Liputan6.com, Jakarta Ketika Anda semakin menua, Anda mulai menyadari adanya perubahan dalam kemampuan untuk mengingat sesuatu. Mungkin Anda pernah melewatkan janji atau lupa karena tidak memperhatikannya dengan seksama.
Penurunan kemampuan ingatan dapat terjadi pada semua usia. Akan tetapi, sering kali kekhawatiran bahwa itu adalah tanda-tanda demensia atau kehilangan fungsi otak.
Baca Juga
Namun, faktanya adalah kehilangan ingatan yang signifikan pada orang tua bukanlah hal yang normal terjadi karena penuaan. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan organik, cedera otak, penyakit saraf, atau bahkan Alzheimer.
Advertisement
Sebagian besar masalah ingatan yang Anda alami seiring bertambahnya usia hanyalah mencerminkan perubahan normal pada struktur dan fungsi otak. Perubahan ini dapat memperlambat proses kognitif tertentu, sehingga Anda lebih sulit dalam mempelajari hal baru secara cepat atau menyaring gangguan yang dapat mengganggu ingatan Anda.
Jadi, jangan merasa sendirian jika merasa butuh waktu lebih lama untuk mengingat sesuatu. Kelupaan adalah bagian normal dari proses penuaan, dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya ingat, Selasa (23/7/2024).
1. Latihan kognitif
Ketajaman pikiran memerlukan keelastisan otak yang terjaga. Meskipun terdengar aneh, namun keelastisan ini memainkan peran penting dalam kemampuan kognitif . Kognitif adalah kemampuan otak untuk terus beradaptasi dan berubah seiring dengan berjalannya hidup.
Anda bisa menjaga keelastisan ini dengan cara menantang pikiran dan mengembangkan kapasitas intelektual. Dengan kata lain, semakin kamu melatih otak, semakin sehat otak . Ada banyak cara untuk melakukannya, salah satunya adalah dengan melakukan latihan kognitif.
Latihan ini melibatkan aktivitas yang menantang pikiran, seperti belajar bahasa baru, bermain catur atau permainan peran, mencoba rute baru ke tempat yang biasa kunjungi, seperti sekolah atau kantor, atau bahkan memulai hobi baru. Dengan melakukannya, tidak hanya menjaga keelastisan otak , tetapi juga memberikan dorongan bagi perkembangan kognitif . Jadi, jangan ragu untuk melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas menantang pikiran tersebut.
Advertisement
2. Meditasi untuk menjinakkan stres
Stres yang terus-menerus bisa merusak sel-sel otak, membuat otak mengecil, merusak struktur otak, dan bahkan mengganggu daya ingat. Untuk menghindari hal ini, perlu melakukan perubahan yang diperlukan agar stres bisa dikendalikan dengan baik.
Selain mengatur kehidupan sehari-hari agar beban stres berkurang, kamu juga bisa mencoba praktik meditasi dalam aktivitas sehari-hari. Hanya dengan meluangkan waktu 10-20 menit setiap hari, bisa mengurangi stres secara signifikan. Ada banyak cara untuk meditasi, seperti melatih pernapasan, mengikuti tai chi, melakukan yoga, atau bahkan berlatih spiritual seperti berdoa.
3. Rutin berolahraga
Bergeraklah untuk menyulap otakmu menjadi super cerdas! Siapa bilang berolahraga hanya baik untuk tubuhmu? Ternyata, aktivitas fisik juga memiliki manfaat luar biasa bagi otakmu! Dengan berolahraga, produksi protein dalam tubuhmu akan meningkat, dan inilah kunci untuk meningkatkan pembelajaran, memori, dan kemampuan berpikirmu yang lebih tajam.
Protein-protein ini memiliki peran penting dalam merangsang pertumbuhan neuron baru di otakmu, serta mempertahankan kesehatan neuron yang sudah ada. Jadi, dengan berolahraga, kamu tidak hanya akan memiliki daya ingat yang lebih baik, tetapi juga membantu menciptakan jalur-jalur saraf baru yang akan memperkuat kemampuan berpikirmu.
