sekitar Rp100.000 untuk perahu berkapasitas 4 orang dan Rp185.000 untuk kapasitas 8 orang. Mengelilingi danau dengan perahu memberikan pengalaman yang unik dan memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan dari berbagai sudut.

Danau Beratan buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 18.00, dengan waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada sore hari untuk menikmati matahari terbenam. Tiket masuk dikenakan sebesar Rp30.000 untuk dewasa dan Rp20.000 untuk anak-anak, dengan tambahan biaya parkir Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. Terletak di Jalan Raya Candi Kuning, Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, danau ini dapat dicapai dalam waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Kuta atau Bandara I Gusti Ngurah Rai, dengan jarak tempuh sekitar 60 km.

Dengan semua daya tarik yang dimilikinya, Danau Beratan menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang berwisata ke Bali, menawarkan keindahan alam yang memukau dan berbagai aktivitas menarik yang dapat dinikmati oleh seluruh keluarga.

3 dari 4 halaman

2. Danau Tamblingan

Danau Tamblingan terletak di utara Gunung Lesung di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini menjadi salah satu destinasi wisata alam yang memukau di Pulau Dewata. Lokasinya yang dikelilingi oleh hutan serta berada di dataran tinggi menjadikan udara di sekitar danau ini sangat sejuk dan alami.

Danau Tamblingan memiliki keindahan alam dengan 11 pura yang menambah nuansa sakral di kawasan ini. Keberadaan pura-pura ini menjadikan Danau Tamblingan tidak hanya sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai lokasi dengan nilai spiritual yang tinggi. Wisatawan dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan, terutama saat pagi hari ketika sinar matahari menembus kabut tipis yang menggantung di atas danau.

Selain menikmati keindahan alam dan udara sejuk, wisatawan juga dapat mengelilingi danau dengan menyewa perahu kecil yang disebut pedahu. Perahu berbentuk seperti sampan yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan. Karena tidak menggunakan mesin motor, pedahu ini ramah lingkungan dan tidak mencemari air danau.

Danau Tamblingan juga memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Pada abad 10 M hingga 14 M, daerah ini adalah pemukiman yang berpusat di Gunung Lesung. Namun, karena suatu alasan, penduduk berpindah ke empat desa yang mengelilingi danau, yaitu Desa Munduk, Desa Gobleg, Desa Gesing, dan Desa Umajero. 

Keempat desa ini memiliki ikatan spiritual dan tanggung jawab untuk menjaga kesucian danau serta pura-puranya. Dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul, diceritakan bahwa wilayah ini pernah terkena wabah penyakit. Seorang suci mengambil air dari danau sebagai obat, dan air tersebut berhasil menyembuhkan masyarakat desa. Nama "Tamblingan" sendiri berasal dari kata dalam bahasa Bali, "Tamba" yang berarti obat dan "Elingan" yang berarti ingat atau kemampuan spiritual.

Untuk menikmati keindahan Danau Tamblingan, wisatawan hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp10.000. Danau ini buka selama 24 jam, sehingga pengunjung bebas memilih waktu kunjungan yang sesuai. Dari Bandara Ngurah Rai, perjalanan menuju Danau Tamblingan memakan waktu sekitar tiga jam dengan jarak tempuh sekitar 81 kilometer, melalui rute yang melintasi berbagai jalan utama dan pemandangan indah.

Dengan segala keindahan alam, nilai sejarah, dan spiritual yang dimilikinya, Danau Tamblingan adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan pengalaman wisata yang berbeda di Bali.

4 dari 4 halaman

3. Danau Buyan

Danau Buyan terletak di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau Buyan sering dijuluki sebagai danau kembar bersama dengan Danau Tamblingan. 

Akses menuju Danau Buyan sangat mudah dijangkau. Dari Denpasar, jarak tempuhnya sekitar 57 km dengan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam, sedangkan dari Singaraja hanya sekitar 32 km dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan karena transportasi umum di daerah ini masih minim.

Danau Buyan memiliki sejarah yang menarik dan tidak bisa dipisahkan dari Danau Beratan dan Danau Tamblingan. Dulunya, ketiga danau ini adalah satu kaldera yang menyatu, namun setelah Gunung Lesung meletus, kaldera tersebut terpecah menjadi dua. 

Pada tahun 1800-an, longsor menyebabkan salah satu bagian danau terpecah lagi menjadi dua, membentuk Danau Buyan dan Danau Tamblingan seperti yang kita kenal sekarang. Dengan luas sekitar 490 hektar dan kedalaman mencapai 87 meter, Danau Buyan adalah yang terbesar di antara ketiga danau tersebut.

Salah satu daya tarik utama Danau Buyan adalah Pura Ulun Danu yang terletak di bagian utara danau. Pura ini adalah tempat suci yang sering digunakan untuk upacara keagamaan dan menambah nuansa spiritual di kawasan ini. Selain itu, awasan ini menjadi favorit para wisatawan yang ingin berkemah. Dengan panorama yang indah dan udara yang sejuk, bumi perkemahan ini menawarkan pengalaman berkemah yang tak terlupakan. 

Danau Buyan memiliki spot foto yang sangat populer yaitu ayunan yang tergantung aman di pohon besar. Ayunan ini memang dibuat untuk properti foto dan memberikan latar belakang yang indah untuk foto Anda. Biaya untuk berfoto di ayunan ini adalah Rp 10 ribu.

Danau Buyan merupakan destinasi wisata yang sangat terjangkau. Harga tiket masuk hanya sebesar Rp 1.000 dengan biaya parkir Rp 3.000 ribu untuk motor dan Rp 5.000 ribu untuk mobil. Kawasan wisata Danau Buyan buka selama 24 jam, jadi Anda bisa menikmati keindahan danau ini kapan saja. Namun, untuk berkemah, disarankan datang di pagi hari agar dapat menikmati udara sejuk dan suasana yang nyaman.

Dengan segala keindahan alam, sejarah yang menarik, dan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan, Danau Buyan merupakan destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Bali.