Sukses

Suka Menunda Makan? Ini 5 Alasan Kenapa Harus Dihindari

Apabila situasi ini terjadi secara berkelanjutan, dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menganggap remeh kebiasaan menunda makan. Padahal, kebiasaan ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Menunda makan dapat mengganggu metabolisme tubuh. Ketika tidak makan secara teratur, metabolisme tubuh akan melambat. Dampaknya, tubuh akan membakar kalori lebih sedikit, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Menunda makan dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis, yang dikenal sebagai hipoglikemia. Gejalanya meliputi pusing, lemas, gemetar, hingga pingsan. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, dapat memicu komplikasi kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan pada fungsi otak dan saraf. 

Ketika lambung kosong terlalu lama, asam lambung akan mengiritasi dinding lambung, yang menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gastritis atau radang lambung, bahkan ulkus atau tukak lambung.

Proses pencernaan makanan yang optimal memerlukan asupan makanan yang teratur. Jadi, jangan anggap remeh kebiasaan menunda makan. Jaga kesehatan tubuh dengan makan secara teratur dan menjaga kadar gula darah yang stabil. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa dampak akibat menunda makan, Selasa (23/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Menurunkan Metabolisme

Menunda makan dapat mengganggu metabolisme tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan secara teratur, ia akan mulai menyimpan energi sebagai lemak.

Ini bisa menyebabkan penurunan tingkat metabolisme, yang berdampak pada penambahan berat badan dan kesulitan menurunkan berat badan.

3 dari 6 halaman

2. Mengganggu Keseimbangan Gula Darah

Kadar gula darah yang stabil sangat penting untuk kesehatan tubuh. Menunda makan dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang drastis, yang bisa menyebabkan perasaan lemas, pusing, dan bahkan pingsan. Fluktuasi ini juga berisiko meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

 

4 dari 6 halaman

3. Menurunkan Konsentrasi dan Produktivitas

Otak membutuhkan glukosa untuk berfungsi optimal. Menunda makan bisa mengurangi pasokan glukosa ke otak, yang dapat mempengaruhi konsentrasi, memori, dan produktivitas. Anda mungkin merasa lebih sulit fokus pada pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.

5 dari 6 halaman

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Lambung

Menunda makan dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. Hal ini bisa mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan masalah seperti gastritis atau bahkan tukak lambung. Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang diakibatkan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

6 dari 6 halaman

5. Memicu Kebiasaan Makan Berlebihan

Ketika Anda menunda makan terlalu lama, rasa lapar yang berlebihan bisa muncul dan mendorong Anda untuk makan dalam porsi yang lebih besar dari biasanya. Ini bisa menyebabkan konsumsi kalori berlebih, yang berdampak pada penambahan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.