Sukses

Sederet Fakta Menarik di Balik Lezatnya Rasa Kepiting, Perhatikan Jumlah Konsumsi

Meskipun kepiting dikenal sebagai sajian laut yang lezat dan penuh gizi, ada beberapa jenis kepiting atau kondisi tertentu yang bisa menyebabkan keracunan serius.

Liputan6.com, Jakarta Kepiting tergolong dalam filum Arthropoda dan subfilum Crustacea. Terdapat lebih dari 6.800 spesies kepiting yang tersebar di seluruh dunia, hidup di berbagai habitat mulai dari laut dalam, pesisir pantai, hingga air tawar.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (24/7/2024) struktur tubuh kepiting terdiri dari cephalothorax yang dilindungi oleh cangkang keras, serta sepasang capit besar yang digunakan untuk mencari makan dan bertahan. Kepiting memiliki kemampuan unik untuk bergerak ke samping. Namun, keracunan kepiting adalah fenomena yang tidak jarang terjadi di berbagai belahan dunia.

Walaupun kepiting dikenal sebagai makanan laut yang lezat dan bergizi, beberapa jenis kepiting atau kondisi tertentu bisa menyebabkan keracunan serius. Keracunan kepiting umumnya disebabkan oleh dua faktor utama: toksin alami dalam kepiting dan kontaminasi lingkungan. Beberapa jenis kepiting mengandung toksin alami seperti saxitoxin dan tetrodotoxin yang dapat menyebabkan keracunan.

Selain itu, kepiting yang hidup di perairan tercemar oleh polutan industri atau bakteri berbahaya juga berisiko tinggi mengandung zat-zat beracun. Gejala keracunan kepiting dapat bervariasi tergantung pada jenis toksin dan jumlah yang dikonsumsi.

Gejala umum yang sering muncul meliputi mual, muntah, diare, sakit perut, dan kelemahan otot. Pada kasus yang lebih parah, keracunan dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kelumpuhan, bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keracunan Kepiting

Penanganan keracunan akibat konsumsi kepiting memerlukan intervensi medis segera. Sebagai langkah awal, biasanya diberikan arang aktif untuk menyerap racun dalam lambung dan mencegah penyebarannya ke seluruh tubuh.

Di rumah sakit, pasien mungkin memerlukan perawatan intensif yang meliputi pemberian infus dan pemantauan fungsi vital secara ketat. Jika jenis racun yang menyebabkan keracunan dapat diidentifikasi dengan jelas, antitoksin khusus juga bisa diberikan.

Gejala keracunan kepiting dapat bervariasi tergantung pada jenis dan jumlah racun yang dikonsumsi. Gejala umum yang sering muncul antara lain:

1. Mual dan Muntah

Gejala ini biasanya timbul beberapa jam setelah mengonsumsi kepiting yang terkontaminasi.

2. Diare

Sering kali disertai dengan kram perut yang hebat.

3. Sakit Perut

Rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut yang bisa berlangsung selama beberapa hari.

4. Kelemahan Otot

Pada kasus yang lebih parah, keracunan dapat menyebabkan kelemahan otot dan bahkan kelumpuhan sementara.

5. Gangguan Pernapasan

Dalam kasus yang sangat serius, racun dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.