Advertisement
4. Hindari gula
Perlu diketahui bahwa pola makan yang tinggi gula dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan otak. Mengapa demikian? Karena konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan stres oksidatif yang mengganggu keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas dalam tubuh.
Selain itu, gula juga dapat memicu peradangan dan mengganggu regulasi insulin yang penting bagi otak . Untuk itu, American Heart Association merekomendasikan agar, terutama perempuan dewasa, tidak mengonsumsi lebih dari 6 sendok teh atau ser 24 gram gula tambahan per hari.
Sedangkan bagi laki-laki, batasnya adalah 9 sendok teh atau ser 36 gram per hari. Nah, agar lebih jelas, mari ambil contoh satu kaleng soda berukuran 12 ons. Ternyata, di dalamnya terkandung ser 39 gram gula tambahan. Artinya, jumlah ini sudah melebihi batas yang seharusnya konsumsi dalam sehari.
5. Tingkatkan antioksidan pada tubuh
Meningkatkan kandungan antioksidan dalam makanan dapat memberikan manfaat luar biasa bagi pembelajaran, memori, dan kemampuan berpikir secara keseluruhan. Makanan yang kaya akan antioksidan berikut ini:
1) Buah beri: Buah-buahan kecil ini seperti blueberry, raspberry, dan strawberry mengandung antioksidan tinggi yang dapat memperbaiki kemampuan kognitif .
2) Wortel: Selain baik untuk kesehatan mata, wortel juga mengandung beta-karoten yang berperan sebagai antioksidan alami. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan wortel dalam menu makanan .
3) Bayam: Siapa yang tidak kenal dengan bayam? Sayuran hijau yang satu ini mengandung vitamin C, vitamin E, dan beta-karoten yang dapat melindungi otak dari kerusakan oksidatif.
4) Anggur merah: Selain memberikan rasa yang lezat, anggur merah juga mengandung senyawa antioksidan seperti resveratrol yang dapat meningkatkan kinerja otak .
5) Teh hijau: Teh hijau mengandung polifenol yang dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan dan meningkatkan daya ingat .
6) Kopi: Bagi pecinta kopi, kabar baik untuk kalian! Kopi mengandung senyawa antioksidan yang dapat meningkatkan fungsi kognitif .
7) Cokelat hitam (secukupnya): Siapa bilang cokelat hanya untuk manjakan lidah? Cokelat hitam mengandung flavonoid yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan kemampuan berpikir .
Advertisement
6. Jangan merokok
Hindarilah merokok, tak hanya bagi perokok aktif saja, namun perokok pasif juga bisa terkena dampaknya. Merokok bukan hanya berarti membahayakan diri sendiri, tetapi juga mengancam kesehatan orang-orang di sekitarmu.
Orang yang terpapar asap rokok orang lain, yang dikenal sebagai perokok pasif, harus berhati-hati. Mengapa? Karena perokok memiliki risiko 30% lebih tinggi terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Tidak hanya itu, perokok pasif juga terancam oleh 7.000 bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok. Jumlah itu sungguh mengejutkan, bukan? Bahkan, 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker!
Jadi, bayangkan betapa berbahayanya menghirup asap rokok orang lain.Â
7. Tidur yang cukup dan berkualitas
Efek yang serius akan muncul jika kurang tidur, terutama pada kekuatan otak. Hal ini membuat kesulitan mengingat hal-hal sederhana, berkomunikasi dengan jelas, atau bahkan memproses pikiran.
Otak bekerja dengan kapasitas yang jauh lebih rendah ketika kekurangan tidur. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan apakah membutuhkan lebih banyak waktu tidur atau kualitas tidur yang lebih baik.
Untuk meningkatkan fungsi otak secara optimal, kebanyakan orang dewasa membutuhkan waktu tidur selama 7-8 jam setiap malamnya. Memperhatikan pola tidur dengan memanfaatkan teknologi seperti menggunakan smartwatch pun bisa dilakukan. Dengan begitu, dapat memantau kebiasaan tidur, termasuk seberapa baik tertidur.Â
Jadi, jangan biarkan otak bekerja di bawah kapasitasnya yang sebenarnya. Berikan waktu yang cukup bagi otak untuk beristirahat dengan tidur yang cukup.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement