Sukses

3 Contoh Cerita Pengalaman MPLS untuk Penugasan, Dokumentasi Pengalaman Siswa

Cerita pengalaman MPLS dapat mendokumentasikan momen-momen tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Menulis cerita pengalaman Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sering dijadikan sebagai tugas bagi siswa yang baru masuk sekolah. Tugas menulis  pengalaman MPLS bertujuan untuk membantu siswa merefleksikan dan mendokumentasikan pengalaman mereka selama MPLS, sekaligus memberikan kesempatan untuk berbagi cerita yang menarik dan berkesan dengan teman-teman sekelas mereka.

MPLS, adalah sebuah kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun untuk menyambut siswa baru. Tujuan utama dari MPLS adalah untuk membantu siswa baru mengenal lingkungan sekolah mereka secara lebih mendalam sehingga mereka bisa beradaptasi dengan cepat dan nyaman di tempat yang baru.

Selama MPLS, setiap siswa pasti mengalami berbagai momen yang unik dan menarik. Cerita pengalaman MPLS dapat mendokumentasikan momen-momen tersebut. Misalnya, seorang siswa mungkin menulis tentang bagaimana mereka merasa canggung pada awalnya, tetapi kemudian merasa lebih nyaman setelah bergabung dalam aktivitas kelompok yang menyenangkan. Berikut contoh cerita pengalaman MPLS yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Rabu (24/7/2024).

2 dari 4 halaman

1. Bertemu Teman dari Sekolah yang Lama

Hari pertama MPLS dimulai dengan campuran rasa penasaran dan kegembiraan. Dengan seragam baru yang masih mengkilap, saya melangkah ke halaman sekolah yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Meskipun merasa sedikit gugup, saya bertekad untuk memulai petualangan baru ini dengan semangat.

Selama tur sekolah, kami diperkenalkan dengan berbagai fasilitas, mulai dari ruang kelas hingga lapangan olahraga. Saat kami berkumpul di aula untuk sesi perkenalan, suasana semakin ramai dan bersemangat. Di sinilah momen tak terduga terjadi—saya bertemu seseorang yang sangat saya kenal.

Saat pemandu MPLS memperkenalkan kami kepada anggota OSIS dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, saya melihat seorang teman lama dari sekolah sebelumnya berdiri di barisan depan. Dia adalah Rina, teman sekelas saya di sekolah dasar. Rina terlihat sama sekali tidak berubah, dengan senyum ramahnya dan gaya rambut yang khas.

Kami saling bertatapan, tidak percaya dengan kebetulan ini. Rina segera menghampiri saya dan kami saling berpelukan, seolah-olah kami baru bertemu kemarin. Kami segera mulai berbincang tentang pengalaman kami sejak terakhir kali bertemu, bagaimana masing-masing dari kami beradaptasi dengan sekolah baru, dan apa yang kami harapkan dari MPLS ini.

Ternyata, Rina juga terdaftar di sekolah yang sama, dan dia menjadi salah satu pengurus OSIS yang akan membantu selama MPLS. Dia tampaknya sangat bersemangat untuk memperkenalkan sekolah kepada siswa baru dan membantu mereka merasa lebih diterima.

Berbicara dengan Rina selama MPLS membuat saya merasa lebih nyaman dan percaya diri. Dia memberikan banyak informasi berguna tentang sekolah, mulai dari tempat makan siang favorit hingga guru-guru yang paling disukai. Kami bahkan berjanji untuk sering bertemu di jam istirahat dan mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler bersama.

Pengalaman ini benar-benar mengubah pandangan saya tentang MPLS. Apa yang awalnya terasa seperti tantangan besar berubah menjadi kesempatan untuk memperbaharui persahabatan dan berbagi momen-momen baru. Bertemu Rina memberikan rasa keterhubungan yang sangat saya butuhkan di hari-hari awal ini.

Akhirnya, hari pertama MPLS diakhiri dengan senyum lebar dan rasa syukur. Saya tahu, meskipun lingkungan baru dan teman-teman baru, saya sudah memiliki seorang sahabat yang bisa diandalkan. Dengan rasa percaya diri yang meningkat, saya siap untuk menjelajahi petualangan MPLS dan tahun ajaran yang baru ini, dengan harapan bisa membuat banyak kenangan berharga dan persahabatan baru, sambil terus menjaga ikatan dengan teman lama seperti Rina.

3 dari 4 halaman

2. Penugasan Teka-Teki Makanan yang Membingungkan

Hari kedua MPLS di sekolah baru dimulai dengan semangat baru. Setelah beberapa sesi pengenalan dan tur fasilitas kemarin, saya merasa sedikit lebih nyaman, meskipun masih ada rasa gugup yang tersisa. Kami diberitahu bahwa hari ini akan ada beberapa kegiatan menarik dan salah satunya adalah penugasan teka-teki yang sudah membuat kami penasaran.

Ketika jam pelajaran dimulai, kami berkumpul di aula untuk mendengarkan penjelasan dari panitia MPLS. Mereka mengumumkan bahwa hari ini akan ada sebuah permainan teka-teki yang melibatkan berbagai jenis makanan lokal. Tujuannya adalah untuk mengenal lebih dekat budaya dan kebiasaan makan di sekolah kami yang baru. Setiap kelompok harus memecahkan teka-teki untuk menemukan lokasi-lokasi tersembunyi di sekolah yang menyimpan bahan-bahan makanan khas.

Saya bergabung dengan kelompok saya, yang terdiri dari teman-teman baru yang saya baru kenal. Teka-teki pertama yang kami terima adalah gambar sebuah makanan tradisional yang tidak terlalu familiar bagi kami. Setelah beberapa percakapan dan diskusi, kami menyadari bahwa makanan tersebut adalah "nasi liwet," sebuah hidangan khas yang belum pernah kami coba sebelumnya.

Kami memulai pencarian kami di seluruh sekolah, mengikuti petunjuk demi petunjuk yang diberikan. Teka-teki berikutnya mengharuskan kami untuk mencari bahan makanan tertentu, seperti teri, kacang, dan bumbu rempah yang tersembunyi di beberapa tempat yang tidak terduga. Setiap kali kami merasa mendekati solusi, teka-teki baru muncul dan semakin membingungkan.

Satu teka-teki yang benar-benar membuat kami frustasi adalah "Temukan bahan yang menambahkan rasa pedas dan sering digunakan dalam masakan berkuah." Petunjuk ini membuat kami bingung karena kami tidak tahu bahan apa yang dimaksud. Kami sempat berpikir tentang cabai, tapi ternyata itu bukan jawaban yang dicari.

Akhirnya, setelah beberapa waktu dan berusaha keras, kami menemukan bahwa bahan tersebut adalah "serai." Ini adalah salah satu rempah yang penting dalam banyak hidangan tradisional, termasuk beberapa yang kami temui selama pencarian. Kami merasa sangat lega dan senang akhirnya berhasil menyelesaikan teka-teki tersebut.

Selama permainan ini, kami tidak hanya belajar tentang berbagai makanan tradisional, tetapi juga merasakan betapa pentingnya bekerja sama dalam sebuah tim. Menghadapi teka-teki yang membingungkan membuat kami saling mendukung dan berkomunikasi lebih baik, serta menguatkan rasa persahabatan di antara kami.

Ketika kegiatan teka-teki makanan berakhir, kami berkumpul untuk menikmati hidangan penutup yang telah disiapkan oleh panitia. Meskipun kami lelah dan sedikit bingung dengan teka-teki yang sulit, pengalaman ini benar-benar menyenangkan dan memberikan kenangan berharga. Kami belajar banyak tentang makanan lokal, meningkatkan keterampilan kerja sama, dan membuat beberapa teman baru di sepanjang perjalanan.

Hari itu diakhiri dengan senyum lebar dan rasa puas. MPLS, meskipun menantang, telah membuka banyak kesempatan untuk belajar dan berinteraksi dengan teman-teman baru. Dan teka-teki makanan yang membingungkan itu? Itu menjadi salah satu cerita yang akan kami ceritakan berulang kali, sebagai bagian dari pengalaman berharga di sekolah baru ini.

4 dari 4 halaman

3. Keseruan Game Bersama Kelompok

Hari ketiga MPLS di sekolah baru akhirnya tiba, dan saya bangun dengan semangat yang tinggi. Setelah dua hari penuh dengan kegiatan yang informatif dan penuh energi, saya tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi hari ini. Ternyata, hari ini adalah hari khusus untuk permainan kelompok, dan semua orang tampaknya sangat bersemangat.

Kami berkumpul di lapangan utama sekolah untuk mengikuti serangkaian game yang dirancang untuk membangun kerja sama tim dan mempererat hubungan antar siswa. Setelah penjelasan singkat dari panitia MPLS, kami dibagi ke dalam beberapa kelompok. Saya berada di kelompok yang terdiri dari teman-teman baru yang saya temui selama MPLS. Meskipun kami belum terlalu dekat, kami merasa antusias untuk menghadapi tantangan bersama.

Permainan pertama adalah "Rintangan Estafet," di mana setiap anggota kelompok harus melewati berbagai rintangan sambil membawa sebuah bola tanpa menjatuhkannya. Kami memulai permainan dengan penuh semangat, saling memberikan semangat dan arahan. Satu-satunya masalah adalah koordinasi kami yang masih belum terlalu terlatih. Kami sering kali menabrak rintangan atau menjatuhkan bola, tetapi semangat kami tidak pernah surut.

Namun, momen yang paling berkesan terjadi saat permainan "Kuis Pengetahuan Umum." Dalam permainan ini, kami harus menjawab serangkaian pertanyaan tentang berbagai topik sambil melakukan tugas-tugas lucu. Misalnya, salah satu pertanyaannya adalah tentang sejarah sekolah, dan kami harus memberikan jawaban sambil berdiri di atas satu kaki. Tugas-tugas ini membuat kami tertawa terbahak-bahak dan menciptakan suasana yang sangat menyenangkan.

Ketika giliran kami untuk menjawab pertanyaan datang, kami merasa sedikit cemas karena beberapa pertanyaan memang sulit. Namun, ketika salah satu teman kami, Dito, menjawab salah satu pertanyaan dengan benar, kami semua bersorak gembira. Kami mulai merasa lebih percaya diri dan semakin bekerja sama dengan baik. Ternyata, kami memang bisa mengatasi berbagai tantangan jika kami saling mendukung.

Puncak dari hari itu adalah permainan "Perburuan Harta Karun." Kami diberikan petunjuk-petunjuk yang harus dipecahkan untuk menemukan "harta karun" yang tersembunyi di sekitar sekolah. Petunjuk-petunjuk ini melibatkan teka-teki, teka-teki visual, dan tantangan fisik. Kami harus bekerja sama dengan cepat dan efisien untuk menemukan semua petunjuk sebelum tim lain.

Selama perburuan, kami mengalami beberapa momen lucu dan menegangkan. Salah satu petunjuk membuat kami mencari di tempat yang sangat tidak terduga—di bawah meja makan di kantin. Ketika akhirnya kami menemukan petunjuk terakhir dan tiba di lokasi "harta karun," kami merayakannya dengan sorak-sorai. Rasanya seperti kemenangan besar, meskipun hadiahnya hanya berupa beberapa permen dan sertifikat kecil.

Hari itu diakhiri dengan sesi refleksi di aula. Kami duduk bersama, membagikan pengalaman dan cerita lucu selama permainan. Selama sesi ini, saya merasa bahwa kelompok kami telah benar-benar menjadi tim. Kami saling mengenal lebih baik, dan kami merasa lebih siap untuk menghadapi tahun ajaran yang baru bersama.

Pengalaman bermain game bersama kelompok selama MPLS adalah salah satu momen yang paling berkesan. Kami tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga belajar pentingnya kerja sama dan komunikasi. Aktivitas ini telah membantu kami membangun hubungan yang kuat dan memberikan kenangan indah yang akan selalu kami ingat selama masa sekolah kami.

Â