Liputan6.com, Jakarta Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Pringsewu, dinamika politik di daerah ini semakin memanas. Sejumlah tokoh mulai bermunculan sebagai calon potensial yang akan meramaikan bursa kandidat Bupati di Pilkada Pringsewu 2024. Di tengah persaingan yang semakin ketat, beberapa nama telah mulai aktif mendaftar dan melakukan penjaringan di berbagai partai politik, sementara yang lain masih menunjukkan sikap hati-hati dalam mengungkapkan niat mereka.
Situasi politik menjelang Pilkada Pringsewu 2024 mencerminkan betapa pentingnya dukungan dari partai politik dalam merebut rekomendasi untuk maju sebagai calon bupati. Para tokoh ini tengah gencar menjalin komunikasi dan membangun jaringan politik untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.Â
Walaupun ada yang telah memulai langkah konkret dengan mendaftar di partai, ada pula yang memilih untuk bermain di belakang layar, sembari memantau perkembangan situasi politik. Nama-nama potensial yang mulai mencuat dalam publik di Kabupaten Pringsewu menunjukkan bahwa Pilkada Pringsewu 2024 akan menjadi ajang yang menarik untuk disaksikan. Berikut nama-nama potensial yang diperkirakan maju pada Pilkada Pringsewu 2024, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (24/7/2024).
Advertisement
1. Dr. H. Fauzi
Dr. H. Fauzi merupakan mantan Wakil Bupati Pringsewu periode 2017-2022, yang dikenal dengan kontribusinya selama masa jabatannya. Selama mendampingi Bupati Sujadi, Fauzi berfokus pada berbagai program pembangunan dan peningkatan layanan publik di Kabupaten Pringsewu. Setelah menyelesaikan masa jabatannya, Fauzi kembali aktif dalam dunia akademik sebagai Rektor Institut Bakti Nusantara (IBN), sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berperan penting di wilayah tersebut.
Sebagai seorang akademisi, Fauzi dikenal karena pendekatannya yang berbasis data dan evidence-based dalam pengambilan keputusan. Kini, Fauzi berambisi untuk kembali berkiprah di pemerintahan sebagai calon Bupati. Ia telah menunjukkan komitmennya dengan mendaftar dan melakukan penjaringan di berbagai partai politik, sambil membangun dukungan dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi.
2. Adi Erlansyah
Adi Erlansyah adalah mantan Penanggung Jawab (Pj) Bupati Pringsewu, yang menjabat selama 1 tahun 9 bulan. Sebelumnya, Adi juga menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lampung, posisi yang memberinya pengalaman dalam pengelolaan keuangan daerah dan administrasi publik. Keberhasilan Adi dalam menjabat sebagai Pj Bupati memberikan modal kuat untuk pencalonannya, karena ia sudah memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan di Kabupaten Pringsewu.
Adi adalah ipar dari Ketua Golkar Lampung, Arinal Junaidi, yang saat ini juga menjabat sebagai Gubernur Lampung. Keterkaitan keluarga ini memberikan Adi keuntungan dalam hal jaringan politik dan dukungan dari partai. Dia telah secara terbuka menyatakan niatnya untuk maju dalam Pilkada 2024 dan mendapat dorongan dari masyarakat, yang menunjukkan adanya dukungan luas di tingkat basis pemilih.
Advertisement
3. Ririn Kuswantari
Ririn Kuswantari adalah Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung dan istri dari mantan Bupati Lampung Selatan, Wendy Melfa. Dengan posisi strategisnya di DPRD dan keterlibatannya dalam Partai Golkar, Ririn memiliki jaringan politik yang kuat dan pengaruh yang signifikan. Ia mendapatkan arahan langsung dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan telah menerima penugasan untuk maju sebagai calon bupati dari partainya.
Ririn juga dikenal karena kemampuannya dalam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, yang merupakan aset penting dalam politik. Dukungan yang diterimanya dari Fraksi Golkar DPRD Lampung, serta kehadirannya dalam berbagai forum politik, memperkuat posisinya sebagai calon bupati yang serius dan berpotensi.
4. Budiman P Mega
Budiman P Mega, yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Pemkot Bandar Lampung, sebelumnya merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu periode 2015-2020. Pengalamannya dalam berbagai posisi strategis dan pengelolaan pemerintahan daerah memberinya wawasan mendalam tentang dinamika pemerintahan dan pembangunan di Pringsewu.
Budiman telah mengundurkan diri dari jabatannya di Pemkot Bandar Lampung untuk fokus pada pencalonan di Pringsewu. Ia aktif melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai untuk memperoleh dukungan dan rekomendasi. Keberaniannya untuk mengundurkan diri dari jabatan penting dan komitmennya untuk mencalonkan diri menunjukkan keseriusannya dalam kontestasi ini.
5. Jevi Hardi Sofyan
Jevi Hardi Sofyan adalah Kepala Pekon Pardasuka dan Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Pringsewu. Sebagai ketua Apdesi, Jevi memiliki pengaruh yang signifikan di tingkat pemerintahan desa, dan dukungan dari asosiasi ini menjadi modal kuat bagi pencalonannya. Ia telah mendeklarasikan diri sebagai calon bupati dan mendapat dukungan dari Apdesi, yang mencerminkan kekuatan basis dukungannya di kalangan pemerintah desa.
Jevi dikenal karena keterlibatannya dalam berbagai program pengembangan desa dan inisiatif lokal. Pengalamannya dalam pemerintahan desa memberikan perspektif yang berharga tentang kebutuhan masyarakat di tingkat lokal, yang dapat menjadi keuntungan dalam pemilihan.
6. Fajar Fakhlevi
Fajar Fakhlevi, mantan Anggota Bawaslu Pringsewu dan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pringsewu, merupakan tokoh yang memiliki pengalaman dalam pengawasan pemilu dan keterlibatan pemuda. Fajar telah mengambil formulir penjaringan di PDIP Pringsewu dan menunjukkan minatnya untuk maju dalam Pilkada.
Pengalamannya di Bawaslu memberinya pemahaman yang mendalam tentang proses pemilihan dan dinamika politik. Fajar juga dikenal karena keterlibatannya dalam kegiatan pemuda, yang dapat membantu dalam menjangkau segmen pemilih yang lebih muda dan aktif dalam politik.
Dengan berbagai calon potensial yang muncul, Pilkada Kabupaten Pringsewu 2024 akan menjadi ajang yang penuh warna dan kompetisi. Setiap tokoh membawa keunggulan dan pengalaman masing-masing, yang akan menentukan dinamika dan arah kontestasi politik di daerah ini.
Advertisement